Gray merengut, wajah lelaki itu tampak masam seraya mengaduk-aduk nasi goreng dihadapannya
"Kok Niko malah duduk bareng Grey sih"
Kalimat itu sudah ia gumamkan berulang-ulang
Niko menatap Gray bingung, sembari meminum es tehnya dengan nikmat
"Gray ngalah aja sama Grey, kamu kan lebih tua"
Grey yang tadinya menatap kakaknya julid langsung
Mengangguk antusiasIa menunjuk-nunjuk kearah Gray dengan semangat "bener nih" dan kemudian melahap gorengannya dengan nikmat "Grey setuju sama Niko"
Lelaki itu menatap kakak kembarnya penuh kemenangan
"Tugas kakak tuh emang ngalah, yakan Niko" ucap Grey meminta persetujuan Niko
Niko yang namanya dipanggil menoleh, mengangguk setuju dengan ucapan Grey baru saja
"Lebih tua empat menit doang kok, Niko mah suka gitu pilih kasih ama Grey mulu dari dulu" rengek nya
Bibir ranumnya mengerucut, lelaki itu berdecak seraya menyendok kan nasi goreng dihadapannya dengan tak ikhlas
Niko menggeleng cepat dan menyeruput es tehnya dengan cekatan, ia menggeser kursinya mendekat kearah Gray yang ceritanya sedang merajuk karena tidak bisa merasakan duduk bersama dengan Niko di kelasnya
"Niko nggak gitu, kamu jangan salah paham"
Gray mendengus "yaudah kalo gitu suapin"
Mendengar itu dengan cepat Niko mengangguk paham dan mengambil alih sendok makan yang sudah ada di piring milik Gray
Niko mulai menyuapkan sesendok nasi kearah mulut Grey
Dengan raut wajah yang masam, lelaki berambut merah fanta itu menerima suapan tersebut dan mengunyahnya
"Grey kayak anak kecil aja"
Berbeda dengan Niko yang tertawa geli, Grey malahan sebaliknya, lelaki itu berdecak kesal, beranjak menyeruput es nya seraya mengamati mereka berdua dengan malas terutama kearah kakak kembar nya
Bukan hanya Grey yang menonton aksi tersebut, tak sedikit beberapa penghuni kantin menyempatkan diri untuk menonton dan melihat. karena penasaran akan interaksi mereka bertiga yang terlihat akrab
________________
Hembusan nafas lega terdengar sekilas dari bibir Niko,
Lelaki pendek berkulit putih itu membuka pintu kamar mandi dan berjalan santai menuju kearah wastafel
Klik
Pintu kamar mandi lain terbuka menampakkan seorang lelaki berkulit Tan dengan postur tinggi yang mengataskan satu alisnya kearah punggung Niko
Serta bersedekap dada menyenderkan punggungnya pada dinding
"Tentram banget hidupnya habis jadi lacur"
Niko yang baru mengeringkan tangannya menoleh, menatap heran kearah Rex di belakangnya
"Apa sih kak Rex, sok asik deh " ketus Niko yang membuat Rex sontak mendelik tak percaya kearahnya
"Niko udah nggak ada urusan lagi sama kakak ya, jadi jangan sok akrab, Niko nggak suka "
Rex berdecak berjalan mendekat seraya bersedekap dada
Lelaki yang sudah berdiri dihadapannya itu sedikit menunduk, menatap Niko yang sedang mendongak menatapnya
Rex menunjuk kearah beberapa memar di pipi-pipi nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh his Dad?
Short Story"Om! apa bedanya singa, sama penis om? " [JANGAN LUPA FOLLOW VOTE KOMEN]