Mansion nomor; B91, Timur Laut Charleroi, Wellesley, Quatre Bras, Belgia. Awal Desember, 1813.
Keesokan harinya, ia kembali mendapatkan surat kiriman dari Viscount Gemini. Esok lusanya, ia masih mendapati surat dari Gemini. Dan dihari ketiga, Fourth masih mendapatkan surat-surat itu.
Satu minggu berlalu, semenjak surat itu dikirimkan setiap harinya. Tidak menjadi masalah bagi Fourth, ia tetap melanjutkan kesehariannya. Surat itu bertumpuk di meja kerjanya, Fourth tak menghiraukannya. Setiap kali pelayan bertanya.
"Monsieur, ada surat dari keluarga Visco--"
"Letakkan saja di mejaku." Jawab Fourth cepat karena sudah hafal betul melalui penyebutan "Viscount." siapa lagi kalau bukan si dia?
Fourth merapihkan meja kerja miliknya dan meringkasi barang-barangnya yang agak berantakan. Berbalik kearah lemari untuk mengambil barang, itu bukan lemari baju. Tidak, itu hanya berisi benda-benda antik, senjata tajam, panah, dan lain lain. Hendak dimasukkannya sebuah panah beserta anak panah, kedalam tas yang akan dibawanya pergi dengan kakaknya, Neo. Ia mengajak adiknya untuk pergi kehutan untuk berburu burung.
Bukankah dingin pergi kehutan untuk jalan-jalan dibawah cuaca bersalju? Tentu. Siapapun bisa mati menggigil, tapi Neo dan Fourth menggunakan pakaian tebal dengan bahan yang dibuat khusus pada jaman itu, dirancang untuk digunakan di musim dingin.
Setibanya di lokasi, mereka mengikat masing masing kudanya diantara pohon-pohon yang dipeluk salju. Mereka lebih dulu membuat api unggun kecil untuk menghangatkan telapak tangan, melemaskan jemari dari udara yang semakin membuat keadaan beku. Persiapan sebelum menembaki para burung tak merdosa yang lebih aktif dalam musim dingin.
"Siap untuk berburu?" Tawar Neo berdiri menjauhkan tangannya dari perapian.
"Tentu."
Mereka mengambil panah dari tas. Membopong anak panah dibahunya, dan kembali menaiki kuda yang baru sejenak istirahat.
--
Setelah beberapa jam, Fourth beserta kakaknya selesai dari acara berburu. Tidak ada yang spesial, mereka kembali tanpa membawa apapun. Hanya berburu dengan menembaki burung, dan membiarkan burung itu jatuh mati hingga ditutupi oleh hujan salju.
Neo memiliki hobi berburu, sama seperti ayahnya, Baron Jirochtikul. Berbeda dengan adiknya, Fourth, ia tak terlalu suka dengan hal semacam itu. Kasihan, katanya. Sesekali ia hanya menemani ayah atau kakaknya untuk berburu.
Barusan saja ia hanya berhasil memanah satu burung. Sisanya meleset, walaupun sebagian besar memang sengaja tak ia kenai. Berbeda dengan Neo yang berhasil menembaki tujuh burung.
Perjalanan pulang telah memasuki kawasan desa kecil yang terlihat sedikit lusuh, dengan pemandangan para penduduk yang berjejer rapih, seperti sedang mengantri. Neo penasaran dengan apa yang menjadi pusat di ujung sana, melihat sang kakak membelokkan langkah kudanya, membuat Fourth juga mengikuti langkah kemana perginya.
Betapa terkejutnya Fourth, saat melihat laki-laki yang memiliki kesan buruk dan cabul dimatanya dalam beberapa waktu terakhir, berubah seketika bagai melihat malaikat di tengah hamparan salju. Kagum.
"Bukankah itu anak dari Viscount Titicharoenrak?" Tanya Neo.
"Iya, Gemini namanya."
"Bagaimana kau bisa tahu?" Neo menoleh.
"Saat aku hadir keacara di mansionnya, aku bertemu dengan dia."
"Oh."
Gemini membagikan selimut, dengan ditemani beberapa pengawal, dan pelayannya yang ikut membantu membagikan perlengkapan tersebut. Ia terlihat begitu ramah kepada masyarakat, dan sesekali bermain, menyapa anak-anak kecil yang sedang berlarian ataupun menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found - [GeminiFourth]
RomanceNattawat Adler adalah seorang arkeolog muda berusia 27 tahun yang berasal dari Edinburgh. Melakukan penelitian dan penggalian di lokasi markas besar Beaumont perbatasan Prancis-Belgia. Dimana, disana lah terjadinya Perang Napoleon yang berhasil mere...