Little Piece; Bagian 01.

158 21 5
                                    

If a million loved you, I was one of them.
If one loved you, it was me.
If no one loved you, then know that I am dead.

-Franz Kafka-

--

Rumah Nomor: B31, Edinburgh, Skotlandia.

Sudah hari ke-dua sejak Nattawat mengambil cuti kerja, sebagai saran dari temannya. Ia telah merasa tak enak badan saat kemarin lusa, namun masih saja memaksakan diri untuk tetap masuk kantor.

Dan Gemini, masih di sisinya. Nattawat pun masih bermimpi-mimpi mengenai dirinya di kehidupan sebelumnya. Mereka menjadi sangat dekat dalam beberapa hari terakhir, komunikasi yang terkadang mendalam, terkadang mengundang gelak tawanya. Nattawat benar-benar jatuh cinta.

Meski, di saat Nattawat sakit, Gemini tak bisa berbuat apa-apa. Tak masalah baginya, melihat Gemini berdiri atau duduk tepat di sampingnya saat ia membuka mata, sudah cukup bagi Nattawat. Pilu jika mengingat bahwa mereka mustahil untuk saling menyentuh, dunia dan wujudnya tak lagi sama.

Sekarang pukul 07.00 pagi. Nattawat mengerjapkan matanya menemukan sosok itu, yang memang biasa dilihatnya.

"Selamat pagi." Sapa Gemini.

"Pagi."

"Apa tidurmu nyenyak?"

"Cukup baik dari sebelumnya."

Gemini mengangguk. Itu percakapan yang sehari-hari dilakukan mereka, sesaat sebelum Nattawat beranjak dari kasur.

Nattawat berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapannya sendiri. Dengan diikuti Gemini di belakangnya.

"Semalam kau mimpi apa? Wajahmu sedikit memerah tadi. Apakah masih sakit?"

"Ah, tadi malam mimpiku agak panjang... Seperti lewat berhari-hari."

--

Mansion nomor; B91, Timur Laut Charleroi, Wellesley, Quatre Bras, Belgia. Akhir November, 1813.

Beberapa hari setelah pesta perjamuan malam, di mansion keluarga Viscount Titicharoenrak. Siang hari di kediaman keluarga Baron Jirochtikul.

Tok Tok Tok.

Seorang pelayan mengetuk pintu ruang kerja Fourth.

"Masuk."

"Monsieur, anda mendapatkan surat dari Viscount Titicharoenrak." Kata pelayan wanita itu sembari menyondorkan surat tersebut.

Fourth yang sedang fokus menggarap pekerjaannya, terdiam sebentar menghentikan aktivitas.

"Kemarikan."

Pelayan itu memberikan suratnya, dan perlahan pergi berjalan meninggalkan ruangan itu.

Fourth melepas sample surat dan membuka kertasnya.

"Teruntuk putra bungsu dari keluarga Baron Jirochtikul. Dengan hormat, aku Viscount Gemini Titicharoenrak, mengundangmu untuk menemani jamuan teh soreku---"

Tak sampai selesai di bacanya, Fourth lebih memilih untuk meremukan kertas itu dan dilemparkannya ketempat sampah. Ia muak dan merasa jijik jika mengingat kejadian yang sudah ia lupakan dalam sekejap.

Namun sekarang yang ada malah Fourth dengan wajah merahnya yang geli karena kembali mengingat kejadian itu.

"Aku benar-benar tak ingin kembali dan berhubungan dengan keluarga itu lagi." Ucap Fourth.

Lost and Found - [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang