15. Zoan cemburu

840 96 2
                                    

#

Di malam hari ini, Niko menghela nafas lelah disamping Zoan tidur,

Tangannya bergerak mengelus-elus dahi Zoan yang sudah tertidur lelap, sembari menatap anak itu cemberut.

Tumben Zoan yang tidak biasanya rewel, sedari selesai makan sore, melakukan hal neko-neko yang buat dirinya jadi lelah minta ampun.

Ditambah dirinya harus mengerjakan banyak PR yang diberikan oleh sang guru.

Sebenarnya ia bisa saja menyuruh Grey maupun Gray menyelesaikannya, tapi Niko merasa tidak enak jika harus merepotkan kedua kembar yang sudah baik padanya itu,

Ia kembali menghela nafas lelah dan beranjak berbaring telentang menatap langit-langit kamar milik Zoan yang ditempatinya saat ini,

Tiba-tiba ia memikirkan Rey yang dari kemarin mendiami nya,

Rey memang pendiam, namun diamnya pria itu kali ini nampak berbeda

Jika dipikir, setelah dirinya melakukan hal intim dengan Rey, ia tidak pernah lagi melihat raut wajah sebal andalan Rey yang selalu saja diperlihatkan kepadanya,

Melainkan tatapan datar seolah tak peduli kehadirannya,

Ia jadi bertanya-tanya didalam benaknya, apa dirinya membuat salah? atau...pria itu malu karena telah memperkosanya makanya ia mendiami dirinya,

Tiba-tiba dirinya merasa malu mengingat kembali kejadian dimana ia dimandikan oleh pria itu setelah melakukan sex,

Kala itu perlakuan Rey sangat lembut padanya, ia bisa saja jatuh hati pada Rey jika pria itu selalu memperlakukan dirinya secara lembut,

Niko menggeleng dengan cepat, tidak-tidak, kata Zoan, pria yang menjabat sebagai ayahnya itu orang brengsek.

Ia harus menghindari pria itu bagaimanapun caranya, Niko bertekad mantap

Kemudian berbaring menyamping untuk memeluk Zoan yang sudah tertidur nyenyak disampingnya.

#

"Zoan"

Panggilan itu sudah kesekian kalinya yang tidak digubris oleh sang empu nama,

Pagi hari ini Niko terus saja mengintili kemanapun anak itu berada, seperti sekarang anak itu baru selesai dari kamar mandi dan sedang mengambil tas punggungnya untuk ia bawa ke sekolah,

"Zoan, kak Niko ada salah sama kamu? maafin kakak kalo ada salah"

Raut wajah Zoan yang awalnya cemberut itu perlahan semakin cemberut, dengan mata yang berkaca-kaca,

Ia melemparkan tas punggung yang berada di dekapannya, kemudian berlari menghampiri Niko yang duduk di atas sofa tak jauh darinya,

Membawa tubuhnya sendiri kedalam pelukan Niko,

Anak lelaki itu menangis, mengusap-usap kepalanya pada dada remaja lelaki yang sedang memeluknya erat,

"Zoan kenapa hm? kakak ada salah? "

Zoan menggeleng "kakak dari kemarin lebih suka liatin Daddy" ia menarik ingus

"Pas Zoan ajak omong kakak, kakak cuman diem nggak jawab, malah sibuk liatin Daddy"

Kali ini ia tidak mengada-ada seperti biasanya, Niko mengingat kembali kejadian dimana dirinya seperti diacuhkan oleh Niko menurutnya.

Tanpa sadar itu membuatnya kesal dan kembali mengeluarkan tangisnya,

"Maafin kakak, kakak nggak sadar kamu nanya"

Zoan mengangguk di pelukannya,

Niko menggeleng sembari tersenyum tipis, ternyata Zoan cemburu pikirnya

"Lain kali jangan gitu lagi sama Niko"

"Iya, maafin kakak, lain kali nggak gitu "

Lupakan dirinya pernah menangis, Zoan kini bersemirk lebar sembari terkikik kecil

'jangan suka Daddy, dia brengsek '

Oh his Dad? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang