11|Himalaya

120 18 9
                                        

Langkah keisha terhenti. Kepalanya mulai pening dan nafasnya kian memburu. Seba mengerti kenapa keisha seperti abis bertemu setan, tapi tidak dengan Prince yang panik. Lelaki itu menatap keisha dan Seba dengan tatapan aneh.

Kenapa kakaknya seakan-akan sudah tau alasan keisha seperti itu?

Seba cuma menyentuh pipi keisha sambil menenangkan gadis itu. "Ada gue keisha.. Laki-laki itu gak akan bisa nyentuh lo lagi!!! " Ucap Seba yang kemudian dia memeluk keisha erat.

Hingga beberapa menit kemudian, keisha berhasil menenangkan dirinya sendiri. Dia melepaskan pelukan Seba dan menatap wajah Seba dengan kedua matanya yang mulai berair.

"Gue mau pulang.. " Ucapnya dengan suara yang gemetar.

"Oke.. Kita pulang... "

Sepanjang perjalanan keisha hanya diam. Sesekali Prince memperhatikan Kedua orang didepannya itu dengan tatapan aneh.

Hingga akhirnya mereka sudah tiba dirumah. Keisha tanpa mengatakan apapun lagi langsung bergegas keluar dan berjalan lemas sampai tubuhnya kini sudah masuk ke dalam rumah. Kini hanya tersisa seba dan Prince di dalam mobil.

"Kak keisha kenapa? Kak seba gak mungkin gak tau kan? " Tanya Prince penasaran.

Seba mencoba untuk tidak peduli. Dia hanya sibuk mengambil barang-barangnya yang tadi sempat dia letakan di dalam mobil.

"Kak... Aku nanya.. "

"Sejak kapan sih kamu peduli sama orang, dek? " Seru seba setalah dia sudah bersiap untuk keluar dari dalam mobil.

"Tapi aku merasa ada yang aneh saat melihat kak keisha kayak gitu, kak! "

Prince masih tidak mau menyerah untuk bertanya dan seba pun masih mencoba untuk tidak menjawab pertanyaan Prince. Lelaki itu justru langsung memilih keluar dan diikuti Prince yang masih menuntut jawaban.

"Itulah kenapa gue mau jagain dia. Gue gak akan membiarkan orang-orang nyakitin dia. Jadi lo gak perlu khawatir.. Keisha gak apa-apa... " Ucap seba yang langsung berlalu begitu saja.

Jujur saja jawaban seba sama sekali tak menjawab rasa penasaran Prince. Pasti ada satu hal yang membuat seba sangat ingin menjaga keisha bahkan rela sampai meminta ke Valeria untuk menjodohkan mereka. Meskipun Prince yakin kalau ibunya tidak akan semudah itu membuat keputusan. Terbukti dari yang pada akhirnya seba justru meminta tolong pada Prince untuk mendekati mereka.

Mungkin belum saatnya Prince bertanya langsung pada keisha, terlihat bagaimana keisha masih dalam kondisi yang kurang sehat, membuat Prince memilih untuk ikut pergi dari sana.

Akhirnya, dia bisa bersembunyi kembali di dalam kamarnya setelah setengah hari ini dia harus berinteraksi dengan orang banyak.

🌵

Ada hal yang nggak bisa seba ungkapkan setiap kali dia melihat keisha ketakutan seperti itu. Dia ingin marah namun dia sadar kalau dia pun salah satu orang yang membuat keisha seperti itu.

Malam ini seba hanya mengurung diri di kamar, dia hanya duduk di balkon kamarnya sambil menyesap rokoknya hingga hampir habis. Kejadian sore tadi sungguh merusak moodnya. Apalagi saat dia melihat wajah laki-laki brengsek itu.

Rasanya seba ingin sekali memukul wajah menyebalkan milik Barry.

Sedang asik melamun sambil merokok di balkon kamarnya, tiba-tiba ponsel seba berdering. Tertera nama griz dari layar ponselnya.

Seba sungguh tak ingin bicara dengan griz, terlebih setelah wanita itu mengamuk padanya sampai harus menyiram teh ocha ke wajahnya.

The HimalayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang