Chapter 18

184 14 0
                                    

"Itu..." -Tul menunduk ragu, ia tidak mungkin bisa pergi dari sini.

Pluk

"Sudahlah tidak apa-apa. Aku juga tidak butuh jawabanmu"

Tul mendongak, menatap Mew bingung.

"Karena aku, akan menculikmu dari sini"

Disisi lain..

"Yang mulia Athali"

Athali yang sedang membaca buku diruangannya mendongak, "masuk"

Tae berjalan menghampiri mantan kepala keluarga itu, "Tuan Tul.. dia menghilang dengan tuan Mew, sang capri"

Senyum tipis terbit menghiasi wajah yang biasanya menampilkan raut datar itu, sepertinya elang tua itu telah menduga hal ini akan terjadi.

"Saya akan segera membentuk tim pencari dan mengejar mereka"

"Tidak apa-apa"

'Selama ini, aku bertanya-tanya siapa yang akan membuka sangkarmu nantinya'.

"Apa maksud ucapan anda yang mulia?"

Athali menutup bukunya, menatap lekat ke arah ajudan kepercayaan sang anak, "apa kau tau alasanku datang ke tempat ini?"

"Untuk membantu tuan Tul melahirkan"

"Untuk hal itu memang benar" -Athali bangkit dari tempat duduknya, berjalan ke arah jendela besar yang ada di kamarnya-"mungkin ini memang salah satu langkah yang diperlukan"

'dan ternyata ada seorang pria yang berani membuka sangkarmu'

"Jangan khawatir, untuk saat ini aku akan mengisi tempat kosong yang ditinggalkan oleh Tul. Biarkan dia menjalani pemulihan terlebih dahulu"

'kemuliaan untuk sang pemberani'

_______________

Hah

Hah

Hah

Tul terus berjalan melewati hutan, mengikuti langkah sang capri yang berada di depannya. Dia berhenti sejenak, menoleh ke belakang, melihat tempat tinggal nya untuk yang terkhir kali.

Grepp

Ia tersentak ketika ada telapak tangan yang menutupi arah pandangnya.

"Jangan lihat ke belakang, fokus lihat ke depan, hanya melihatku. Sampai batas tertentu, kita akan baik-baik saja, karena kita telah turun kebawah" -Mew mengelus pipi sang smyrna lembut- "apa kau sudah lelah?"

"..Aku baik-baik saja"

Mew mengecup dahi Tul, "Kalau begitu sebaiknya kita tidak terlalu berlebihan dulu"

'pertama-tama, apakah ada tempat untuk menghabiskan malam ini..' -Mew mengedarkan pandangannya kesekeliling hutan- 'ahhh, itu dia' batinnya senang ketika melihat pohon besar yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Dia segera menggenggam tangan sang smyrna dan berjalan ke arah pohon besar tadi.

"Pohon ini sepertinya sudah cukup tua"

"Apa yang ingin kau lakukan disini?"

"Tunggu"

Mew menempelkan tangannya di batang pohon itu, bibirnya bergerak merapalkan mantra yang tidak dimengerti oleh Tul.

Beberapa saat kemudian, muncul cahaya kuning keemasan yang melingkupi tubuh sang capri, Tul tidak bisa berhenti takjub melihat pemandangan itu, walaupun ini bukan pertama kalinya, tetap saja, pesona Mew bertambah berkali-kali lipat ketika ia menggunakan sihir.

Smyrna And Capri (mewtulff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang