Gift

563 55 2
                                    

Happy reading

.

.

.

Warning 18+

Sore yang indah bagi orang lain namun terasa penuh kabut bagi Jaehyun. Dia kehilangan cintanya, Kim Doyoung pergi begitu saja darinya, menghilang tanpa jejak setelah pertengkaran mereka minggu lalu.

Doyoung seperti ditelan bumi, tidak ada yang tahu dimana pria itu berada. Jaehyun memaksa teman teman Doyoung untuk berbicara namun mereka semua memiliki jawaban yang sama. Tidak tahu.

Padahal tahun ini harusnya menjadi tahun yang membahagiakan, Jaehyun berencana melamar Doyoung dan mereka seharusnya menikah tahun ini dan hidup bahagia bersama selamanya dengan anak mereka nantinya.

Tapi takdir berkata lain, Doyoung lepas dari genggamannya dan sekarang dia benar-benar seperti mayat hidup. Tidak ada gairah dalam kehidupan yang ia jalani semenjak kepergian Doyoung.

Orang tuanya ikut khawatir melihat kondisi putra sulung mereka terlihat tidak berdaya. Berbeda dengan sang adik yang terlihat tidak peduli sama sekali dengan kondisi kakaknya.

Jaehyun pulang ke mansion milik orang tuanya harusnya hari ini keluarga Jung merayakan ulang tahun anak sulung mereka tapi Jaehyun menolak dan tidak ingin di ganggu oleh siapapun.

"Jaehyun kemari."

Kakinya berhenti menaiki tangga menunggu ibunya datang menghampirinya.

"Bagaimana dengan harimu?" Tanya Jaejoong.

"Tidak lebih baik."

"Tersenyumlah sedikit, hari ini ulang tahunmu. Ibu sudah menyiapkan kado spesial di kamarmu, kau pasti akan menyukainya."

"Hm."

Jaehyun kembali menaiki anak tangga dan berpapasan dengan adiknya Jung Jeno yang terlihat takut, cemas dan murung(?) Entah karena apa. Mata keduanya bersitatap sebelum Jeno mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Reaksi yang berbeda dengan sang ibu yang penuh senyum menyambut kepulangannya. Jaehyun terus berjalan menuju kamarnya hal pertama yang ia lihat adalah kegelapan.

Tidak biasanya kamarnya dibiarkan gelap seperti ini. Jaehyun menutup pintu kamarnya dan berjalan untuk menyalakan sakelar lampu dan saat itu juga ia bisa melihat kado yang ibunya bicarakan.

Wajahnya yang semula terlihat murung kini tersenyum cerah di atas ranjangnya terdapat Kim Doyoung yang tengah mengenakan lingerie transparan yang mempertontonkan lekuk tubuhnya yang terlihat luar biasa menggoda.

"Mmh mmm."

"Kau kembali."

"Mmmm! Mhmm hiks."

Wajah Doyoung penuh dengan air mata dengan mulut yang tersumpal kain serta tangan dan kaki yang terikat.

Jaehyun melepaskan kain yang sejak tadi menyumpal mulut Doyoung.

"Jaehyun aku mohon lepaskan aku." Ucapnya lirih.

Suaranya terdengar lirih sudah berapa lama Doyoung berteriak? suaranya seakan mau habis.

"Kenapa aku harus melepaskanmu? Ibu memberikanmu sebagai hadiah. Tidak baik menolak hadiah pemberian orang."

"Aku bukan barang sialan." Geramnya.

Meskipun sempat untuk mengumpat suara Doyoung masih terdengar lirih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Film (One shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang