Full Moon - 16

1K 57 17
                                    

Andrea berusaha melepas pelukan Gani seraya mengusap air mata yang membasahi pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andrea berusaha melepas pelukan Gani seraya mengusap air mata yang membasahi pipinya. "Johnny orang yang baik, Gan. Meski dia sering cuek ke gue tapi dia nggak pernah jahat. Dia cuma belum cinta aja ke gue."

🌕🌕🌕

Tanpa sepengetahuan Fanny, Gani mengajak Andrea ke Nusa Rasa setelah acara Seva berakhir. Dengan alasan ingin membeli makanan untuk orang tuanya yang sedang berkunjung ke rumah serta beberapa hal yang harus didiskusikan berdua, Andrea sama sekali tidak menaruh sedikitpun kecurigaan atas ajakan Gani yang terbilang sedikit aneh itu. Apalagi Gani sudah terkenal dengan sifatnya yang suka berburu diskon, jadi mungkin wanita itu hanya ingin mendapatkan potongan harga jika ia mengajak sang pemilik bersama. Begitulah pikiran positif Andrea yang dengan senang hati mengiakan ajakan Gani alih-alih pulang ke rumahnya.

"An, gimana kalau kita ngobrol di kantor lo aja?" tanya Gani agak mencurigakan setelah pelayan yang mencatat pesanannya berlalu meninggalkan meja mereka.

Dahi Andrea berkerut aneh. Tidak biasanya Gani bersikap sangat mencurigakan. Setelah diam sejenak demi mencerna keadaan, Andrea akhirnya mengangguk. "Boleh aja. Tapi jujur, nih, ya, gue penasaran deh, lo kok keliatan beda hari ini? Ada apa, sih?" ungkap Andrea sambil berjalan keluar dari restorannya dan menuju tangga yang ada di samping kiri gedung.

"Aneh kenapa?" tanya Gani pura-pura tidak tahu. "Gue mau curhat ke lo, ini masalah penting. Gue nggak nyaman kalau curhat di restoran, entar ada yang denger," posisinya yang setengah langkah tertinggal dari Andrea dapat membuat Gani sesekali melirik rambut Andrea yang masih tergulung cantik. Diam-diam perempuan itu memberikan tatapan iba kepada sang kawan yang masih belum juga mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Andrea menghentikan langkahnya yang tengah menaiki tangga dan menoleh ke belakang. "Pantesan lo nggak kayak biasanya. Kayak lagi nyimpen beban berat gitu," helaan napas dari Andrea akhirnya disusul oleh kakinya yang kembali menapaki tangga besi itu menuju kantor kecil miliknya. "Kita ngomong di dalam aja kalau gitu," katanya tanpa menoleh ke arah Gani yang tengah menggigit bibirnya cemas.

Padahal bukan gue yang selingkuh, tapi kenapa gue yang gugup. Sialan, Gani tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat dalam hati. Kalau tidak ingat bahwa ia harus terus mendukung Andrea apapun keadaannya, mungkin sekarang ia bisa saja tetap pura-pura tidak tahu. Namun, hati kecilnya yang terus berteriak itu telah mengalahkan Gani dengan telak. Membuat Gani akhirnya menyerah dan memilih untuk memberitahu Andrea tentang Johnny dan Sephia. Tentang perselingkuhan yang telah terjalin sangat intens itu. Sebab jika memang tidak, liburan berdua di Bali layaknya tengah berbulan madu seperti yang pernah mereka lakukan jelas tidak akan terjadi.

"Lo bisa curhat sekarang," kata Andrea setelah menutup pintu ruang kerjanya dan berjalan mendekati Gani yang sudah duduk lebih dulu di sofa panjang yang ada di ruangan itu. "Sebenarnya ada apa?" nada lembut yang terdengar nyaman di telinga Gani. Diikuti oleh gerakan Andrea yang perlahan duduk menempati sofa tepat di samping temannya itu.

In a Full MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang