Full Moon - 12

1K 50 68
                                    

Entah apa maksudnya, terlalu bodoh atau justru pengecut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah apa maksudnya, terlalu bodoh atau justru pengecut. Sebab jujur terhadap dirinya sendiri pun ia tidak sanggup.

🌕🌕🌕

Sepulangnya dari beach club, Johnny cukup kepikiran tentang pertemuannya dengan kedua teman akrab Andrea. Sejujurnya ia tidak menyangka sedikitpun bahwa kedua perempuan itu berani terang-terangan menyapanya, meski Johnny yakin bahwa keduanya cukup mengerti tentang situasi yang sebenarnya. Karena biasanya meskipun berteman, orang-orang cenderung tidak peduli atau tidak ingin ikut campur. Terlebih jika itu adalah skandal perselingkuhan yang sudah jelas masuk ke ranah personal.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Chika dan Gani benar-benar teman Andrea. Sampai-sampai orang sekelas Johnny Soeseno yang notabene punya kuasa jauh lebih besar itu tidak menciutkan nyali keduanya untuk mendatangi pria tersebut seperti tadi.

Namun, di balik itu semua. Johnny masih memikirkan tentang kata-kata yang telah ia lontarkan. Jika boleh terbuka, ia sama sekali tidak berpikir panjang saat bercakap-cakap dengan Chika dan Gani. Pembahasan tentang perceraian pun tidak pernah ada di dalam benaknya, meski pernikahan mereka memang tidak dilandasi oleh cinta sejak awal. Ia hanya sekadar menggertak. Berusaha mengeluarkan taringnya tanpa berniat menerkam apapun. Toh, saat ini situasi keluarga Soeseno sedang genting. Memiliki seorang anak adalah hal yang jauh lebih penting alih-alih memikirkan soal perceraian.

Mereka pasti nggak akan berani buka mulut ke Andrea, Johnny berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Meski hati tidak bisa membohongi diri, bahwa ia cukup gugup menunggu respons Andrea yang mungkin akan mengetahuinya sebentar lagi.

Kalaupun Andrea tau, dia nggak akan berani gugat cerai, Johnny masih meracuni pikirannya dengan asumsi yang dianggap benar. Mengenyahkan pikiran-pikiran lain yang bersebrangan dengan apa yang ingin ia percaya.

Hal itu membuat Johnny termenung cukup lama, hingga Sephia yang sedang asyik mengedit video untuk konten TikTok-nya itu menyadari kediaman sang pria yang sedang duduk di sampingnya. "Are you okay?" tanya Sephia hati-hati sambil menggeser posisi duduknya menjadi lebih dekat.

"Memangnya aku kenapa?" Johnny memeluk pinggang Sephia, sama sekali tidak ingin mengakui kondisinya sendiri. Entah apa maksudnya, terlalu bodoh atau justru pengecut. Sebab jujur terhadap dirinya sendiri pun ia tidak sanggup.

Memilih untuk tidak membahas lebih lanjut, Sephia pun menempelkan kepalanya di dada sang pacar. "Apapun yang terjadi, aku akan selalu di sini nemenin kamu," bisik Sephia lembut. "Kamu satu-satunya yang aku punya, orang yang selalu peduli sama aku. Aku bahkan nggak bisa bayangin ngejalani hidup ini tanpa kamu."

Johnny hanya diam. Menyimak kata demi kata yang terlontar apik dari mulut Sephia. Tidak ingin menginterupsi sedikitpun, sengaja memberi ruang wanitanya untuk bicara. Seolah memberi kesempatan Jasmine, sosok yang sangat ia rindukan, untuk mengatakan cinta kepadanya.

In a Full MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang