بسم الله الرحمن الرحيم
Setelah acara pernikahan kedua pasutri itu keseokan hari berbulan madu di India. Pengantin itu menginap di salah satu hotel kota Agra-di India.
Agra adalah kota dimana, Taj Mahal berdiri kokoh. Bangunan yang menyerupai masjid, tapi bukan masjid tetapi sebuah makam.
Taj Mahal lah tempat beradanya Gus Al dan Abella sekarang.
"Kamu dek, kalau Taj Mahal merupakan bukti cinta seorang suami kepada istrinya?" Tanya Gus Al kepada sang istri disampingnya.
Abella menggeleng tanda tak tau. "Dalam bentuk apa cinta itu mas?" Tanyanya balik
"Dalam bentuk rindu dan cinta, kepada istrinya yang sudah meninggal" jelas Gus Al. Abella hanya manggut-manggut saja.
"Fahimtum dek?"
"Fahimna mas"
"Mau liat makamnya?" Tanya Gus Al dengan ajakan.
"Makam apa mas?" Gus Al mendengus mendengar itu, jadi dari tadi dia menjelaskan istrinya ini tidak menyimaknya.
"Tadi katanya udah ngerti hm"
"Hehe"
" Ck Mas kan udah bilang kalau Taj mahal adalah makam dek" ujar Gus Al dengan decakan.
"Emang makam siapa mas?"
"Makam Mumtaz Mahal istri dari kaisar Mughal Shah Jahan dan kemudian kaisarnya pun meninggal dan dimakamkan di Taj Mahal juga"
"Mau liat makamnya mas"
"Hm ayo"
Puas sudah di Taj Mahal saatnya kembali ke hotel, tapi di perjalanan ba'da ashar akan berkumandang sebentar lagi, Jadi mereka akan sholat di salah satu masjid disana.
Kedua keluar dari taksi yang sudah dibayar oleh Gus Al sebelum keluar tadi. Dan berpisah ditempat wudhu. Abella menatap takjub melihat wanita wanita mengambil wudhu dengan ajaran Sunni, berbeda sekali dengannya.
Abella tersenyum mendengar adzan, suara indah itu milik suaminya. Disela-sela senyum yang merekah dirinya sempatkan menjawab adzan.
Tak disangka sangka yg menjadi Imam adalah suaminya juga, bukannya senang hatinya malah panas, karena disampingnya ada tiga gadis berkulit coklat seperti cacing kepanasan.
Walaupun Abella tidak mengerti bahasanya tapi dia yakin bahwa ketiganya sedang memuji suaminya. Begitu risih rasanya berada di samping ketiga nya.
"Centil banget sih, nih cewek verindapan" gerutu Abella membatin
Tak mau berbuat dosa lagi Abella keluar dari masjid karena sholat sudah selesai. Dirinya pun menunggu Gus Al di depan pintu masuk perempuan.
Lama menunggu tak kunjung juga datang yang ditunggu, bahkan hampir semua orang sudah keluar masjid, bagian pria juga tinggal pria paruh baya lagi.
"Mas Al dimana? Apa aku ditinggal balik ke hotel sama mas Al?" Racau Abella bimbang.
"Apa iya aku ditinggal sendirian di sini? Ya Allah hamba bingung"
Jantungnya berdegup kencang napas seakan memburu dirinya, ditinggalkan di negara orang, takut itulah yang dirasakannya.
"Apa aku balik aja ya ke hotel" dan berakhirlah Abella kembali ke hotel sendiri.
✈️✈️
Disebuah kamar yang penuh dengan mawar merah layaknya kamar pengantin. Seorang pria dengan tangan terikat dipaksa-paksa menikahi seorang gadis.
"Nikahi adik gue!!"paksa seorang pria bertubuh kekar, sepertinya dia adalah Abang sang gadis yang ingin dinikahi.
"Nikahi aku, apa kurangnya diri ini yang seksi nan cantik hm" ujar si gadis yang diminta dinikahi.
"Kurangnya dirimu adalah kamu sangat lah murahan!!!" Sarkar pria yang terikat.
"Aku tidak murahan!!" Elak gadis itu bergelayut di leher pria yang terikat. Pria itu mencoba mengelak dari gadis itu. Tapi apalah daya dirinya terikat kuat.
"Dirimu sangat murahan bahkan dirimu bergelayut di pria yang bukan mahram mu!!" Tegas pria yang terikat.
Tamparan keras lolos di pipi pria yang terikat itu, ucapan pria yang terikat byang beberapa menit lalu membuat gadis itu marah dan menampar pipi pria itu.
"Huh aku lebih baik dari istri mu itu dari segi manapun kau tau itu!"
"Darimana datangnya? Istriku bahkan tidak pernah menyentuh pria yang bukan mahramnya. Sedangkan dirimu jauh dari kata itu semua" ucap remeh pria yang terikat
"Ah banyak sekali omong kosong mu" sentak Abang sang gadis, yang sedari tadi hanya diam menatap keduanya.
"Nikahi adek gue atau istri Lo, yang akan jadi taruhannya" desaknya
Bingung, bimbang menjadi satu kenapa menjadi begini, hari hari yang harusnya dia bahagia dengan istrinya malah hancur berantakan.
"Cepat pilih gobl*k" desaknya lagi
"Baiklah"
"Dari tadi kek" dumel gadis itu
Tanpa aba-aba seorang penghulu masuk ke dalam kamar dan duduk di sebuah kursi yang didepannya ada meja yang terhiasi,seperti sudah direncanakan saja pernikahan ini.
"Tunggu mahar ku apa?" Tanya gadis yang akan dinikahi.
Dengan cepat Abang sang gadis menyomot kantong pria yang masih terikat itu. Ditemukan sebuah dompet, saat dibuka mata Abang si gadis membuat. Mengangkat selembar kertas bernilai Rupee India.
"Masa ia adek gue maharnya 1 Rupee"tuntut Abang sang gadis kepada pria yang terikat.
"Cuma itu yang saya punya"
ungkapnya."Gapapa lah yang penting bisa nikah sama dia" timpal gadis itu
"Langsung kita mulai saja, tidak banyak waktu lagi" saran penghulu.
Pria itu pun dibukakan ikatan tangannya dan di dudukan di depan penghulu.
"Jangan mencoba kabur, istri Lo taruhannya" ancam Abang si gadis
Dan mulailah ijab qobul "Saudara........... aku nikahkan dan kawinkan adik ku Xianva divana dengan mas kawin 1 Rupee India dibayar tunai"
"Saya terima nikah kaw--"
Brakk!!
"Mas Al?"
"Lanjutkan aja pernikahannya jangan pedulikan cewek itu!!"
Alhamdulillah
Follow Ig
al_ghifarx (Gus Al)
Abella_pacia( Abella)
Wpdonat (aku)Update 60 vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta sang Gus
Random"Ayah serahkan anak ayah kepada mu nak jaga dia dan cinta dia." "in syaa Allah ayah" "Terimakasih nak" "tidak perlu berterimakasih ini sudah menjadi tugas Al."