Mungkin Aku(Jatuh) Cinta

10 2 0
                                    

Di tangga pintu keluar museum itulah aku dan si pria tua berpisah. Dia pergi entah ke mana. Aku pun entah akan pergi ke mana. Aku hanya tak bisa lagi kembali ke rumahku dan berjalan-jalan di sekitar sana untuk mencarimu … sebab polisi akan lebih dulu memborgolku. Ini nyaris seolah aku memang dipaksa untuk meninggalkan tempat yang sudah membuatku nyaman. Aku dipaksa untuk mengecap jalan-jalan lain dari kehidupan, yang sebenarnya, cukup luas untuk kutakuti. Sesuatu yang terlampau luas sampai tak dapat terjamah oleh manusia itu sungguh mengerikan.

Tapi apa lagi yang dapat kulakukan selain menerima dan meneruskannya? Aku masih ingin tahu apa atau siapakah kamu, yang rupanya dapat membalas suratku dengan begitu indah, begitu misterius. Surat yang tahu-tahu ada di sisiku ketika aku bangun tidur di hari itu, tidur terakhir yang terasa bagaikan kiamat, ingin sekali aku tahu bagaimana dia bisa seperti itu.

Apakah kamu menyelinap ke kamarku diam-diam dan meletakkannya? Apakah kamu hanya berkata munculkanlah surat sehingga surat itu muncul? Apakah kamu menitipkannya pada makhluk yang tak nampak olehku? Ataukah justru, sebenarnya, aslinya, kenyataannya, kamu tak melakukan apa-apa? Aku tak akan pernah tahu sampai aku menemukanmu, bukan?

Jadi aku akan terus melakukan apa yang aku bisa demi kamu. Memberikan segala pelayanan yang mungkin dapat kamu terima, entah kapan, entah bagaimana, tapi aku akan selalu melakukannya. Sebab aku pun tak tahu apakah selama ini aku sudah jatuh hati padamu atau tidak. Apakah mungkin kita jatuh hati pada sesuatu yang bahkan kita tidak tahu apa? Bukankah cinta tulus itu memang tidak mementingkan sebab atau akibatnya? Cinta ya cinta. Tidak usah ada kenapa. Tidak usah bagaimana. Tidak usah tahu apa. Cinta yang amat murni … percayakah kamu masih ada hal-hal semacam itu di zaman materialisme ini?[]


Lagi-lagi nhantuk parah. Ciau.

9.19 pm
Airu

Agar Kamu Tahu Aku Belum Mati [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang