Chapter 10

313 22 0
                                    

Cklekk

"Bagaimana dengan anak itu?"
Tanya mew memandang tul yang sedang duduk di sofa sembari mengelus perutnya.

Tul menoleh, "dia baik-baik saja"

Mew berjalan cepat menghampiri tul dan bersimpuh dibawahnya, ia kemudian mengelus perut tul lembut, "sungguh dia baik-baik saja?"

"Iya"

Mew menghela nafas lega, ia mendongak ke arah tul, "dengar, boleh aku meminta satu hal padamu?"

Tul mengangkat satu alisnya bertanya, "apa itu?"

"Aku butuh pohon muda atau benih, dan sebuah tempat untuk menggunakan sihir"

Tul terdiam, 'kau terus saja mencari pohon sejak terahir kalinya' batinya curiga, ia kemudian menatap mew lama, "untuk apa?" Tanyanya.

"Kami sebagai jongcheveevat sudah memiliki kebiasaan memanggil spirit untuk melindungi seorang anak yang akan lahir didunia ini, tenang saja ini bukan hal yang buruk, saat anak ini lahir dan tumbuh dewasa, spirit pada pohon itu sudah membuat kontrak untuk selalu menjaga dan melindungi anak ini" mew mendongak menatap tul.

Ia kemudian mengelus perut tul, "aku tidak akan melakukan hal yang buruk dan langsung menyelesaikan ritualnya, kau boleh langsung membunuhku, jika aku melakukan hal yang sudah membahayakan dirimu" lanjutnya meyakinkan.

Tul menatap mew lama, melihat sorot kesungguhan dari mata sang capri membuatnya luluh, ia mengangguk dan berkata, "baiklah, kau boleh melakukannya"

Mew menatap berbinar ke arah tul, ia bangkit dan mengulurkan tangannya ke arah sang smyrna, tul menyambut uluran tangan mew, berjalan bersama ke arah taman belakang mansion.

Tae menatap tul bertanya ketika melihat sang tuan keluar dari kamarnya, tul mengkode tae untuk mengikuti mereka berdua.

"Aku sangat senang kau mau mempercayaiku, aku harap semua akan baik-baik saja"

Tul memutar bola matanya malas tatkala mendengar kalimat itu, pasalnya mew terus saja mengulang kata-kata yang sama, sungguh ia sudah merasa muak.

"Apakah kau akan terus mengoceh, lihatlah kita sudah sampai di taman belakang" tegur tul datar.

Mew mengedarkan matanya, ia tersenyum canggung dan segera berjalan meneliti area taman.

"Tuan, ini biji yang anda minta"

Salah satu prajurit menyerahkan 1 biji ke arah tul, tul menatap biji itu lama, ia memanggil mew untuk mendekat.

"Apakah ini bisa?"

Mew mengangguk, kemudian mengambil biji dari tangan tul dan berjalan ke tengah taman, ia berjongkok, mengelus permukaan tanah. Ia kemudian mengamati biji yang diberikan oleh tul.

'biji zaitun?, baguslah' batinnya senang.

Ia menoleh ke arah tul, "kemarilah"

Tul menatap mew tak yakin, ia berjalan perlahan dan bertanya, "ada apa?"

"Karena ini membutuhkan temperatur suhu tubuh dan nafas ke dua orang tuanya, berikan tanganmu" perintahnya.

Tul mengarahkan tangannya untuk menggenggam tangan mew yang berisi benih bibit tadi.

Mew menatap tul lembut, "aku akan memulainya"

Mew memejamkan matanya dan mulai membaca mantra yang tidak dipahami oleh tul, mata tul membulat sempurna tatkala menyaksikan tangan mereka berdua mengeluarkan cahaya yang sangat terang, cahaya bewarna ke emasan beserta dengan kupu-kupu yang juga bewarna emas.

Smyrna And Capri (mewtulff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang