Halo, ketemu lagi dengan wattpad Tanah Baghdad.
Jadwal update Tanah Baghdad start part 21 - tamat:
Setiap hari Jumat pukul 18.00 WIB (bisa single or double up)
Jadwal tidak berlaku jika target vote dan komentar belum terpenuhi.
Tiket menuju part 21: 2.2K vote dan 3.1K komentar
***
"Kedewasaan manusia tak selalu dilihat dari berapa angka usianya. Akan tetapi, dilihat dari bagaimana mereka berinteraksi dengan manusia lain dan memecahkan masalah dalam langkah hidup yang telah dipilihnya."
-Wattpad Tanah Baghdad by frasaberliana-
***
"Huwk!" Alenta terburu-buru pergi ke tempat cucian piring. Buah alpukat yang baru saja masuk ke kerongkongannya sudah keluar lagi.
"Huwk!"
Fikra yang tadi sempat termenung beberapa menit karena istrinya pergi tanpa pamit segera bangun dari duduk. Didekatinya perempuan berambut pirang yang digulung ke atas dan menyisakan anak rambut tergerai di tengkuk.
"Le ...."
"I'm okay, Fik." Alenta menepis tangan Fikra yang ingin menyentuhnya, mengatur napas, dan berkumur dengan air keran.
"Gue boleh numpang istirahat sebentar di sofa?" tanya Alenta dengan bibir yang agak bergetar.
"Rebahan di kamar gue aja."
Tawaran Fikra sebenarnya ingin ditolak oleh Alenta, tetapi ibu hamil itu sudah tidak kuasa menjaga keseimbangan tubuhnya. Perempuan yang menolak tawaran sahabatnya untuk menuntun ke kamar menjadikan dinding sebagai tumpuan.
Fikra membiarkan penolakan itu, tetapi dia tidak bisa untuk bersikap tidak acuh pada bantal yang tidak terlihat nyaman untuk beristirahat. Fikra menyingkap selimut dan merapikan bantal untuk Alenta.
"Fik, i'm sorry. Ini bukan karena sarapan buatan lo nggak enak or ...."
"Le, gue ngerti dan ini wajar. Lo cuma lagi morning sickness."
"Boleh gue minta tolong ambilin piring sarapan dan susunya ke sini? Gue mau coba makan lagi."
"Sure. I'm happy if you want."
Laki-laki dengan sweater cokelat muda sudah kembali membawa nampan dengan piring sarapan yang masih tersisa makanannya, satu gelas susu, dan segelas air putih hangat. "Nanti dimakan sedikit-sedikit, tapi sering. Kayak kata dokter di rumah sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
TANAH BAGHDAD
EspiritualMenikah dengan seseorang yang pernah kamu cintai dalam diam saat hatimu sedang dirundung kecewa? Bukankah itu indah? Begitulah harapan Keisya saat menerima lamaran Fikra, usai kecewa menghadapi kenyataan dia hanyalah anak angkat Umi dan Abah yang sa...