13|Himalaya

92 15 5
                                    

Satu hal yang teringat adalah waktu keisha yang tanpa sengaja langsung melempar wajah seba dengan bantal sofa yang berada di dekatnya. Keisha nggak tau harus bereaksi seperti apa lagi sewaktu seba dengan santainya mengatakan kalau dia sedang melihat masa depannya.

Saat itu juga kondisi jantung keisha seakan mau melompat keluar. Seba seperti menyerangnya tanpa aba-aba. Gadis itu lantas bangkit dari duduknya saat tindakan spontannya yang dengan sengaja melempar bantal ke wajah seba. Queen cuma bingung saat melihat dua orang disana dan keisha yang tau-tau memilih kabur dari ruang keluarga di lantai dua.

Keisha tentu saja masih mengingat bagaimana dia kelihatan bodoh beberapa menit yang lalu, makanya saat ini gadis itu tengah mondar mandir di dalam kamarnya sambil memukuli kepalanya yang seakan tidak bisa berpikir.

Gimana kalau seba mikir dia salting? Pikir keisha yang berharap kalau seba tak pernah menyadari sikap keisha.

Namun suara ketukan pintu kamarnya sukses membuyarkan lamunan keisha.

Dia menoleh dengan tatapan takut. Sesaat kemudian suara seba sudah terdengar memanggil namanya.

"Key... Lo gak apa-apa? " Tanyanya seperti tidak merasa bersalah.

Keisha jelas bingung, dia pun menarik nafas panjangnya lebih dulu lalu bergegas membuka pintu kamarmya.

Wajahnya sengaja dia perlihatkan seperti tidak ada yang terjadi meskipun hatinya terus bergejolak minta keluar.

Mereka saling memandang sejenak, seba bahkan mengerutkan keningnya heran sebelum dia kembali membuka suaranya.

"Kenapa? "

Keisha sempat bingung dengan pertanyaan seba. "Gak kenapa-kenapa gue!! " Ucap keisha yang kentara sekali dia gugup.

Seba lantas tersenyum kecil, "muka lo gak bisa bohong key.. "

"Gue bohong untuk apa sih?" Keisha mencoba santai dengan melipat tangannya di atas perut seraya bersandar pada daun pintu kamarnya.

"Jujur aja kalau lo gugup kan? Lo deg-degan kan??? " Seru Seba makin percaya diri.

Keisha jelas tak terima, dia berdiri tegak sambil manyun.

"Si.. Siapa yang gugup... Gue cuma gak suka aja sama perkataan lo di depan queen.. "

"Bocah kecil itu mana ngerti sih key... " Ledek Seba.

"Ahh.. Udah yah, gue mau ngerjain tugas... "Keisha buru-buru ingin menutup pintu kamarnya namun ditahan oleh Seba.

"Eeh.. Ntar dulu... " Seba langsung menahan pintu itu agar tidak di tutup keisha.

"Apaan lagi? "

"Besok.. Gue sama temen-temen gue berencana mau kemah bareng.. Aliyah juga ikut bareng hani.. Kalau lo mau.. Lo boleh ikut kok... " Ajak Seba meskipun dia sedikit ragu kalau keisha akan menerima ajakannya.

Keisha terdiam sejenak, sebelum akhirnya gadis itu membuka suaranya kembali. "Boleh gue ajak ody? "

"Selagi lo gak bawa cowok lo.. Gue sih oke aja... " Ledek Seba seraya menunduk.

Seba nggak menyangka kalau reaksi keisha cuma tertawa kecil. Dia bahkan sampai mengerutkan keningnya heran dengan reaksi yang diberikan keisha.

"Oke.. Kalau gitu gue mau lanjut ngerjain tugas gue..." Potong keisha cepat-cepat.

Seba hanya mengangguk sebelum akhirnya pintu kamar itu tertutup rapat.

Entah kenapa dari balik daun pintunya, keisha masih tersenyum kecil. Seba seperti seseorang yang sedang cemburu.

The HimalayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang