00. Prolog.

335 30 0
                                    

Perempuan berambut sepundak itu sedikit mendongak dengan mata yang berkaca-kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan berambut sepundak itu sedikit mendongak dengan mata yang berkaca-kaca. Jalannya begitu terseok-seok dengan penampakannya yang sangat menyedihkan dengan gaun yang telah robek di mana-mana. Permukaan tangan dan kakinya penuh luka dan cakaran sebuah makhluk. Wajahnya tampak lelah dengan kantung mata yang sedikit membesar. Tatapan matanya begitu sayu dengan bibirnya yang kering dan sedikit mengelupas. Entah bagaimana caranya dia menemukan tempat ini, tapi salah satu orang yang sedang duduk santai di bawah pohon langsung mendekat untuk menghampirinya.

"Bagaimana kau menemukan kami?"

Pertanyaan itu tidak terjawab karena perempuan itu sudah jatuh begitu saja. Dia pingsan. Namun, kata terakhirnya sebelum pingsan membuat satu orang lainnya menjadi tertarik dan ikut mendekat.

"Tolong aku... aku—aku hanya ingin kembali..."

Orang itu menunduk untuk melihatnya. Cukup lama, hingga sudut bibirnya kini telah terangkat ke atas. Seperti mendapatkan sebuah harta karun, dia buru-buru menatap temannya yang berada tepat di belakangnya dengan ekspresi senang.

"Bantu aku membawanya masuk, dia akan sangat berguna untuk kita setelah ini"

———UNMATED LOVE———

Unmated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang