[1] berkunjung ke rumah mertua

3.6K 126 8
                                    

"Semoga suka sama cerita nya selamat membaca"

Seorang laki-laki baru saja turun dari motor nya saat ingin melangkah menuju ndalem tiba tiba ada yang mengucapkan salam kepadanya, ia pun membalikkan badannya kebelakang.

"Assalamu'alaikum" ucap serempak kedua sahabat nya sekaligus anggota geng nya, Imam dan Advan.

"Wa'alaikumussalam, kapan kalian kesini kenapa gak bilang kalau mau datang. Oh ya, Grafen mana?" ucap Gus Al.

"Udah lama, ini kami abis keliling pesantren putra kalau Grafen tadi dia ada urusan,emang kenapa kami gak ngasih kabar kayak kami siapa aja" jawab Advan.

"Yaudah masuk yuk ke ndalem" ucap gus al.

Kedua sahabat nya pun mengangguk setuju.

........
"Assalamualaikum" salam ketiga nya memasuki ndalem.

"Wa'alakumusalam, eh ada Imam sama Advan, Grafen mana gak kesini. kapan kalian kesini nak?"Ucap Fatimah ummahnya gus al.

"Udah lama ummah, kalau Grafen ada urusan katanya" ucap Advan. Fatimah lalu mengangguk , setelahnya gus al mencium tangan Fatimah di susul imam dan Advan. Oh ya Imam dan advan memang memanggil Fatimah dengan sebutan ummah karena Fatimah menganggap advan dan imam sebagai anaknya sendiri.

"Ayo makan dulu ke dapur kalian pasti lapar. Kalian disini ajakan, ummah mau pergi sebentar?."

"Emangnya ummah mau kemana?" Tanya Gus Al.

"Ummah mau ke rumah teman ummah" Gus Al pun mengangguk mengerti. Setelah itu Fatimah permisi meninggalkan ketiga di ndalem.

"Gila woi dateng dateng di kasih makan emang rezeki anak sholeh" pekik advan.

Memang sifat advan berbeda dengan ketiga sahabat nya itu agak berbeda gus al itu sangat dewasa and cool, tapi cool nya itu hanya berlaku kepada yang bukan mahram nya. Sedangkan imam itu sangat cool and kalem. Kalau grafen memang bar-bar tapi tidak separah bar-bar nya Advan.

Mendengar itu imam mengemplak kepada advan sangking geramnya dengan advan. "Diem"ucap imam singkat dan padat.

"Yaudah lo jangan ngeplak kepala gue juga kalek"ucap advan imosi.

"Sorry reflek tadi"jawabnya singkat.

"Memang lo ye" kesal advan.

Gus al terkekeh kecil melihat sahabat nya yang satu ini ada ada saja tingkahnya. "Sudah sudah ayo kita makan Kalian pasti lapar"lerai gus al.

Advan mengangguk semangat. Lalu mereka bertiga pergi kedapur untuk makan, sampai nya dimeja makan mereka duduk, Sudah terhidang nasi dan lauk pauk. Dengan semangat 45 advan mengambil nasi dan lauk pauk dan memakan nya dengan sangat lahap.

Melihat kelakuan sahabat satu nya ini mereka hanya bisa geleng-geleng kepala, lalu mereka juga menyusul untuk makan bersama advan.

"......... "
"Al kami pulang dulu jangan rinduin gue, gue selalu ada dihati lo" ucap advan dengan lebaynya.

Mendengar itu gus al terkekeh kecil "iya saya gak akan merindukan kamu kok" jawab gus al.

"Lebay banget sih" cetus Imam. lalu menoleh ke gus al."kita balik dulu"

"assalamualaikum" ucap keduanya.

" Wa'alaikumussalam" jawab gus al. Lalu masuk ke dalam ndalem lalu masuk ke kamar nya. iya membaringkan kepala nya di kasur. "bagaimana kabar zaujati ya" gumam nya. Terdengar ketukan pintu iya pun bangkit dari tempatnya dan beranjak membukakan pintu kamarnya terlihat wanita yang melahirkan nya di ambang pintu.

"Na'am, ummah ada apa" ucap gus Al.

"Kita mau kerumah mertua mu malam ini kamu bisa gak"

"In syaa Allah bisa ummah" Fatimah hanya menganggukkan pelan lalu permisi pergi karena banyak yang diurus nya.

Cinta sang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang