Butuh pelukan

2 2 0
                                    

Senjata makan tuan. Aku menelan ludahku sendiri karena menyelipkan quote seperti itu di bab 8 cerita candramawa. Seribu pelukan takkan cukup tapi pelukan dapat menenangkanmu. Sungguh ironis diriku-lah yang paling membutuhkan pelukan. Namun, siapa yang mau memelukku? Ingin ku minta pada mama, seorang wanita yang telah melahirkan dan membesarkanku, tapi dia tak ada di sampingku saat ini.

Aneh, tapi nyata. Inilah yang ku rasakan. Ingin pulang, tapi tak bisa pulang. Ingin mengadu, tapi entah mengadu kepada siapa.

Apa keinginan sederhana ini sulit dikabulkan, Tuhan? Apa ke depannya semuanya baik-baik saja? Mungkin. Mungkin semuanya kan' baik-baik saja, tapi takkan sama lagi. Tuhan, apakah pesanku sampai padanya? Ku harap sampai dan jika belum ku mohon sampaikan-lah.

Aku takkan merengek lagi, aku takkan banyak tingkah, tapi aku tak dapat menjanjikan bilamana aku 'kan terus menangis. Dikarenakan aku cengeng, aku tidak sekuat saudaraku, aku pendiam, dan aku yang tak berguna ini hanya bisa diam melihat semuanya tanpa melakukan apa pun.

Maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maafkan aku dan terima kasih telah menyayangi dan memeluk diri ini walau aku manusia lemah dan tak bisa berbuat apa-apa. Ma, jika aku pulang padamu bisakah engkau memelukku dengan erat seperti tahun lalu? Maafkan anakmu ini yang bersikap egois, kekanak-kekanakkan, dan lambat jika di suruh. Pesanku dan doaku 'kan menyertaimu, saudaraku, serta keluargaku. 

Dariku untukku, dariku untuknya, dariku untukmu, dan dariku untuk semuanya. Aku minta maaf juga untuk pembacaku– maaf aku belum bisa menempati janji untuk update cerita lagi dan malah menggantung kalian. Jika aku sudah sembuh dan bangkit lagi pasti kok bakalan update tu semua cerita sampai tamat. Terima kasih dan maaf menyita waktu kalian membaca curahanku yang tak jelas ini.

Selasa, 13 Februari 2024

Ruang HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang