Chapter 3 : Acquainted

717 58 2
                                    

"you probably think I'm lying, I'm used to bitches coming right away "

"*suture material" sakura mengambil benda yang dia minta dari katsumi, "lighting" lampu pun di geser menyoroti bagian lutut sasuke yang saat ini dalam local anesthesia. Ia menggunakan absorbale suture di mana benang jahitan akan terurai dalam tubuh seiring berjalan nya waktu jadi tidak perlu kontrol jahitan agar pasien bisa lebih fokus pada pemulihan – tetap saja akan di lakukan pemeriksaan berkala pada jahitan – namun tidak perlu melepaskan benang lama lagi. *benang dan jarum jahit bedah*

Operasi pun selesai dalam waktu dua jam dan berjalan lancar, lampu di depan kamar ruang operasi pun redup menandakan pasien sudah selesai di operasi. Sakura melangkahkan kaki nya keluar ruangan untuk membuka pakaian hygiene nya untuk di buang ke tempat sampah yang sudah di sediakan sekaligus mencuci tangan, ia akan kembali ke kamar inap pasien nya itu setelah di pindahkan nanti nya. Jujur saja, punggung nya terasa mati rasa saat ini akibat duduk yang terlalu lama lalu sekarang di karenakan berdiri terlalu lama di barengi kepala yang terus menunduk. Ia berjalan menuju lorong rumah sakit menuju vending machine di mana terdapat minuman soda dan beberapa minuman segar lain nya, seperti nya ia akan memilih minuman vitamin c saja. Tubuh nya terduduk di bangku tunggu pasien lalu menegak minuman itu dengan sekali habis, ia menyeka bibir nya kasar.

"tuhan, seperti ini sulit nya mencari uang dan mengabdi – " bisik sakura kepada diri nya sendiri – sebenar nya sakura bukanlah orang yang tidak mampu atau pun kaya raya. Ia hanya berada di tengah di mana ia mampu membeli barang apapun yang dia mau, namun masih dengan batasan tertentu. Bagaimana pun sebenar nya bisa di bilang hidup nya tidak berat sama sekali, entah kenapa? Hanya saja akhir-akhir ini terasa membosankan akibat kegiatan monoton bangun – pergi kerja – pulang. Terkadang memang sibuk nya yang sangat-sangat tidak bisa memberi nya waktu untuk pergi keluar bersama hinata atau pun ino – lagi pula ia tidak mau terlalu menganggu kedua sahabatnya mereka juga lelah dan butuh waktu bersama pasangan mereka. Meskipun kedua sahabat nya itu sudah tinggal satu atap bersama kekasih mereka kalau di akhir pekan saja, mereka masih mempunyai tempat tinggal sendiri-sendiri. Ia mengeluarkan ponsel nya melihat belum ada kabar lagi dari temari pemilik sinners club itu – ia sudah mengisi lembar persyaratan dan juga mengirim foto diri nya – mungkin ada sedikit rasa excited di dalam diri sakura menunggu malam jumat itu. Ia ingin tahu siapa orang gila yang akan menaruh harga pada nya, ini sungguh aneh. Sakura adalah wanita dengan ego setinggi langit, tetapi ia rela menginjak harga diri nya sendiri mengikuti sinners club ini – ya setidak nya ini adalah club mahal menjadi sebuah kata penenang untuk ego sakura – baiklah mungkin akan sakura rubah bahwa akhir-akhir ini ia mungkin merasa sedikit senang dan gugup. Itu menciptakan hal baru untuk sakura untuk di rasakan dua hari ini usai ia mengirim pesan kepada temari, mari kita tunggu saja.

Wanita musim semi itu beranjak berdiri lalu meregangkan tubuh nya dengan bebas, "hahh..." ia menguap dengan menutup mulut nya lalu menepuk-nepuk pipi nya pelan seraya berjalan menuju ruangan di mana sasuke berada. Sesampai nya di sana sasuke masih dalam pengaruh bius lokal nya, namun sudah bisa merespon meskipun pasti nya masih terasa pusing dan mimpi. Sakura memeriksa hasil operasi nya kepada sasuke yang di letakan secara hati-hati, ia mengambil remot tirai jendela otomatis untuk di tutup. Jam menunjukan pukul sebelas malam saat ini, baik diri nya dan sasuke harus istirahat.

"air..." erang nya pelan hampir tidak terdengar, sakura yang hampir meninggalkan ruangan pun terkejut dan buru-buru menghampiri sasuke yang menatap nya dengan lemas. Ia segera menuangkan gelas lalu mengisikan nya air mineral yang di sediakan – beserta sedotan – yang langsung ia arahkan kepada sasuke namun kesulitan. Sakura yang pada dasar nya saat panik seperti ini lupa ada fungsi bagian ranjang yang bisa mengangkat agar pasien bisa duduk ia malah mendudukan diri nya di kasur mewah rawat inap itu lalu merangkul sasuke agar tubuh nya terduduk dan membantu lelaki itu minum perlahan.

World Class SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang