Rumah Nomor: B31, Edinburgh, Skotlandia.
Sudah satu bulan lebih semenjak hantu gentayangan itu menetap dirumah Nattawat, hantu yang masih terlihat rapih tanpa adanya bagian luka atau hancur. Nattawat masih bermimpi akan masa lalu, tapi tidak selalu, dan semuanya bertahap. Seperti, di hari Senin ia akan memimpikan seperempat kejadian yang terjadi hanya satu hari tahun itu, lalu Selasa, Nattawat tidak bermimpi sama sekali, dan keesokannya, hari rabu, mimpi yang kemarin-kemarin baru berlanjut.
Beberapa waktu terakhir, Nattawat mulai kembali memikirkan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Tidak mungkin jika hantu itu akan terus membuntutinya, tapi sedih juga kalau ia ditinggalkan begitu saja. Nattawat merasa seperti tak berujung jika harus membayangkan kedepannya.
Sekarang adalah hari kedua setelah Gemini, hantu tampan itu menghilang dari pandangannya saat pagi kemarin lusa. Nattawat sendiri merasa enggan, dan menahan untuk bertanya kemana perginya ia pagi itu, lagipula ia menghilang terlalu tiba-tiba. Nattawat memilih untuk kalut dalam pikirannya sendiri, menebak-nebak yang sekiranya masuk akal.
"Sudah sampai mana kau melihat masa lalu?" Tanya Gemini yang memperhatikan Fourth memotong-motong sayur.
"Semalam mimpiku sepertinya lanjutan dari yang aku mimpikan tiga hari yang lalu."
"Saat aku mampir untuk minum teh di Paviliun?" Katanya.
Fourth mengangguk. "Tadi malam yang aku lihat, aku berlari denganmu lalu kita berhenti di bukit, dan ada pohon berbunga yang besar disana."
Gemini tersenyum. "Lalu?"
"Kau... Menanyakan beberapa pertanyaan? Tentang hal-hal yang aku sukai saat itu."
"Ehem, lalu?" Hantu itu mengangkat satu alisnya.
"Lalu..." Fourth menoleh kearahnya, ia terlihat sangat menanti-nanti jawaban yang bahkan sudah diketahuinya sendiri. "Aku pikir kau tahu dan ingat, untuk apa aku menceritakannya lagi." Lanjutnya.
Fourth merasa sedikit geli saja untuk menceritakan mimpi semalam, itu terlalu romantis, sampai-sampai mencekiknya.
"Ohh, hahahaha."
--
Burr & Co. CoffeeHouse, Edinburgh
Nattawat mengunjungi coffee shop langganannya, ia menginginkan seteguk americano, memesan dan membiarkan pegawai menari dengan gelas plastik penampung kopinya.
Ada yang aneh.
Dari dua minggu lalu dia sama sekali tidak ada, dan sekarang juga tidak kelihatan. Dimana perempuan yang biasanya berbincang-bincang dengan Nattawat? Gadis muda yang saat itu mengatakan segalanya tentang kejadian yang akan menimpa Nattawat. Apakah waktunya saja yang tidak tepat, nengenai saat berkunjung dan shift kerja perempuan itu.
Nattawat memberanikan diri untuk bertanya. "Maaf, permisi?"
"Iya, Sir? Ada yang bisa di bantu?"
"Eee... Apakah rekanmu-- itu, yang perempuan, ia biasanya menjalin rambutnya, dan mengenakan gelang kerang di tangan kiri... Dia masih kerja disini?"
"Oh... Tu?"
"Namanya?" Nattawat sendiri tidak pernah berkenalan nama dengannya.
"Iya. Tu sudah tidak bekerja disini lagi, Sir. Sekitar dua minggu yang lalu ia tiba-tiba mengundurkan diri, padahal Tu juga baru saja bekerja." Jawab salah satu pegawai.
"Kalau boleh tahu... Apa alasannya?" Nattawat penasaran.
Yang di depannya menggeleng. "Saya kurang tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found - [GeminiFourth]
RomanceNattawat Adler adalah seorang arkeolog muda berusia 27 tahun yang berasal dari Edinburgh. Melakukan penelitian dan penggalian di lokasi markas besar Beaumont perbatasan Prancis-Belgia. Dimana, disana lah terjadinya Perang Napoleon yang berhasil mere...