Bagian 3

1.2K 114 23
                                    


Happy Reading♡

•••


Hari ini adalah hari ketiga Asya bersekolah di sekolah barunya. Sejak kemarin Asya merasa heran, karena teman sebangkunya tidak masuk dan tanpa keterangan. Saat ini Asya menunggunya apakah lelaki itu tidak masuk lagi hari ini? waktu sudah menujukan pukul 06.55, yang tandanya 5 menit lagi bel akan berbunyi.

Benar saja sampai pelajaran pertama selesai dan sekarang sudah waktunya istirahat lelaki itu tak kunjung menampakan dirinya.

"Aksa kemana? kenapa hari ini ga masuk lagi? apa Aksa sakit?" - batin Asya

Asya terus memandangi kursi kosong di sebelahnya. Ingin menghubunginya, tapi Asya ga sempet meminta nomor telefonya. Tiba tiba Asya tersadar dari lamunanya karena pundaknya seperti merasa ada yang menyentuhnya.

"Hai,"

Asya hanya membalasnya dengan senyuman kikuk.

"Dari awal kamu masuk kelas ini, kita belum kenalan, aku Nada," sapa gadis itu seraya menjulurkan sebelah tangannya.

Asya meraih hangat tangan itu, " Asya,"

"Kamu ga ke kantin?" tanya Nada.

"Kayanya istirahat kedua aja deh,"

Nada duduk tepat di kursi depan Asya seraya menghadapa Asya.

"Kamu ga jadi ke kantin?" tanya Asya.

"Istirahat kedua aja, oh iya by the way, kamu pindahan yah? dari mana?" tanya Nada.

"Dari Bandung, tapi asli Jakarta," jawab Asya.

"Oh I see, Ada yang mau kamu tanyain? ya tentang apapun yang mencakup tentang sekolah ini, mungkin kalo sama Aksa pasti lebih banyak diem kan? Apalagi anaknya lagi ga masuk sekarang, aku liat kamu udah akrab banget sama Aksa, sebelumnya kalian udah kenal?" tanya Nada.

"Aku sama Aksa belum kenal sama sekali sebelumnya," jelas Asya.

" Oh..., Aku baru kali ini liat Aksa bisa interaksi senyaman itu sama orang lain, ya..., itu kamu," kata Nada.

Apa ini kesempatan ia untuk menanyakan tentang Aksa? tapi apakah wanita ini bisa menjawab dengan jujur? pasalnya sejak awal ia tak melihat wanita ini dekat dengan Aksa, apa ia salah satu orang yang benci Aksa? tapi kenapa?

"Memangnya kenapa? Aksa baik ko, dia juga ramah,"

"I know, memang Aksa baik kok, Aku juga gaada bilang kalo Aksa gabaik kan?" tanya Nada.

Asya hanya diam, lantas tujuan wanita ini apa berkata seperti itu? " Aku heran aja, selama aku sekelas sama dia, dia ga pernah mau berinteraksi sama temen-temannya, dia lebih milih menyendiri," lanjut Nada.

"Mungkin Aksa takut sama kalian, takut di bully. Misalnya," kata Asya ragu.

"Mmm, memang sih Aksa sering di bully, tapi sebenarnya ga semua orang disini ga suka sama Aksa ko," ucap gadis itu terputus.

"Terus?" tanya Asya yang melihat gadis itu seperti ragu untuk mengatakan kalimat berikutnya, "Mereka cuma takut kalo deket sama Aksa nanti akan jadi bulan bulanannya Ka Rio juga," ujar Nada sedikit berbisik kepada Asya.

"Tapi Aksa sadar kok akan hal itu, jadi..., mungkin Aksa pikir juga lebih baik Ia sendiri, dari pada harus melihat teman temannya di bully karena dekat dengannya," sambung Nada.

"Kamu termasuk? Aku gapapa ko deket deket Aksa,"

"Gimana yah, Aku ga seberani kamu, aku cuma mau belajar disini tanpa musuh dan tenram," ucap Nada sedikit tidak enak.

BentalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang