بسم الله الرحمن الرحيم
Ketiga gadis sedang tertawa di markas nevos. "Tumben tu anak gak dateng" gumam Eka.
"Siapa?" Tanya Fizah.
"Siapa lagi kalau bocil kita yang imut" Jawab siffa.
"Coba Lo telpon zah, tu anak" Titah Eka.
"Bentar" Fizah pun meraih handphone dari kantong celananya.
"Assalamualaikum bel, kamu gak ke markas?"
"Wa'alaikumussalam, aku gak bisa dateng aku gak di rumah jadi gak bisa ke markas"
"Memang Lo dimana bel?" Tanya Eka a
"Aku lagi nginap di rumah Abah sama ummah, jadi aku gak bisa keluar malam"
"Abah ummah sapa tuh?" Tanya siffa.
"Sorry aku gak bilang kalau ayah sama bunda pergi keluar negeri sebulan dan aku dititipkan ke Abah sama ummah" Jelas Abella
"Owalah, padahal kami disini seru banget loh. Lo yakin gak kesini bel" Ucap Eka mencoba merayu abella.
"Mau si tapi pasti gak diizinin"
"Oh kasian oh kasian aduh kasian~" ledek Eka sambil bernyanyi.
"Nyebelin banget sih, udah deh aku tutup dulu assalamualaikum" Ucap abella kesal.
"Wa'alaikumussalam"ucap ketiganya lalu tertawa, puas mengerjai sahabatnya itu.
"Tuh anak lucu amat, gak kuat gue liatnya" Ujar Eka sambil tertawa.
"Udah jangan sampai terbahak bahak ketawanya, perempuan gak boleh ketawa terbahak bahak" Peringat Fizah.
"Iya, lagian tu anak lucu amat" ucap Eka. Terdengar suara adzan dari handphone Fizah.
"Yaudah, itu udah adzan ayo sholat" ajak Fizah. Keduanya pun menggangguk.
Di lain tempat para inti Alxevis tengah menuju markas nevos, tetapi mereka menunda kepergian mereka untuk menunaikan sholat Maghrib. Mereka berhenti di masjid terdekat untuk sholat.
"Nak maukah kamu menjadi imam?" Tanya pria paruh baya kepada Gus Al.
"Memang saya boleh menjadi imam disini pak?" Tanya balik Gus Al.
" Tidak papa, ayo silahkan" jawab pria paruh baya itu. Gus Al pun mengangguk. Lantunan ayat suci Al Qur'an yang dibacakan oleh Gus Al begitu merdu menusuk pendengaran para makmum yang ada di belakang.
"Assalamualaikum warahmatullah"
"Assalamualaikum warahmatullah"
Setelah selesai sholat dia mengangkat tangannya dan berdoa kepada Allah dengan khusyuk.
.......
"Al mana ya kok belum pulang" ujar Fatimah khawatir.
"Tenang dulu ummah, Abah coba telpon lagi Al" ucap Hasbi menenangkan istrinya. Tak ada sama sekali panggilan yang terangkat.
"Gimana gak diangkat lagi?" Tebak Fatimah. Hasbi pun mengangguk, kecemasan Fatimah pun menjadi
bertambah."Udah lebih baik kita doakan tidak terjadi apa-apa" imbuh Hasbi.
"Iya bah, Abah lapar gak kita makan malam dulu yuk" ucap Fatimah
"Iya Abah udah lapar"
"Yaudah kalau gitu Abah duluan aja ke dapur, ummah panggil Abel dulu"
"Iya, Abah ke dapur duluan ya" Fatimah pun mengangguk. Lalu beranjak dari tempatnya menuju ke kamar menantunya. Sesampainya di pintu kamar abella, dia mengetuk pintunya.
"Abel makan malam dulu yuk" ujar Fatimah namun tak ada sahutan dari gadis cantik itu.
"Kok ga ada sahutan ya" karena tidak ada jawaban dari gadis itu Fatimah mencoba membukanya namun di sayangkan kamar itu di kunci dari dalam.
"Abel!" Ucapnya lagi agak keras, namun kembali tidak ada sahutan.
"Abah!!!!" Panggil Fatimah. Mendengar teriakkan dari istrinya Hasbi langsung datang menuju ke kamar menantunya.
"Astagfirullah, ada apa ummah?" Tanya Hasbi mulai khawatir melihat istrinya yang ketakutan.
"Ab-bel, k-kamarnya di kunci d-an gak ada s-ahutan" ucap Fatimah gemetaran. Mendengar itu Hasbi terkejut bukan main ia mencoba mendobrak pintu kamar Abella hingga terbuka. Namun tak ada seseorang di dalam kamar itu. Fatimah mencari di kamar mandi pun tidak ada.
"A-bah, Abel mana" lirih Fatimah khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta sang Gus
De Todo"Ayah serahkan anak ayah kepada mu nak jaga dia dan cinta dia." "in syaa Allah ayah" "Terimakasih nak" "tidak perlu berterimakasih ini sudah menjadi tugas Al."