Siang itu, seba yang merasa mulutnya asem pun memilih pergi keluar kelas. Melihat seba keluar kelas, Barry yang memang sebangku dengan seba pun mengikuti lelaki itu untuk keluar.
Jam istirahat memang sudah berbunyi saat kedua lelaki itu keluar, maklum saja hari ini jadwal pelajaran kelas mereka ada yang kosong sehingga seba bisa buru-buru keluar tanpa menunggu ijin dari guru kelasnya saat itu.
Mereka berdua memang terbilang sering untuk merokok di luar, terutama di belakang gedung. Seba nggak protes sewaktu dia menoleh ke belakang dan melihat Barry yang sudah menyusulnya.
"Mau ngerokok lo?" Tanya Barry yang kini sudah menyamakan langkah seba.
"Asem banget mulut gue!!"
Kini keduanya sudah sampai di belakang gedung. Seba mengeluarkan rokoknya dan korek yang dia bawa, begitu pun Barry.
"Hubungan lo sama keisha kok kelihatan jauh lebih baik sekarang?" Tanya Barry saat mereka sudah duduk di kursi halaman belakang sekolah.
"Baik gimana? Biasa aja... "
"Gue sering liat kalian bareng.. Ga usah bohong deh... "
"Cuma jalan. Gak berarti apa-apa!!! Lagian kata lo, gue disuruh deketin tuh cewek biar gue bisa comblangin kalian!!"
"Eitss.. Bukan comblangin!! " Koreksi Barry. "Gue cuma mau deket.. Just friend, maybe..."
"Berarti bener kata si joni yaa.. Lo tuh suka nge-ghosting anak orang!! " Tukas seba seraya menggeleng pelan.
"Oowwhh bro gak gitu maksudnya!!!" Barry menyesap rokoknya sejenak, "lo dari dulu tau kan, gue naksir berat sama griz... "
"Anjing!!" Maki seba.
"Eehh.. Maki-makinya nanti dulu!!! Gue belum kelar ngomong!!"
Seba kembali diam.
"Gue emang naksir berat sama griz, tapi setelah gue sedikit kenal keisha, cewek itu ga seburuk yang gue kira.. Cuma... Memang belum bisa menggeser posisi griz di hati gue!!!"
"Jadi maksud lo apa? "
"Kalau lo gak keberatan nih... Gue mau test drive dulu lah sama keisha... "
"Hah? Test drive gimana maksud lo?"
"Yaa, gue mau tau, kalau misalnya dia bisa nyenengin gue. Gue bakal berhenti gangguin griz!! Karena yang gue tau, lo juga naksir griz kan... Nah sekarang kuncinya ada di lo... " Lagi-lagi Barry menyesap kembali rokoknya sebelum melanjutkan ucapannya. "Kelihatannya, lo kayak ga rela liat gue deket sama griz begitu pun ketika gue deket sama keisha! Jadi gue pun ragu sama perasaan lo yang sebenernya! Jangan jadi naif kalau kenyataannya, lo emang udah punya perasaan sama keisha juga!"
"Jangan ngaco lo.. Gue, punya perasaan sama keisha?" Seba terkekeh nggak percaya. "Kalau mau rebut griz gak usah ngejatohin gue dong!! Kita dari awal udah main fair ya.. Gue gak keberatan kalau seandainya lo deketin griz juga! Tapi lo gak perlu malu dan mengakui kalah kalau memang kenyataannya griz lebih milih gue. Pake bilang gue naksir keisha lah!!" Seba kembali tertawa.
"Ok anggaplah dugaan gue salah. Dari awal lo udah setuju loh untuk bikin gue deket sama keisha... Sekarang gue tuntut janji lo buat bawa keisha ke gue.. Setelah itu gue ngaku kalah dan bakal melepaskan griz selama-lamanya.. Ahhh dan pastinya.. Gue bakal menganggap kalau lo emang gak punya perasaan sama keisha... " Barry tersenyum puas "itu point pentingnya bukan? " Dan suara kekehannya terdengar renyah.
"Oke.. Gue bakal bawa dia di malam prom night... Lo harus ngaku kalah dari gue.. Inget itu!! "
"Deal! " Barry memberikan salam tinjunya hingga seba ikut menyahut salam tinju itu sebelum akhirnya tawa renyah Barry kembali terdengar, namun nggak lama sosok keisha mengintrupsi keduanya. "Target datang... " Seru Barry dengan suara yang begitu pelan. "Keisha? Dari kapan lo disana?? " Ucap Barry yang berlagak seperti tidak ada yang terjadi antara seba dan juga dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Himalaya
FanfictionSiapa yang tidak kenal keluarga Himalaya? Selain salah satu orang terkaya di Indonesia, Himalaya group juga melahirkan tiga penerusnya yang selalu menjadi pusat perhatian khalayak. Sebasta, anak kedua dari amartya himalaya dan valeria agatha, menja...