15. Kasih tanpa cinta.

41 2 0
                                    

Caffe coffee move on..
Rain & barak POV.

Rain dan barak kini sudah berada di caffe coffee move on, caffe yang sedang banyak di gandrungi oleh anak muda, yang di mana caffe ini bernuansa tentang cinta dan perbucinan yang di salah satu tembok nya juga terdapat sebuah mading bucin tempat yang di sedia khusus untuk orang-orang menulis dan menempelkan kisah percintaan mereka disini.. mungkin itulah sebab nya rain mengajak barak kesini.

Barak tengah sibuk menyantap kudapan yang ada di hadapan nya, roti bakar dengan rasa yang manis dan sweet sesuai dengan isi hatinya dan juga di padukan dengan es kopi jatuh hati yang rasanya sangat segar, ia begitu menikmati makanan nya, sementara rain entah berada dimana, sedari tadi tak nampak batang hidung nya.

Di tengah sebuah kenikmatan yang hakiki tiba-tiba rain datang dengan wajah sumbringah, namun ia langsung cemberut melihat pria di hadapan sudah lebih dulu makan tanpa menunggunya.

"Kok udah makan aja sih?" Tanya nya dengan gemas.

"Laper.." balas barak singkat padat dan amat jelas, sementara rain hanya membalas dengan cekikikan kecil

"Lo darimana kok sumbringah gitu??" Tanya Barak dengan penasaran

"Abis ambil ini.." sahut rain sembari memperlihatkan sebuah kertas memo dan satu buah pulpen, sementara barak hanya mengerutkan dahi nya tanda tak mengerti apa yang di maksud oleh gadisnya itu.

"Ini loh buat nulis-nulis tentang perasaan kita terus di tempel disana" jelas rain sembari menunjuk kearah mading bucin dan barak hanya ber oh ria saja.

"Kamu harus nulis juga ya kak?" Bujuk rain

"Ih.. enggak ah ngapain.." balas barak keki

"Harusss.. pokoknya kakak harus nulis juga, gak afdol kali kalau kesini tapi gak nulis tentang perasaan kakak.." bujuk rain dengan sedikit memaksa.

"Enggak enggak ah.. emang faedahnya buat gue apa coba??" Sahutnya dengan gemas kearah rain.

"Ya.. kan.. siapa tau orang yang kaka suka bisa lihat dan bales perasaan kaka juga.. udahlah ayo temenin aku nulis ini terus kita tempel disana ya yaaa..." Sahut rain dengan raut wajah imut kiyut yang membuat barak hanya terkekeh saja dan menurut dengan rain.

Mereka pun akhirnya menulis sebuah tulisan pendek seputar perasaan mereka dan bersama-sama menempelkan tulisan itu di masing bedanya barak menempelkan kertas memo itu jauh lebih tinggi dari tubuh rain sehingga rain tak bisa menjangkaunya dan itu cukup membuat rain kesal karna tak dapat melihat tulisan barak.. sementara rain sibuk lompat-lompat untuk membaca tulisan barak.. barak sendiri malah terkekeh saja melihat rain yang sudah kepayahan menjangkau tulisan nya.

"Ihh.. curang banget kan aku juga mau lihat kali.. pelit banget sih kak.." gerutu rain dengan kesal.

"Biarin aja wlee.. makannya kecil-kecil jangan kepo.." sahut barak sembari terkekeh meledeki tubuh rain yang memang sangat imut kiyut alias pendek hehe.

"Ihh.. biarin aja, lagian nya aku tuh bukan kecilnya tapi imut.." sahutnya dengan pede

"Enggak lo tuh kecil.., kecil.. kecil.. [ledeknya], eh kecil lo nulis apaan tuh lo nulis tentang gue ya hayoo.." sahut barak mempede.

"Dihh pede banget.. enggak ya orang gur nulisin taksi olen langanan gue.. cakep banget orangnya.." sahut rain beralibi.

"Ahh masa.. perasaan itu ada inisialnya A.K tuh di tulisan loh.. itu gue yaaa.." sahut barak menggoda rain.

"Ihh gak ada.. kak barak gak boleh lihat kalau gitu.. kan aku juga gak boleh lihat tulisan kakak.." sahut rain dengan wajah memerah sembari menutupi tulisanya dengan tubuhnya.

"Ehmm ciee-ciee lo nulis nama gue ya disini makanya gue gak boleh lihat.." goda barak yang membuat pipi rain semakin memerah seperti udang bumbu balado.

"Dihh pede bangett.." sahut rain sembari terkekeh..

"Hmm iyalatuh.. tapi gue yakin ko A.K di tulisan lo itu.. gue kann.." sahut barak sembari mengelitiki tubuh rain sementara rain hanya tertawa dan tertawa saja.

Bersambung sayyy...
🌸🌸🌸🌸

[Gimana ceritanya seru kan.., baca terus kelanjutan cerita ini sampai tamat, jangan lupa like, komen dan share sebanyak-banyaknya.. makasih]

Salam penulis amatiran✌️

BUKAN SALAH JODOH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang