"Jawab gue key, jangan diem aja... " Seba benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi malam itu.
Keisha masih enggan untuk bercerita. Dan alasannya pun masih sama.
Dia malu.
"Lo juga harusnya sadar. Karena lo juga ikut andil dalam membuat gue kayak gini!! " Kedua mata keisha bergetar. Dia tak ingin menjawab pertanyaan Seba. "Sekarang, bawa gue pergi dari sini! " Seru keisha sebelum akhirnya dia melanjutkan langkahnya.
Seba tak bisa menjawab ucapan keisha karena apa yang cewek itu katakan memang benar adanya. Sebalah penyebab utama alasan keisha bisa memiliki ketakutan seperti itu.
Seharusnya dia dulu tidak mengikuti permainan Barry, Seba sendiri nggak akan menyangka kalau Barry seberani itu untuk menyakiti keisha.
Kalau saja Seba tidak mau mengikuti keinginan Barry, mungkin keisha akan baik-baik saja.
Mobil Audi RS Q8 berwarna hitam itu kian melaju di jalan tol yang hari ini nampak lenggang. Keisha hanya diam sambil menatap jalanan ibu kota yang terlihat makin padat.
Seba tak menganggu keisha, dia pun tetap pada fokusnya dalam membawa mobil. Sesekali dia melihat keisha dari center miror yang sengaja dia arahkan ke wajah keisha.
Keisha enggan duduk di samping pengemudi, dia memilih duduk dibelakang dengan tenang. Kebenciannya pada Seba semakin besar tatkala lelaki itu justru membahas apa yang seharusnya dia lupakan.
Selama ini, keisha tidak kembali ke Bandung. Dia menetap di Surabaya, dirumah neneknya. Keisha melanjutkan sekolahnya disana sementara orang tuanya ditugaskan di Paris. Semasa sekolah di Surabaya, keisha menjadi sosok anak pendiam dan tak memiliki teman.
Hingga kuliah pun, keisha tetap menjadi anak yang tak ingin bersosialisasi dengan siapa pun. Sampai akhirnya, nenek keisha meninggal dunia tiga bulan yang lalu. Ibunya kala itu khawatir meninggalkan keisha sendirian di Surabaya, itulah sebabnya aryani memindahkan sekolah keisha ke Jakarta, karena menurut aryani, keisha memiliki teman jika di Jakarta dan juga ada Valeria yang bersedia menerima keisha untuk sementara tinggal di rumahnya.
Sebenarnya Seba penasaran tentang jurusan apa yang sekarang sedang keisha tempuh, apakah dia ingin bersekolah di Arcadia University?
"Khm.. Khm... " Seba kembali mencoba menarik perhatian keisha dengan pura-pura melegakan tenggorokannya.
Tepat sekali, keisha melirik Seba melalui center miror yang memperlihatkan wajah lelaki itu.
"Gue berasa supir deh... " Seru Seba mencoba memecahkan keheningan.
"Gue gak sudi duduk deket lo... " Jawab keisha singkat.
"Yaudah gak apa-apa. Gue terima, tapi jangan diemin gue kayak gini!! Ajak ngobrol kek. Gue tuh bangun pagi buat jemput lo tau"
"Kenapa mau? "
"Disuruh"
"Kan bisa nolak!! "
"Gak bisa kalau udah perintah ibu negara! " Seru Seba menyebut Valeria dengan kata ibu negara.
"Ahaa... " Keisha terkekeh sinis. "Gak usah jadi anak sok manis ya.. Gue tau siapa lo yang sebenernya... "
"Durhaka kalau gak ikutin perintah ibu. Pernah belajar agama gak? "
Keisha memincingkan matanya sebal. Sok-sokan belajar agama! Dia aja brengsek kaya gitu!!! Pikir keisha.
Lagi-lagi hening, keisha tak menggubris kata-kata lelaki itu.
"Key? Selama ini lo beneran di Bandung atau dimana? Kok tiba-tiba lo nongol di bandara.. "
"Lo gak perlu tau dimana gue selama ini?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Himalaya
FanfictionSiapa yang tidak kenal keluarga Himalaya? Selain salah satu orang terkaya di Indonesia, Himalaya group juga melahirkan tiga penerusnya yang selalu menjadi pusat perhatian khalayak. Sebasta, anak kedua dari amartya himalaya dan valeria agatha, menja...