[17] peraktek Fathul izar

2K 63 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Hari ini Abella kembali berkuliah seperti biasanya. Dengan senang hati Gus Al mengantarkan sang istri ke kampusnya. Disaat jam istirahat telah tiba para inti nevos makan bersama di kantin kampus.

"Jadi bel mau malem ini perakteknya?" Tanya Eka

"Y-ya ga tau" balas Abella malu

"Peraktek apa?" Tanya Siffa

"Kepo" sewot Eka

"Gitu ya sekarang main rahasia an" sindir Siffa

"Bajunya gimana ka?" Tanya Abella kepada Eka.

"Perasaan dari tadi malem Lo bahas baju-baju aja deh. Nih ambil" ucap Eka sambil menyerahkan paper bag kepada Abella.

"Isinya apa ka?" Tanya Fizah mulai kepo

"Wuu tak tau" ucap Eka menirukan suara kartun kembar botak. Tau lah ya. Abella yang ingin membuka paper bag itu pun langsung di cegah oleh Eka.

"Jangan buka disini, nanti aja kalo mau peraktek" titah Eka. Yang semakin membuat Siffa dan Fizah semakin kepo.

"Oh oke" jawab Abella.

"Iss isi nya, apa sih?" kepo Siffa menjadi jadi.

"Di bilang jangan kepo juga, masih aja kepo binti penasaran" cibir Eka.

"Iyadeh ga kepo lagi, walaupun di hati tetap kepo" drama Siffa

"Eh tau gak? Gadis ada anak baru tau, di jamin ganteng" sambung Siffa

"Oh ya, let's go kita cari orang nya"ajak Eka dengan semangat 45

"Aku gak ikut kalian aja" timbal Abella

"Abella mah dak punyak lakik, jadi ga usah di ajak. Yakan bel" goda Eka

"Iya in aja" cibir Abella.

_____🌜🌻🌛_____

Abella sekarang sudah pulang dari kampus nya tinggal menunggu Gus Al menjemputnya. Mobil hitam mewah pun menghampiri Abella, mobil itu tak lain adalah mobil sang suami. Terlihat Gus Al keluar dari mobilnya dan menghampiri Abella, lalu menyodorkan tangan. Setelah sang istri mencium punggung tangannya dan telapak tangannya dia sungguhlah dengan kecupan di kening sang istri.

"Paper bag apa itu?" Tanya Gus Al yang melihat Abella membawa paper bag.

"Ada deh, yok pulang" Gus Al pun mengangguk dan menghilangkan perasaannya. Ketika sudah sampai di pesantren keduanya langsung masuk ke ndalem takut ada santri yang melihat mereka, akan menjadi fitnah. Memang hubungan mereka belum di publish karena permintaan Abella.

"Mas kamu tau siapa pemilik kucing ini?" Tanya abella

"Tadi saya--"

"Stop, gak seru deh, mas Al ngomong-nya masih pake saya saya an"potong Abella

"Yaudah, ga ada saya saya an tapi sayang sayangan"tawar Gus Al. Dan anehnya Abella malah salting dengan tawaran Gus Al.

"Y-ya gak sayang sayangan juga mas. Mas kan bisa bilang diri sendiri dengan sebutan 'aku' "

"Tapi saya belum terbiasa dengan embel-embel 'aku' "

"Gimana kalo saya bilang diri saya ke mu dengan sebutan mas"sambung Gus Al

"Sukareb mu mas"

Allahu Akbar

Allahu Akbar

Terdengar suara adzan ashar dari masjid ponpes Al-kahar.

"Kita sholat dulu yuk" ajak Gus Al

"Iya mas"

Kedua pasutri seperti biasa itupun mengerjakan ibadah sholat bersama. Suara merdu milik gus Al masuk ke Indra pendengaran membuat siapapun akan menjadi tenang. Setelah selesai sholat dan berdoa kepada sang pencipta, Gus Al langsung berbalik dan menyodorkan tangannya untuk di Salim.

Setelah tangannya di Salim barulah dia mencium kening sang istri dengan lama. Tiba tiba saja ide jail di benak Abella tiba tiba saja muncul untuk mengerjai suaminya.

"Mas Al"

"Dalem sayang"

"Habibi"

"Na'am habibati"

tiba tiba saja dia salting tapi Abella ingat dengan ide jail nya.

"Zauji"

"Na'am zaujati, cintaku, sayang ku, penyempurnaan agamaku" sangking gemesnya Al langsung memeluk Abella.

Dretttt

Dretttt

Suara handphone Gus Al berbunyi pun, membuat Gus Al berdecak. Gus Al pun langsung berdiri dan mengambil handphonenya. Abella yang melihat suaminya kesal pun terkekeh geli. Lalu membereskan peralatan sholat.

"Ganggu orang mesra mesraan aja" dumel gus Al. Lalu meraih handphonenya di nakas. Tertera nama Advan di layar.

"Assalamualaikum kenapa?"

"Wa'alaikummussalam, Santai pak ketu, marah marah aje"

"Ganggu orang mesra mesraan aja, tau gak"

"Heleh, mesra mesraan nya di tunda dulu"

"Ck, kenapa sih"

"Kata Imam dateng ke markas. Udah gitu aja assalamualaikum"

"Wa'alaikummussalam"

Tut

"Kenapa mas, kok muka cemberut?"

"Ada urusan di markas, jadi mas harus ke markas sekarang" jawab Gus Al

"Yaudah kalo gitu, mas langsung berangkat aja"

"Tapi tadi peluknya belum puas" rengek Gus Al.

"Otututu sini pelukan dulu" Gus Al pun langsung menghamburkan pelukannya ke sang istri. Definisi akhi cool di luar tapi kalo di dalam sama istri kaya bayi.

___🌘🌕🌒___

Sampai sekarang Gus Al belum pulang, membuat abella lilung memikirkan ucapan Eka di telpon semalam.

"Peraktek gak ya? Tapi aku maluu. Tapi gapapa deh, paper bag tadi mana ya?" Tanyanya pada diri sendiri sambil mencari paper bag yang di berikan Eka tadi.

"Ketemu" mata abella membola melihat pakaian kurang bahan dan satu farfum.

"Masa aku pakai ini si? Aaa ya Allah ku pasrahkan diriku kepada mu" tidak pikir lama lagi pun dia memakai pakaian dan farfum. Abella menatap dirinya di pantulan cermin sungguh cantik. Dia meneguk selivanya membayangkan---

"Assalamu'alaikum, astagfirullah. Zaujati kenapa kamu memakai pakaian seperti itu!"Gus Al yang baru pulang, saat ingin masuk dia di kejutkan dengan pemandangan seperti ini. Gus Al pun langsung masuk ke dalam kamar sambil menunduk. Kenapa harus nunduk si Gus, kan udah halal.

"Emm anu mas"

"Anu apa hm" ucap Gus Al masih menunduk.

"Mau peraktek Fathul izar" ucap abella dengan cepat dan malu. Gus Al yang mendengar itupun mendekati abella. Gus Al meneguk kasar seliva nya lalu mengangkat dagu Abella menatap matanya. Mata keduanya saling bertatapan membuat pipi Abella memerah karena salting.

"Yakin hm" Abella pun mengaguk mantap. Setelahnya mereka dan Allah lah yang tau apa yang terjadi.

.
.
.
.
.
.
.

Hahaha gimana perasaan kalian sama chapter ini?

Gus Al➡️
Abella➡️
Author➡️

Cinta sang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang