He Traded My Galanthus For Roses; Bagian 02.

80 13 0
                                    

...
dan ketika salah satu dari mereka bertemu dengan separuh lainnya,
separuh dirinya yang sebenarnya, entah dia pecinta masa muda atau pecinta yang lain,
pasangan itu tersesat dalam kekaguman akan cinta, persahabatan, dan keintiman dan yang satu tidak akan berada di luar pandangan orang lain, seperti yang bisa saya katakan, bahkan untuk sesaat
... (1)

--

Mansion Nomor: NE43. Quatre Bras, Hexham, Northumberland, Akhir Maret, 1814.

(Dua hari sebelum Gemini mengirim surat lewat Merpati.)

Tepuk riuh sambutan dari beberapa kerabat, keluarga, pelayan, hingga seluruh penghuni mansion, menyambut hangat kedatangan putra sulung Viscount Titicharoenrak. Gemini, yang baru saja berpulang setelah dinas selama 3 bulan di luar negeri masuk melalu gerbang dengan kereta kuda yang ia tunggangi.

Gemini turun dari kereta itu, berjalan mendekati kerumunan yang berjejer tepat di depan rumahnya.

"Selamat datang putraku." Ucap ayah Gemini dengan merentangkan tangannya beri pelukan untuk sang anak, begitu juga ibunya, dan adik-adik.

Ia pulang tak membawa banyak perubahan, hanya sedikit kumis tipis yang belum sempat dicukur.

Digiring para pelayan, keluarga Viscount Titicharoenrak mengadakan makan siang bersama dengan anggota yang lengkap setelah kepergian Gemini selama 3 bulan ia tak mencicipi hidangan dari meja makan yang setiap resep masakan itu turun dari ibunya sendiri.

Makan siang bersama tidak berlangsung terlalu lama. Keluarga bangsawan memang mustahil dengan kebiasaan menyela pertangahan kegiatan makan dengan berbicara, sangat tak memiliki etika dan profesional sebagai jabatan 'Viscount.' yang ada.

--

Gemini menghabiskan waktunya untuk berleha-leha seharian penuh, merebahkan dan merenggangkan setiap bagian tubuhnya yang lama kaku, juga pembalasan karena terkadang kurang tidur.

Dalam rebahnya ia teringat. Tidak, ia selalu mengingat. Yang sekarang hanya tinggal memikirkan bagaimana untuk temu-tatap lagi dengan kekasih impiannya, dengan cara seromantis mungkin. Gemini sesungguhnya bukan orang romantis, jauh dari kata itu. Seperti yang pernah ia akui di bawah pohon Camellia, jika tak pernah menjalin hubungan asmara sebelumnya.

Tentang tuturnya menjadi manis? Hanya mengalir saja sedemikian rupa, Gemini sendiri juga menyukai puisi, syair, dengan tema apapun itu. Puitis masing-masing katanya, terulur dari tiap bacaannya.

"Oh!" Tak lama lamunan itu melebur. Sebuah ide cemerlang terlintas lewat jalan kepalanya.

Gemini menyusuri lorong mansionnya menuju paviliun, mencari seekor merpati pandai yang telah lama bersangkar di luar samping jendela paviliun, dengan nama Emily. Gemini melihat burung itu masih sehat dan terlihat cerah tak murung, ia lalu mencari potongan kertas di meja, dan mulai menulis. Tapi... Gemini juga mengambil kuas serta catnya? Entahlah.

--

Dua hari berlalu begitu saja, sore ini Gemini baru sempat menerbangkan merpati bersama surat tangannya yang terselip di sisi kanan kaki Emily. Dengan segala cara, untungnya Emily pandai, burung itu tak akan menyasar pergi kemansion keluarga Baron Jirochtikul.

Usai menerbangkan suratnya, ia bersiap memperhatikan penampilannya, untuk pergi kekediaman yang sama dengan yang dituju Emily.

Sembari memperhatikan langkahnya, Gemini berjalan melewati banyak tumbuhan dan bunga bermekaran yang tumbuh subuh, bersama jalanan yang menggelap sebab langit perlahan merubah dirinya pertanda malam datang.

Lost and Found - [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang