14. Anak kucing

1.3K 113 4
                                    

Suasana di meja makan sedikit canggung, hanya untuk Niko kepada Rey,

Niko melirik tak enak kearah Rey, yang tengah menyuap makanan kedalam mulutnya dengan tenang,

Merasa ada yang memperhatikannya, lelaki dewasa itu menoleh kearah Niko, dan berkata 'apa' tanpa suara

Niko yang melihat itu dengan cepat menggeleng, menyuap kembali makanan miliknya, sesekali melirik Rey, yang sudah kembali fokus pada makanannya

Zoan yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik mereka berdua sontak mengernyit heran,

"mereka kenapa? " gumamnya pelan

#

"What's up bro! "

Ketiga lelaki yang sedang bercengkrama itu menoleh secara bersamaan kearah sumber suara

Arga dengan senyuman yang terlihat sus itu datang, membawa seekor anak kucing di tangannya

Bukan tanpa alasan, hanya saja Arga memang terlihat sudah sus dari segi manapun, bahkan jika tidak tersenyum sekalipun.

"Kucing siapa yang lu maling Ar? " itu Rex yang bertanya

Sedangkan Rendra dan Rion masih melihat kearah anak kucing itu dengan penuh minat,

"Bawa ke kita Ar" pinta Rion antusias

Arga menurut, mengalihkan kucing tersebut di pangkuan Rion

Kucing itu mengeong senang ketika tangan Rion dan Rendra secara bergantian mengelus-elus bulunya yang lembut nan tebal itu

"Jadi lu dapet tuh kucing darimana? " Rex kembali bertanya

Arga beranjak duduk tak jauh di dekat Rex "tuh kucing ngintil kaki gue, jadi gue bawa sekalian dah kesini"

"Kasian cuk, mana ngeong-ngeong mulu lagi di jalan, paling nyari emaknya " jelas lelaki jangkung itu

"Ih woi jari gue diemut" pekik Rion geli menyembunyikan jari telunjuknya dari jangkauan mulut kecil kucing tersebut,

Rendra tertawa terbahak-bahak disampingnya,

Kelakuan Rion dan Rendra mengalihkan atensi Rex dan Arga yang sedang asik mengobrol,

"Tuh kucing masih nyusu nggak sih? " Pertanyaan Arga diangguki setuju oleh Rion dan Rendra

"Kucing manis, nanti mau gue beliin susu kagak? "

Ajaibnya kucing tersebut mengeong seolah menjawab pertanyaan Rion,

Rendra dibuat tertawa geli oleh tingkah laku temannya itu,

Diikuti Arga yang tertawa terbahak-bahak setelahnya,

Rex mengamati ketiga temannya yang sedang tertawa itu, kemudian tersenyum tipis dibuatnya

Mereka sebenarnya tidaklah sebrengsek, seperti yang anak sekolah tau,

Hanya saja...

Oh his Dad? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang