Happy Reading♡•••
Bruk!
"Huh, lelah sekali hari ini,"
Asya merebahkan dirinya di kasur kesayangannya yang sangat empuk. Asya melepas penatnya menatap langit langit atap kamarnya. Ruangan yang berdominasi warna biru, membuat lelah Asya sedikit berkurang. Ruangan yang selalu tersusun rapih sangat memanjakan mata gadis itu.
"Tapi masa yang tadi rumahnya Aksa, Aku ga liat sih dia masuk ke sana," gumam gadis itu.
"Ck! kenapa ga Asya tungguin aja dia sampe masuk ke rumah? biar Asya bisa memastikan kalo itu rumahnya Aksa," sambung gadis itu dengan sedikit penyesalannya.
Entah kenapa, tiba tiba pikirannya memikirkan kejadian saat makan bersama lelaki itu. Bagi gadis itu Aksa ini lelaki yang berbeda yang pernah Asya temui. Entah lah kenapa Asya berfikir seperti itu. Tapi tiba-tiba pikirannya berubah menjadi bayang sosok Rio.
"Ish! kenapa tiba tiba ada mukanya si Kaka kelas rese itu sih!" kesal Asya.
"Tapi.... yang tadi itu Kak Rio bener bener udah sadar, atau lagi ga kumat aja yah?," tanya Asya dengan dirinya sendiri.
Asya merubah posisinya, yang sedari tadi terlentang kini menjadi terlungkup dengan kaki yang Ia mainkan.
"Pokoknya, Aku gaakan pernah bosen buat ingetin si Kaka kelas rese itu, selagi Aku bener, kalo dia macem macem sama Aku, kan Aku bisa ngajuin pisum, Mama juga kan pengacara yang hebat," ujar gadis itu.
"Ah sudahlah, Aku capek banget, mending Aku mandi," ucap gadis itu.
Asya beranjak dari kasur tidurnya dan bergegas mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
•••
Byurr!
Byurr!
"Ampun Yah...." mohon lelaki yang terus di guyur air dingin oleh seorang pria paruh baya.
"Mau jadi apa kamu! dasar anak gatau di untung!" sentak pria paruh baya itu.
Byur!
Byur!
"Mulai ga taat aturan kamu!"
"Ma maaf Yah....."
"Mau jadi berandal kamu! pulang sekolah bukannya langsung pulang malah kelayapan!" ujar Rengga, Ayah dari Aksa.
"Aku ga kelayapan Yah, Aku-" ucap Aksa berusaha menjelaskan tapi di potong oleh Rengga.
"Alasan!" pungkas Rengga.
"Mau jadi anak seperti apa kamu? Kamu mau ikutin jejak Ibu kamu? jawab Tala!"
Emosi lelaki itu semakin meledak, Aksa hanya bisa menangis dan menahan dingin di tubuhnya.
"Ga ibu ga anak, sama aja!" ucap lelaki itu lalu membanting gayung dan pergi meninggalkan Aksa di ruangan yang sangat sempit itu.
Prang!
Hal yang sudah tidak di herankan lagi bagi lelaki itu. Sedari kecil Aksa tak pernah merasakan kasih sayang dari ke dua orang tuanya. Yang Aksa dapatkan hanya makian, pukulan, serta bentakan. Kedua orang tuanya berpisah sejak Aksa duduk di bangku Sekolah Dasar. Pernikahan yang ga pernah mereka inginkan, pernikahan atas dasar perjodohan dari kedua orang tuanya.
•••
Flash Back On
Prang!

KAMU SEDANG MEMBACA
Bentala
Teen FictionTentang Nastabala Asyandra yang bertemu dengan lelaki bernama Aksara Putra Bentala. Lelaki yang terbilang Nerd, super pendiam, cuek, dan misterius. Juga sering kali mendapat bullyan dari para Kakak kelasnya. Namun, mengapa lelaki itu tidak pernah me...