Full Moon - 19

1.8K 81 30
                                        

Meski titik gundah itu masih ada, Andrea tetap berusaha untuk menyadarkan Johnny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski titik gundah itu masih ada, Andrea tetap berusaha untuk menyadarkan Johnny. Bahwa hanya ia yang memiliki perasaan sebesar itu untuknya.

🌕🌕🌕

Dua piring English breakfast yang berisi sosis, bakon, telur mata sapi, roti, baked bean, dan tomat panggang sedang berada di kedua tangan Ayu. Siap dihidangkan ke atas meja makan yang mana sudah ada Andrea dan Johnny di sana, lengkap dengan tampilannya yang sudah sama-sama segar. Meski hari ini mereka turun agak terlambat dari biasanya, namun ekspresi cerah itu tetap bisa tertangkap jelas oleh penglihatan Ayu yang sudah memperhatikan gerak-gerik keduanya setiap hari.

Senyum sopan Ayu ikut terbit saat ia menaruh piring itu bergantian di depan kedua majikannya. "Silakan sarapannya, Pak, Bu," ucapnya sebelum memberi gestur berpamitan.

Saat ia baru saja hendak melangkah, Andrea tiba-tiba menginterupsinya. "Yu, tolong siapin baju-baju tambahan saya dan Bapak lalu masukin ke koper yang lebih besar, ya," Andrea tersenyum ke arah Johnny sekilas sebelum kembali beralih kepada Ayu yang tidak jadi beranjak pergi.

"Nambah libur, ya, Bu?" goda Ayu sambil tersenyum. Ia memang sudah tidak lagi canggung dengan sang majikan, mengingat Andrea juga memintanya untuk bersikap tidak terlalu formal kepadanya. "Sampai kapan kalau boleh tau, Bu? Biar saya bisa kira-kira nyiapin baju berapa banyak."

Andrea tersenyum malu-malu. Sebelum ia sempat menjawab, Johnny justru lebih dulu menyahut. "Kami pulang minggu depan, Yu, hari minggu."

Meski dengan Andrea Ayu bisa bersikap cukup santai, namun tidak dengan Johnny. Karena rasa canggung itu masih sangat kental terasa saat dirinya berada di sekitar pria itu. "Baik, Pak. Akan saya siapkan sekarang," ujarnya seraya menurunkan senyumnya kemudian berlalu meninggalkan keduanya.

Ayu rupanya tidak langsung naik ke walk in closet Andrea dan Johnny, melainkan mendekati Teh Suti yang sedang mencuci piring di dapur dan berbisik kepadanya. "Kayaknya bentar lagi bakal ada bayi di rumah ini, Teh," katanya dengan suara penuh semangat meski tertahan—sebab ia tidak ingin kedua orang yang sedang menyantap sarapannya tak jauh dari mereka itu mendengar kata-katanya.

Teh Suti menoleh sekilas kepada Ayu dan ikut tersenyum senang. "Baguslah kalau gitu."

"Pak Johnny sama Bu Andrea juga keliatan seger banget pagi ini. Kayaknya abis menghabiskan malam yang indah bersama," kata Ayu lagi seraya terkikik. "Katanya juga mereka nambah libur sampai hari minggu di minggu depan," Ayu melanjutkan kata-katanya dengan penuh semangat.

Teh Suti terkekeh lalu menepuk pelan tangan Ayu sebelum berkata. "Pagi-pagi malah gosip. Udah sana siapin baju-bajunya mereka."

In a Full MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang