بسم الله الرحمن الرحيم
Di dalam sebuah perusahaan besar terdapat seorang pria tampan tengah duduk di kursi kebanggaannya. Yang begitu terkenal di negara itu sendiri.
Tok
Tok
Suara ketukan pintu terdengar oleh sang CEO yang tengah mengontak ngatik leptopnya.
"Masuk" imbuh sang CEO yang tak lain adalah Gus Al sendiri.
Seseorang yang dibalik pintu itu pun masuk mendengar imbuhan tersebut.
"Pak Alghi satu jam lagi kita harus meeting apa mau berangkat sekarang?"tanya sekertaris dari CEO tersebut.
"Ya tentu saja, kalau bisa percepat jadwal meeting nya"
"Baik pak"
"🌼🌼🌼"
Sekarang Abella tengah celengak celenguk mencari keberadaan suaminya karena setelah pulang dari kampus tadi dan kembali ke ndalem suaminya pamit ke kantor astidz dan asatidzah karena ada urusan.
Dan sampai sekarang belum kembali lagi, itu membuat bosan di ndalem mana dirinya sendiri lagi. Sungguh tega suaminya itu meninggalkannya sendirian. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari suaminya itu di kantor
astidz dan asatidzah.Langkah demi langkah Abella berjalan akhirnya sampai pada tempat tujuan.
"Assalamualaikum permisi" salam Abella
"Wa'alaikumussalam kenapa nin- eh mbak ada apa?" Tanya ustadz Zaki yang hampir terceplos menyebut Abella dengan Ning.
Kalo lupa sama ustadz Zaki bisa baca ulang chapter 10 yuk bisa yuk jangan mager kalo lupa :)
"Ada Gus Al gak ustadz?" Tanya Abella menyampaikan hajatnya ingin kemari mencari sang suami.
"Tidak ada mbak, tadi ada tapi sedari tadi Gus Al sudah pergi dari sini"jawab ustadz Zaki.
"Begitu ya, kalo begitu saya pamit. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Sedari tadi ada seorang perempuan menatap Abella dengan tajam, sayangnya abella tak menyadari hal itu.
"Gatel banget tuh perempuan" gumam salah satu ustadzah.
"Kalau tidak tau apa apa lebih baik diam, dari pada mendapatkan dosa". Sahut ustadz Zaki kepada ustadzah tadi.
Kembali lagi kepada abella. Dari tadi dia mencari suaminya dimasjid, dikoprasi dan pada akhirnya di melihat suatu objek yang begitu mirip dengan yang ingin dicarinya.
Dia terus melangkah hingga air matanya mengalir tanpa aba-aba, pemandangan didepannya sungguh sangat menyayat hatinya. Dimana dia melihat sang suami tengah berpelukan dengan perempuan lain.
Disela-sela pelukan itu Gus Al dapat melihat istri kecilnya sedang melihat nya dengan ekspresi wajah yang tidak dapat diartikan.
Gus Al pun melepaskan pelukannya dan beralih menatap istrinya itu sambil tersenyum. Abella yang tak sanggup melihat itu lagi pun langsung pergi begitu saja.
Pikirannya kacau terbayang-bayang kejadian beberapa menit lalu. Air mata nya terus mengalir tanpa berhenti. Dirinya langsung ke ndalem mengambil kunci motor sport milik suaminya tanpa izin. Lalu bergegas ke tempat yang selalu membuat nya nyaman yaitu markasnya. Kenapa ia tidak menaiki motor nya sendiri? karena motor nya masih dimarkas nevos.
"Aku baru bahagia mas, sama pernikahan kita mas. Kalo aku tau kamu seperti ini kenapa kamu mengakui mencintaiku mas hiks aku gak kuat hiks" tangis nya pilu
Ketika dimarkas dia langsung masuk kedalam kamar tanpa mempedulikan pertanyaan pertanyaan dari ketiga sahabat nya. Memang markas mereka seperti rumah dilengkapi 1 kamar, dapur dan ruang tamu.
Didalam kamar tersebut Abella tak henti hentinya menangis. Di luar pintu juga ketiga sahabatnya terlebih Eka begitu khawatir.
"Kamu jahat ma-s hisk aku gak kuat dengan ini semua, kenapa kamu harus selingkuh? Hiks aku gak kuat dada aku sesak!" Isak pilu dengan disertai pukul di dadanya.
Eka yang mendengar Abella diselingkuhi pun langsung bergegas ke pesantren Al Kahar. Dirinya tersulut emosi. Matanya memerah dengan tangan terkepal kuat.
Ketika sampai di pesantren Eka langsung mencari Gus Al dengan berteriak. Membuat dirinya menjadi pusat perhatian ustadz/zah bahkan santri/Wati juga. Eka tak menghiraukan semua itu.
"Woy!! Agus keluar Lo munafik bener mukak mu yang sok suci itu". Teriakan Eka bergema hingga terdengar oleh Gus Al dan perempuan itu. Hingga keduanya pergi kearah teriakan itu.
"Tolong mbak jangan berteriak kamu wanita, suara wanita aurat mbak"peringat ustadz Zaki
"Diem lo, jangan sok sok an nyeramahin gue"
"Ada apa ini ribut ribut?" Tanya Gus Al yang baru datang. Suara itu pun membuat perhatian Eka teralih dan membalik kan badannya menatap tajam perempuan disamping Gus Al.
"Eka kenapa kamu berteriak di pesantren?"lanjut Gus Al.
"Nanyak lagi Lo, gak nyadar diri banget"cetus Eka. Tapi sayangnya Gus Al tak mengerti apa maksud dari perkataan Eka tadi.
"Saya tidak mengerti maksud mu, tolong jelaskan dengan benar" ujar Gus Al dengan tenang membuat Eka semakin naik pitam
"Abel nangis di markas, dia bilang di selingkuhin sama Lo" sarkas Eka emosi. Gus Al pun mulai mengerti maksud Eka, ternyata istri kecil nya salah paham akan kejadian tadi.
"Heh, pelakor apa gak ada laki lain yang harus kau goda, kenapa harus ni laki?" Tunjuk Eka kepada perempuan disamping Gus Al. Mendengar itu pun Gus Al tak bisa tinggal diam.
"Yang kamu bilang pelakor itu adalah saudara sesusu saya"jelas Gus Al membuat Eka terkejut bukan main.
"H-hah saudara sesusu?"
"Ya, kalau saya bohong tidak mungkin saya menggandeng tangannya seperti ini"
"Jadi gue teriak teriak kayak orang gilak, yang ternyata yang gue teriakin tadi gak bener?"
"Makanya cari dulu kebenarannya baru ngelabrak" sindir Asyil, ya perempuan yang tadi dipeluk oleh Gus Al adalah Asyilla Fatim Baihaqi.
"Ya mana gue tau, wong Abella nangis sambil bilang dia diselingkuhin ya gue yakin lah, nih Agus nyelingkuhin dia.
"Memarahinya saja saya tidak sanggup. Bagaimana lagi menyelingkuhinya! Itu sangat tidak mungkin" tekan Gus Al tanpa menyadari bahwa dia sudah mempublish pernikahannya
"Yaudah kalek, biasa aja lah tuh mata. Mau gue colok pake linggis?" Cibir Eka pasalnya dari tadi Asyil menatapnya tajam.
"Udah salah yolot lagi"cibir Asyil tak kalah pedas
"Oh ngajak berantem Lo" tantang Eka
"Oke siapa takut"
.
.
.
.Assalamualaikum semuanya gimana nih kabarnya?
Pasti Eka malu banget deh, eh tapi kayak nya enggak deh
Ada yang mau disampaikan
Aku-->
Gus Al-->
Abella-->Aku mau nanya sama kalian nih gimana kalo aku buat akun tiktok dan Instagram nya Gus Al sama Abella. Ada yang mau gak?
Oh ya jangan lupa follow akun Instagram aku Wpnafitri ya
Babay
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta sang Gus
Random"Ayah serahkan anak ayah kepada mu nak jaga dia dan cinta dia." "in syaa Allah ayah" "Terimakasih nak" "tidak perlu berterimakasih ini sudah menjadi tugas Al."