19. Sembilu..

19 0 0
                                        

Sontak ia pun mendongak kearah seseorang itu, sesosok wajah manis tersenyum hangat kehadapannya, sosok yang sangatt tidak terduga dari banyaknya kemungkin, kak raka orang yang bahkan tak pernah berbicara dengannya saat ini tengah menyodorkan sapu tangannya. kearah tifany.

"Hei.." sahutnya raka sembari tersenyum, tifany yang melihat itu langsung tersenyum tipis dan perlahan meraih sapu tangan milik raka.

"Are you okey?" Tanyanya sembari duduk di samping tifany.

"[Angguk kepala], Ya thank you" balas tifany sembari menyeka air matanya.

"[Angguk kepala] lo.. pasti sahabatnya rain ya, kenapa lo nangis sendirian disini?" Tanyanya lagi

"Ah.. [geleng kepala] enggak gue gak papa kok, cuma lagi sedikit sedih aja tentang sesuatu.." balasnya lagi sembari tersenyum, sementara raka lelaki itu hanya menganggukan kepala dan tersenyum tipis.

"Kalau mau cerita, cerita aja gue orangnya bisa jaga rahasia kok.., kalau ada sesuatu yang buat lo sedih jangan di pendem ceritain aja.. kalau di pendem terus nanti lo stress.. gue kasih tau aja ya.. psikolog mahal lho mending curhat sama gue.." sahutnya dengan percaya diri, paling tidak ia terlihat bisa di percaya.

"[Tersenyum] Enggak gue gak papa.., hmm kak.. menurut lo.. jatuh cinta sama seseorang itu salah gak sih, apalagi kalau--" sahutnya terjeda.

"Apalagi kalau??.. kalau apa?" Balas raka

"Kalauu.. jatuh cinta sama seseorang yang kita tau hatinya bukan buat kita, maksud gue seseorang itu juga lagi jatuh sama orang lain gitu.." lanjut tifany setelah sedikit terjeda.

"[Tersenyum] Gak ada salahnya kok lo mau jatuh cinta sama siapapun, terlepas orang yang itu cinta sama lo atau enggak.. yang jelas hati itu bukan sesuatu yang bisa di atur untuk berlabuh dimana dan kemana.." lanjut

"Manusia itu gak akan pernah bisa ngatur akan jatuh cinta sama siapa, kalau hati udah nyaman ya cinta bisa datang kapan aja, selama cinta lo tidak menyakiti siapapun ya jalanin aja, perjuangin aja.. kita gak akan pernah tau hasilnya kalau kita gak berusahakan.. tapi--" sahut raka terjeda.

"Tapi??" Balas tifany penasaran.

"Tapi kalau apa yang kita perjuangin sampai lelah tidak juga menemukan titik pasti, ya udah jangan terus menerus di paksa, kalau memang gitu kenyataan yasudah lepasin aja.. terkadang memang kita tidak akan selalu mendapatkan apa yang kita inginkan ya kan" balas raka.

"Jadi menurut gue perjuangin apa yang memang harus lo perjuangin, meskipun lo tidak berhasil mendapatkannya tapi setidaknya lo tau lo sudah berusaha yang terbaik" balasnya lagi sambil tersenyum lebar.

"Emangnya lo lagi suka sama siapa?" Tanya raka.

"Ah.. enggak, gak sama siapa-siapa kok kak, gue cuma mau nanya aja, bay the way kakak ngomong gitu udah pernah ngalamin ya?" Sahut tifany

"[Terkekeh] ya.. itu yang gue rasain pas ngejar temen lo.. rain gue paham dia gak suka sama gue tapiii.. selama gue belum lelah yang gue akan terus berusaha" sahut raka, sementara tifany hanya ber-oh-ria saja.

"[Menghela nafas] rain lagi rain lagi, kenapa sih banyak banget cowok-cowok yang care sama lo.., bagian gue aja udah kayak antagonisnya aja gak marah dan gak ngerti sama jalan pemikiran lo, gue marah lo gak jujur tentang perasaan lo, tapi kalau kesannya kayak gue gue juga yang jahat gak ngerti perasaan lo, serba salah banget ya rain temenan sama lo.. kayaknya di berbagai sisi tetep cuma gue yang terlihat antagonis sementara lo si protagonis pemengang peran utama.. [menghela nafas]" Batin tifany dalam diam.

"Oh iya gue belum tau nama lo siapa, tapi kalau lo pasti udah ngertikan siapa gue.." sahut raka dengan tiba-tiba.

"[Tersenyum] Kak raka mantan ketua osis kan?, gue tifany dan yup gue temennya rain.

"Okeyy.. kalau gitu salam kenal ya, lo kalau butuh cerita apa-apa datang aja ya sama gue jangan sungkan.. gue terbuka lebar kok buat lo.." sahut raka lagi sambil tersenyum

"Iya makasih ya kak" sahut tifany sambil tersenyum

"Sama-sama, lagian gue seneng kok kalau bisa bantu orang lain.." balasnya lagi sambil tersenyum

"Ehh.. gimana kalau kita tukaran nomor.." sahut raka kembali.

"Boleh.." balas tifany sembari terkekeh.

🌸🌸🌸🌸

[Gimana ceritanya seru kan.., baca terus kelanjutan cerita ini sampat tamat, jangan lupa like, komen dan share sebanyak-banyaknya.. makasih]

Salam penulis amatiran✌️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUKAN SALAH JODOH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang