14

93 17 28
                                    

Cue !
.

.

.

💜💜💜

Hampir jam dua pagi. Ternyata sesulit itu membuat diri tertidur saat sesuatu yang disukai terpampang di depan mata. David masih betah menonton anime, padahal besok hari ada latihan pagi di tempat pelatihan.

Menyendiri di sudut ruangan yang cukup gelap karena trainee yang lain sudah tidur akibat kelelahan. Video yang menampilkan animasi Jepang berlatar lautan membuat anak laki-laki ini gemas sendiri.

Pemeran utama pria yang memakai jas namun terlihat berdarah-darah, dengan lesu dan memaksakan tersenyum meski terlihat kesakitan, di depan wanitanya berkata.

"Hontoni.."

"Anata..."

"Ai-shite-ru.."

Sambil menahan nyeri, akhirnya dia tersenyum lega karena si wanita memeluknya erat.

"What the f- !" Umpat David gemas namun harus menahan diri, "Ternyata dia bisa romantis juga ! Ku kira sedingin kutub"

Ya, ya.. David sedang mencari inspirasi menulis lirik lagu karena mendapat tugas dari mentor mereka dan animasi bergenre romansa fantasi remaja pilihannya.

Begitulah anak itu.

...

Lain hal dengan mentor khusus trainee BigHit yang sedang berjuang menyusul rekan pesertanya. Aera terlihat tersentak dari tidurnya, masih di dalam gerbong KTX, dia terbangun.

Mendadak linglung. Dia mencari monitor di gerbang tersebut untuk melihat lokasinya saat itu. Menyipitkan matanya akibat monitor yang cukup jauh dari pandangan, di menggumam, "-Sebentar lagi tiba di-" matanya membola. Dia akan tiba dalam beberapa menit di Provinsi Gyeongsang. Tanah kelahiran Jimin dan Jungkook, "Jakkan !"

Segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku mantel. Aera menekan kontak Woohyun.

"Oppa, aku sudah sampai"

Terdengar suara Woohyun. Sepertinya, rekannya itu terdengar lelah dan mengantuk namun dipaksakan untuk terjaga sepanjang malam.

"Sepertinya, dia sudah menunggu di parkiran. Jangan matikan sambungan ini, eoh ?" Balas Woohyun

"Ne"

.

.

.

Beberapa jam lalu, sore-malam natal.

Joo Eun dan rekannya dipulangkan lebih awal. Sangat awal lebih tepatnya yaitu jam 3 sore. Pasalnya, keluarga si pemilik akan melaksanakan ibadah di malam natal.

'Diculik paksa' oleh Kenta, Joo Eun tetap clueless kemana akan dibawa si orang Jepang itu. Malam natal ? Joo Eun tak banyak berharap ada sesuatu yang spesial seperti di drama romantis yang biasa dia tonton. Mungkin, Kenta masih menghiburnya karena biasanya malam spesial seperti ini, dia dan keluarga kecilnya akan mengadakan makan malam bersama -itu yang tak sengaja diceritakan Joo Eun kepada rekan-rekannya.

Namun, tujuan mereka adalah perumahan sederhana di kaki gunung dan berhenti di depan pagar besi berwarna biru di ujung lorong, menjadi rumah terakhir dan menutup jalan buntu.

"Ini rumah siapa, Oppa ? Kita mampir dulu kesini sebelum pergi kesana ?"

Kata Kenta, dia memintanya menemani untuk membeli sesuatu untuk pergi ke suatu acara dengan teman kosnya. Tetapi, yang tak Joo Eun habis pikir, kenapa harus jauh-jauh ke kaki gunung terlebih dahulu ? Apakah waktunya nanti sempat ?

KIMINIVERSE (The Series of YUNGIVERSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang