Setelah Agung meninggalkan rumah sakit, pikirannya masih dipenuhi oleh kekhawatiran tentang Sheila. Namun, dia mencoba untuk tetap tenang dan fokus pada langkah selanjutnya yang harus diambil. Tiba-tiba, teleponnya berdering, memecah keheningan yang menyelimutinya. Agung mengambil telepon itu dan mendengarkan dengan cermat suara yang berbicara di ujung sana.
"Pak Agung, ini Flora," kata suara lembut di seberang telepon.
Agung mengenali suara itu. Flora adalah orang yang mengenalkannya pada paman Sheila beberapa waktu yang lalu. "Halo Bu Flora, ada apa?" tanya Agung dengan hati-hati.
Flora menjelaskan bahwa dia telah mendengar tentang kejadian tragis yang menimpa paman Sheila, dan dia sangat khawatir tentang keadaan Sheila. Dia menyampaikan bahwa keluarga Sheila sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan saat ini, terutama dari ancaman yang mungkin masih mengintai.
"Lalu, apa yang bisa saya lakukan?" tanya Agung, mencoba memahami maksud dari panggilan Flora.
Flora menjelaskan bahwa mereka sedang mencari seseorang yang bisa memberikan perlindungan dan keamanan bagi Sheila dalam situasi yang tidak aman ini. Mereka ingin Sheila merasa aman dan dilindungi, dan mereka percaya bahwa Agung adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Awalnya, Agung ragu. Dia tidak ingin terlibat dalam urusan yang mungkin membahayakan atau membingungkan, terutama setelah apa yang baru saja terjadi. Namun, saat Flora menjelaskan lebih lanjut tentang pekerjaan tersebut, Agung mulai melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.
Dia menyadari bahwa pekerjaan ini tidak hanya tentang memata-matai Sheila, tapi lebih kepada memberikan perlindungan dan keamanan bagi seseorang yang sedang dalam situasi yang sulit. Agung juga mempertimbangkan kondisinya sendiri; dia memiliki tagihan dan pinjaman yang harus dibayar, dan pekerjaan ini bisa menjadi solusi untuk masalah keuangannya.
Setelah berpikir panjang, Agung akhirnya menerima tawaran pekerjaan tersebut. Dia merasa bahwa ini adalah kesempatan baginya untuk memberikan kontribusi yang berarti dan membantu seseorang dalam keadaan yang sulit. Selain itu, dia tahu bahwa dia memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Setelah menerima tawaran untuk menjaga keamanan Sheila, Agung segera menyusun rencana untuk memastikan bahwa apartemen Sheila dilengkapi dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk melindunginya dari bahaya. Dia mulai memasang perangkat keamanan yang canggih, termasuk kamera pengawas, alarm pintu dan jendela, serta sistem keamanan pintar yang dapat dipantau dari jarak jauh.
Selama proses pemasangan, Sheila sering berada di sana untuk memberikan bantuan dan memastikan bahwa semua berjalan dengan lancar. Mereka berdua bekerja sama dengan penuh semangat, berbagi ide dan memberikan saran satu sama lain untuk meningkatkan keamanan apartemen.
"Aku rasa perlu menambahkan sensor gerak di balkon," kata Sheila sambil menunjuk ke arah balkon apartemen. "Itu akan memberi kita tambahan lapisan keamanan."
Agung mengangguk setuju. "Ya, itu ide yang bagus. Aku akan segera memasangnya."
Selama proses pemasangan, Agung dan Sheila juga sering berbincang-bincang tentang berbagai topik. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan mereka, impian mereka, dan pengalaman mereka yang telah membentuk mereka menjadi orang yang mereka sekarang.
"Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan bekerja sebagai penjaga keamanan," kata Agung sambil melanjutkan pemasangan kamera pengawas. "Tapi, melihat betapa pentingnya pekerjaan ini untuk melindungi kamu, aku merasa bahwa ini adalah tugas yang sangat berarti bagiku."
Sheila tersenyum mengerti. "Aku sangat berterima kasih atas semua yang Kak Agung lakukan. Kak Agung tidak hanya menjaga keamananku , tetapi juga memberikan dukungan dan persahabatan yang aku butuhkan di saat-saat sulit seperti ini."
Agung tersenyum balik. "Tidak perlu berterima kasih, Sheila. Ini adalah tugasku sebagai penjaga keamanan untuk melindungimu dengan segala cara yang saya bisa."
Seiring berjalannya waktu, Agung mulai melihat sisi lain dari Sheila yang tidak pernah dia ketahui sebelumnya. Dia melihat kekuatan dan keteguhan Sheila dalam menghadapi cobaan hidupnya, dan dia sangat terkesan dengan hal itu. Setiap kali dia melihat Sheila tetap tegar dan tangguh di tengah-tengah kesulitan, hatinya tergerak dan diinspirasi oleh ketegaran dan kekuatannya.
"Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa tetap begitu kuat di tengah-tengah semua ini," kata Agung kepada Sheila satu malam saat mereka duduk bersama di ruang tamu apartemen. "Kamu benar-benar menginspirasiku untuk menjadi pribadi yang lebih baik."
Sheila tersenyum dengan tulus. "Terima kasih, Kak Agung. Aku percaya bahwa kita semua memiliki kekuatan di dalam diri kita sendiri, kita hanya perlu menemukannya dan menggunakannya untuk hal-hal yang positif."
Setiap hari, Agung melihat perkembangan Sheila dalam mengatasi trauma dan kesulitan yang dia alami. Dia menyaksikan bagaimana Sheila tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri, dan dia merasa bangga bisa menjadi bagian dari proses tersebut.
Namun, tidak hanya itu yang membuat Agung semakin terikat pada Sheila. Semakin banyak waktu yang mereka habiskan bersama, semakin dia menikmati kehadiran Sheila. Mereka tidak hanya melakukan tugas-tugas seputar keamanan, tetapi juga berbagi momen-momen santai bersama, seperti menonton film, berjalan-jalan di taman, atau sekadar duduk di teras apartemen sambil menikmati suasana.
"Hari ini adalah hari yang menyenangkan," kata Sheila sambil duduk di samping Agung di teras apartemen. "Terima kasih telah menghabiskan waktu bersamaku, Kak Agung."
Agung tersenyum. "Sama-sama, Sheila. Aku sangat menikmati waktu bersamamu."
Saat malam tiba, Agung memasang alarm dan memeriksa semua perangkat keamanan sebelum meninggalkan apartemen Sheila. Dia merasa tenang mengetahui bahwa apartemen itu dilindungi dengan baik dan bahwa Sheila akan aman selama malam itu.
Namun, saat Agung melangkah keluar dari apartemen, dia tiba-tiba merasa kehilangan. Dia menyadari bahwa dia telah terikat dengan Sheila tidak hanya sebagai klien, tetapi juga sebagai teman. Dan meskipun dia tidak pernah berpikir bahwa pekerjaan ini akan menjadi begitu berarti baginya, dia sekarang menyadari bahwa dia tidak akan menggantikannya dengan apa pun di dunia ini.
Meskipun pekerjaan ini awalnya hanya menjadi solusi untuk masalah keuangannya, Agung merasa bahwa itu telah menjadi lebih dari sekadar itu. Dia menemukan makna baru dalam pekerjaannya, dan dia merasa bahwa dia telah menemukan tujuan yang lebih besar dalam melindungi dan mendukung seseorang yang membutuhkan bantuan.
Dan meskipun awalnya dia mungkin tidak terlalu bersemangat tentang pekerjaan tersebut, seiring berjalannya waktu, Agung menyadari bahwa dia sangat menikmati berada di dekat Sheila. Dia menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam melihat Sheila berkembang dan mendapatkan kembali kepercayaan dirinya.
Saat ini, Agung tidak hanya melihat Sheila sebagai klien, tetapi juga sebagai teman yang sangat dia hargai. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan selalu ada untuk mendukung dan melindungi Sheila, tidak peduli apa pun yang terjadi di masa depan. Dan dengan keyakinan itu, Agung melanjutkan pekerjaannya dengan penuh semangat dan tekad untuk menjadi pelindung yang setia bagi Sheila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luc(k)ursed Sheila [Completed]
RomanceTerkadang bertahan hidup tidak terasa beruntung. Terutama ketika Anda satu-satunya yang selamat... Enam belas tahun yang lalu. Pada usia tujuh tahun, Sheila selamat dari rubuhnya sebuah hotel mewah yang menewaskan ratusan orang-termasuk ibunya. Keti...