TB9 - Terhalang

25.2K 2.6K 1.3K
                                    

Sudah baca versi AU dari wattpad Tanah Baghdad?

Baca di instagram @frasaberliana dan @ceritaberliana

Jangan lupa vote dan komennya supaya kisah ini tetap lanjut di wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komennya supaya kisah ini tetap lanjut di wattpad.

Jangan lupa vote dan komennya supaya kisah ini tetap lanjut di wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebutkan dalam sirah nabawi. Salah satu alasan mengapa Fathimah binti Muhammad tak memiliki ibu susuan. Sebab Ibundanya, Khadijah binti Kuwailid yang sudah sepatutnya menjadi contoh bagi seluruh wanita hingga akhir zaman menginginkan anaknya diasuh secara penuh oleh dirinya sendiri.

Kesalihan wanita kaya raya yang merelakan seluruh hidup dan hartanya demi perjuangan dakwah Islam meyakini air susu yang mengalir pada mulut hingga menyatu dalam darah sang putri bukan sekadar proses biologis.

Kala menyusui, seorang ibu tak hanya memberikan asupan gizi. Akan tetapi, turut mewariskan perilaku, akhlak, serta kecerdasan untuk putra dan putri. Atas alasan yang tak banyak orang ketahui dan pahami, tumbuhlah Fathimah binti Muhammad sebagai perempuan dewasa yang tak pernah luput dari perjuangan dakwah Rasulullah saw..

Bersemilah seorang gadis dengan rasa malu berbalut takwa warisan sang ibunda hingga menyandang kedudukan sebagai pemimpin wanita di surga.

Ibu kandung dan ibu susuan dalam Islam nyaris tak memiliki perbedaan status terhadap bayi dalam dekapannya. Maka dari itu, seorang wanita lanjut usia tak mampu menenangkan diri sejak tadi. Tasbih yang melingkar di tangan belum mampu meredakan degup jantung yang terus membuat dadanya sakit.

"Angkat telfon Umi, Nak ... angkat telfon Umi ..." ujarnya lirih.

Air mata di pipi mengalir. Dia usap lantaran tak ingin tangisnya dilihat oleh suami. Isna bangkit dari kursi makan, berjalan lemas menuju kamar. Wanita berdaster batik dengan kerudung hitam berlabuh hingga lutut melamun di tepi kasur.

"Keisya belum jawab telponnya?" tanya Ustaz Salman saat masuk kamar.

Isna berputar posisi membelakangi suaminya. Sebab air mata yang menggenang di pelupuk mata segera turun.

TANAH BAGHDADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang