Hari terus berlalu, dan hari ini adalah hari sabtu. kegiatan belajar - mengajar sudah kembali seperti semula. yang berbeda hanyalah semua murid sibuk mempersiapkan untuk malam ini memakai baju apa, datang jam berapa, dan segala rupanya. aku hanya terdiam duduk dengan mendengarkan musik untuk menghindari keramaian kelas. hingga aku pun tertidur pulas.
"oi bangun dis" teriak rena yang membangunkanku
aku masih mengucek mataku, layaknya orang pada umumnya yang baru bangun aku masih sedikit pusing.
"apa?" ucapku
"mau pake baju apa dis?" tanya kikan yang entah dari kapan berada di sebelahku.
ku benarkan posisi dudukku, merapihkan rambut dan terduduk memandangi rena dan kikan.
"gaikut" ucapku singkat.
"kenapa?" ucap rena dan kikan bersamaan. mereka memasang wajah kecewa
"gw kayanya gak enak badan deh" ucapkuku berbohong.
"ah tapi badan lo gak panas" ucap kikan meraba keningku
"muka lo gak pucet" lanjut rena menunjuk wajahku
memang sebenarnya aku tidak sakit, aku hanya malas untuk bersiap ke acara nanti malam.
"beneran. gw lagi gak enak badan" ucapku
mereka saling menatap dan terdiam
"okey, semoga lo sembuh ya" ucap kikan mengelus rambutku
"bedrest ya dis" sambar rena
aku hanya mengangguk. dan hari ini aku berhasil memasang wajah lemas bagai orang yang kehausan di padang pasir. aku berlagak sakit tak berdaya di depan kedua temanku agar mereka tidak memaksaku datang. mungkin aktingku hebat. mereka percaya dan mereka tidak memaksaku untuk datang. walau selama sehari ini aku harus berduka kepada telingaku yang terus mendengar mereka membicarakan tentang party nanti malam. aku berusaha sabar hingga bel pulang aku segera pulang mendahului rena dan kikan yang masih sibuk dengan perempuan lainnya membicarakan keresahan mereka mempersiapkan diri untuk party nanti malam.
Malam ini memang malam minggu malam yang harusnya menjadi malam bersenang - senang untuk remaja seusiaku bermain malam tapi tidak denganku. aku lebih memilih menonton film di laptopku dengan makan popcorn untuk mengisi waktu malam minggu. toh siapa yang peduli? selama aku tidak merugikan orang lain aku akan terus melakukannya ya..... setidaknya sampai aku mempunyai pacar.
kegiatan rutin itu sedang aku lakukan menyalakan laptop, membuat popcorn dan duduk menonton film dengan banyak bantal juga lampu kamar yang dimatikan ditemani popcorn itu hal yang sedang aku lakukan sekarang.tiba - tiba aku mendengar suara mobil yang terhenti depan rumah, ah mungkin itu kakakku yang baru pulang dari luar kota, pikirku. namun mengapa saat aku melihat lewat jendela mobilnya familiar seperti bukan mobil kakakku. apa mungkin tamu? entah dia buat apa datang malam - malam begini. gumamku dan melihat jam dari laptop ternyata masih pukul 7 malam. ya mungkin efek dari keadaan rumah yang sepi membuatku berfikir ini sudah larut terpadahal ini masih cukup sore untuk dibilang "sudah larut malam"
lalu seketika aku mendengar seseorang keluar dari mobil, aku hanya terdiam terus menatap ke arah film yang sedang aku tonton.
"woi, gw tau lo gak sakit dis" teriak seseorang
aku tercengang, terdiam dan mengintip dari jendela. melihat keluar ternyata itu kikan dan juga rena yang memakai dress dan tatanan rambut yang berbeda dari biasanya.
"gausah pura - pura dis. gw tau lo lagi nonton film dan menikmati malam minggu lo kan? malam minggu lo di luar bukan di kamar" teriak rena
aku terdiam, seketika aku berlagak sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brownies Chocolate [END]
Romantizm[Complete] Brownies manis semanis cinta yang kita jalin Walau sempat pahit segelap warnanya tapi inilah kita "Kisah yang datang tak terduga akan datang kembali pada waktu yang tak terduga. Kembali pada sang pemilik hati yang tlah terjaga" -adisa ka...