Diruangan uks yang sepi, yang hanya ada dirinya sendiri, tifany menangis tersedu-sedu ia menutup mulutnya rapat-rapat agar tak seorang pun bisa mendengar tangisnya itu, hatinya terasa ngilu akibat kejadian tadi, akan kah rain sahabat terbaiknya itu tega mengkhianati nya.
"Katanya lo gak cinta sama andrew, kenapa lo diem aja di perlakukan kayak gitu.. apa lo lupa gue juga suka sama andrew.. rainn.." batin tifany dan kembali menangis tersedu-sedu.
Lalu ia pun menghapus air matanya dengan kasar takut-takut ada kakak pmr yang melihatnya urusnya bisa panjang, setelah nya ia pun langsung mengambil ponselnya dan melihat gambar dirinya di kamera, ya dia sukses terlihat seperti orang sakit mata dan hidung nya memerah namun yang sakit adalah hatinya, tak ingin orang lain tau, ia langsung mengambil bedak yang sedari tadi ia sembunyikan di dalam rok putihnya.
Ia langsung melapisi wajahnya dengan bedak dan membuat hidung nya yang kemerahan itu terlihat agak samar-samar putih, ia pun langsung menghela nafasnya dan menaruh bedak itu di kasur, ia pun langsung membuka aplikasi chat di ponselnya.
Raine k.
Online...Tifany.
Rain gue lagi enak badan di uks tolong lo ijinin ke guru ya...Raine k.
Hahh.. lo baik-baik aja kan tiff, pantesan dari tadi gue gak lihat lo..Tifany.
Gue baik-baik aja kok cuma gak enak badan aja, gak usah khawatir.Raine k.
Gue kesana ya, gue temenin lo di uks.Tifany.
Gak usah.. gue baik-baik aja gue lagi pengen sendiri.Raine k.
Offline..Sementara itu dengan rain, kini ia sedang berjalan beriringan bersama dengan andrew, senyum rain mengembang lebar ia tak bisa membohongi hatinya sendiri bahwa ia bahagia bisa dekat-dekat dengan andrew, sehingga ia lupa dengan sosok tifany sahabatnya itu, yang ada dimata dan di kepalanya saat ini hanyalah andrew seorang, keduanya berjalan sembari tertawa bersama di sela-sela pembicaraan keduanya.
Namun sesaat ia akan melanjutkan jalan nya ke kelas tiba-tiba saja terdengar suara notif pesan masuk di ponselnya, rain langsung mengambil ponsel yang ia taruh di rok putihnya itu dan melihat pesan disana, air mukanya berubah memucat pesan dari sahabatnya itu membuat ia menjadi panik dan khawatir, sementara itu andrew mulai menyadari bahwa rain tidak lagi meneruskan jalannya, ia berbalik dan menghampiri rain.
"Rain..?, Are you okey..?" Andrew
"Ah, oh.. ya.."rain yang tersentak menjadi salah tingkah lalu hanya tersenyum saja kearah andrew.
"Chat dari siapa?, Kok gak lanjut jalan.." andrew
"Ah ini dari tifany, katanya dia gak enak badan di uks, apa gue kesana aja ya.. lo ijinin gue ke guru ya.." rain, ia hendak pergi menuju uks, namun andrew langsung menahan lengan nya.
"Gak.., lo bisa temuin dia istirahat pertama, lagi pula dia pasti udah ada yang nanganin kok disana.." andrew mendadak jadi serius.
"Hah.." rain terkejut mendengar penuturan andrew.
"Eh sorry, maksud gue jam pertama kita ada ulangan harian matematika, jadi mendingan lo nyamperin dianya jam istirahat aja.." andrew tersenyum
"I iya sihh.., yaudah deh toh tifany nya juga ngelarang gue kesana.." rain kembali tersenyum lalu keduanya pun kembali berjalan menuju kelas.
Kembali ke tifany ia kini sedang terduduk sendiri di kasur uks sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan, namun tiba-tiba saja seseorang anggota pmr masuk dan mengejutkan dirinya, sehingga ia pun langsung melihat kearah kakak pmr itu.
"Eh maaf dek saya bikin kamu kaget ya, maaf saya cuma mau nanya gimana sama kondisi kamu apa udah baikan.." sahut kakak pmr
"Ah gak papa kak, saya udah agak mendingan kok.." tifany
"Oh baguslah, soalnya tinggal kamu sendiri yang masih di uks yang lain-lain nya udah pada balik kelas.."kakak pmr
"Oh iya kamu masih mau istirahat disini atau balik ke kelas, soalnya anak-anak pmr lagi gak ada yang bisa stay disini, kita mau pelepasan jabatan.., paling agak siangan baru ada yang kesini.." kakak pmr
"Oh gitu ya kak, maaf kak kayaknya saya mau istirahat disini sebentar, gak papa kok saya di tinggal sendiri aja.. saya udah baikan kok cuma mau istirahat aja.." tifany tersenyum kearah kakak pmr
"Yaudah kalau gitu saya tinggal ya, oh atau kamu mau saya panggilin temen nya, kamu dari kelas mana.." kakak pmr
"Ah gak usah kak ga papa, saya baik-baik aja kok, nanti temen saya kesini kok.." sahut tifany berbohong.
"Yasudah kalau begitu saya tinggal ya.., oh iya ini ada minyak angin di gosok badannya, nanti kalau udah kamu taro di meja depan aja ya permisi.." sahut kakak pmr memberikan minyak angin pada tifany lalu berlalu pergi
"Iya kak makasih.." tifany sembari tersenyum
Bersambung sayyy...
🌸🌸🌸🌸[Gimana ceritanya seru kan.., baca terus kelanjutan cerita ini sampat tamat, jangan lupa like, komen dan share sebanyak-banyaknya.. makasih]
Salam penulis amatiran✌️
****
Makin geregetan aja ya guys, kasihan juga sama tifany sampe patah hati wkwk, menurut kalian baiknya gimana nih guys..
Rain kayaknya udah jatuh hati sama andrew, mereka nempel terus tapi kasihan tifany sampe nangis-nangis sendiri di uks, hmm percintaan itu bikin bingung ya wkwk...
Yaudah dari pada pusing mendingan kalian pantengin terus cerita ini sampai tamat, jangan lupa uang pakirnya ya dengan vote, komen dan share sebanyak-
banyaknya..See youu..
Jangan lupa besok pilpres..
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN SALAH JODOH!
Teen FictionSma adalah masa-masa terindah yang pernah dilalui semua orang, disanalah tempat, cinta persahabat mulai bertumbuh.. Namun bagaimana jadinya jika kita di uji dengan cinta dan persahabatan, tentu keduanya mempunyai porsi yang sama penting di dalam hat...