Chapter 4🔞

796 25 1
                                    

Mew mendekatkan tubuhnya hendak mencium aroma Tul, namun, sebelum ia sempat mencium pria itu, sebuah tamparan keras mengenai pipinya.

"Apa yang kau lakukan.. !!!" teriak Tul murka.

"Aku ingin menggigit lehermu, feromon ini bagaimana kamu bisa melakukannya?" Mew bertanya penasaran.

Tul menatap Mew lekat, "Ini juga bukan sesuatu yang bisa ku atur sesuai kemauanku" jawabnya sembari menahan debaran jantungnya yang sedari tadi berdetak kencang, tubuhnya terasa panas hanya dengan melihat kancing baju caprinya yang setengah terbuka.

'Hanya kau yang mampu mencium aroma feromon ini lalu, aku harus apa?, entah kenapa jantungku berdetak kencang di saat kau mengatakan ingin menggigit leherku, aishh persetan'

Ia pun maju menerjang Mew dan menciumnya membabi buta. Mew yang mendapat serangan itupun tidak tinggal diam, tangannya bergerilya di punggung lebar Tul, ia melepaskan panggutan bibirnya dan berkata.

"Dimana kamarmu?, aku ingin melakukannya sekali lagi"

Tul yang memang sudah sangat bergairah akhirnya menunjukkan letak kamarnya. Sesampai di kamar, Mew mendorong pria di pelukannya untuk tidur terlentang di atas kasur, ia segera melucuti pakaian pria itu sembari bibirnya terus berpanggutan mesra dengan bibir merah yang selalu saja mengeluarkan kalimat pedas jika sedang berbicara dengannya.

'apa dia benar-benar seorang alpha?, tidak ada seorang alpha yang akan basah dibawah sini' - Mew menyerngitkan alis bingung, ia perlahan memasukkan jari nya kedalam lubang pria dibawahnya.

"Hei apa yang kau lakukan?, apa itu?, kenapa kau menyentuh bagian itu sekarang... Ughh"

Mew yang melihat respon pria dibawahnya dengan semangat mempercepat gerakan jarinya, "Maksudmu disini?" Bisiknya menggoda.

Dia memandang tubuh Tul yang kini terbaring pasrah dibawahnya, matanya berhenti diarea perut Tul, ketika netranya menemukan sebuah tanda berbentuk huruf V dengan titik berbentuk persegi empat kecil di tengahnya.

"Apa itu?"

"Apanya?" Tul menjawab bingung karena tidak faham dengan perkataan Mew.

"Tanda yang ada disitu" jelas mew sembari menyentuh tanda yang ada pada perut Tul.

Tul menatap pria diatasnya aneh, tanda apa?, sedari kecil tidak ada tanda apapun disitu.

"Apa yang kau bicarakan?, tidak ada apapun disini"

'apa hanya aku yang bisa melihatnya? Kenapa aku?, apa ini berhubungan dengan feromonnya?'

"Ada apa?"

Mew menggeleng, "Tidak ada apa-apa kok"

"Apa kau akan memasukkannya sekarang?"

"Belum saatnya"

Tul menatap Mew tajam, "Kau tidak perlu memperlakukanku seperti omega, tinggal masukkan dan segera selesaikan" ucapnya tidak senang

"Apa seperti itu cara kerja kekaisaran" Mew bertanya datar.

"Apa? Apa yang kau bicara.. ughh" perkataan tul terputus ketika Mew menjilat bagian belakangnya.

Tul segera mendorong Mew
"Sudah kukatakan, langsung masukkan saja" ucapnya jengkel

Mew menatap Tul datar, "Sepertinya kamu salah paham, disini masih sangat sempit, jika aku memasukkannya sekarang, kau dan aku tidak akan bisa menikmatinya" Jawabnya sembari mengelus pelan lubang bagian belakang Tul.

Ughhh

"Dan yang paling penting, disini ada seorang bayi, bersabarlah sedikit jika kau ingin ini berakhir dengan aman" jelas Mew sembari tangannya mengelus perut rata Tul.

Tul meraup wajahnya frustasi, "Sial"

Mew meraba lubang belakang Tul dan mencoba memasukkan tiga jarinya ke dalamnya.

"Sepertinya ini sudah bisa masuk 3 jari" ucapnya sembari mengeluar masukkan ketiga jarinya.

"Apa.. ughh! Tunggu" ucap Tul sembari menggerakkan bokongnya menjauh.

"Jangan bergerak, tunggu dulu, jika kau memang tidak ingin seks yang menyakitkan" ucap Mew mengancam.

Setelah dirasa sudah cukup, dia pun bertanya.

"Bolehkah aku masuk?"

"A..apa?" Tanya Tul bingung.

"Izin kan aku cepat, aku akan segera memasukimu" jawab Mew tidak sabar.

"Sial, cepat masukkan"


****

T

ae menyerngitkan dahinya heran tatkala melihat wajah tul yang tampak sangat bahagia.

"Ada apa dengan anda hari ini?" Tae bertanya pelan.

Tul menatap ajudannya aneh, "Apa?"

"Emm, itu" ragu Tae sembari matanya menghindari menatap sang tuan.
"Ekspresi anda terlihat sangat baik sekali hari ini, anda bahkan tidak istirahat karena jadwal yang begitu padat akhir-akhir ini, ini tidak baik juga untuk anda" lanjut Tae khawatir.

"Kalau di pikirkan aku merasa baik-baik saja" gumam Tul pelan

"Ya?" Tanya Tae bingung

"Tidak, ngomong-ngomong apa yang sedang dilakukan oleh Mew?"

"Dia sedang melihat-lihat pohon"

Tatapan Tul seketika berubah menjadi tajam.

"Kenapa pohon?" Tanyanya dingin

"Saya juga tidak tahu, tapi dia menanyakan apa ada pohon yang baru di tanam, sepertinya ia sedang mencari pohon yang baru saja tumbuh, saya mengikutinya dan mengawasinya, tetapi tidak ada pergerakan khusus yang mencurigakan" jawab Tae menjelaskan.

Tul berdiri menghadap jendela ruang kerjanya yang mengarah langsung ke taman.

'Kalau dipikirkan lagi ada sebuah pohon besar yang dijadikan pelindung di keluarga Jongcheveevat, tapi telah terbakar habis. Kenapa tiba-tiba kau mencari pohon'

"Tuan Tul, dokter telah tiba"

Lamunannya buyar, ia berjalan ke arah sofa dan menyuruh sang dokter untuk segera memeriksanya.

Smyrna And Capri (mewtulff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang