Chapter 9 : Seven

660 60 7
                                    

" and that's why the night after night, I'll be fucking you right for seven days a week..."

"sakura, wajah mu...?"

Ino menatap penampilan sakura dalam balutan rok span hitam terdapat belahan sampai ke atas lutut, atasan blouse putih, dan heels putih dengan tinggi tujuh sentimeter. Rambut nya yang di kuncir rendah dengan polesan wajah yang membuat sakura terlihat manis – sakura selalu cantik, ino tahu itu – tapi kali ini berbeda. Wanita itu terlihat sangat hidup dengan wajah yang semakin cantik, apa panggilan nya? glowing? Wanita yang di pandang seperti itu pun menatap sahabat nya dengan mimik aneh. Kebetulan awal tahun dua ribu dua puluh empat sudah menjadi awal tahun yang sangat sibuk bagi siapa pun yang bekerja di luar sana – menampar keadaan bahwa liburan sudah berakhir dan mereka harus kembali berjuang menghidupi diri mereka sendiri sampai akhir tahun lagi nanti nya – kehidupan akan terus begitu sampai nanti nya memang semesta yang mau mengakhiri roda putar tersebut. Baru saja masuk sakura sudah mendapati jadwal full pemeriksaan rutin dan jadwal operasi untuk seminggu awal ini, memang luar biasa tapi dia menyukai pekerjaaan nya ini. Mau bagaimana lagi? Meskipun ia katakan bahwa pekerjaan nya membosankan tetap saja menjadi dokter adalah cita – cita nya. Sekaligus menjalani sebuah pesan terakhir dari seorang wanita yang sangat berharga untuk nya.

"apa ada yang aneh dengan wajah ku? Penampilan ku?" kedua netra aquarime itu tersenyum simpul ketika mendapati kemerahan di leher sakura yang seperti nya di tutupi oleh concealer make up namun tergeser membuat kemerahan itu terlihat bayang.

"tidak, kau terlihat beda..." ino menyilangkan tangan nya dengan kedua mata menyipit membuat sakura jadi gugup sendiri, "entahlah, kau sangat terlihat... segar dan hidup"

"a-aku..."

"kau berhutang banyak cerita dengan ku dan hinata" wanita itu tersenyum licik kepada sahabat nya yang semakin gugup di tatap oleh nya, "you had a good sex aren't you? With the best man in town"

"shut the fuck up, I swear to god"

Sakura mengulum bibir nya berusaha mengalihkan pandangan nya dengan tangan yang meremat segelas kopi hangat yang baru saja dia beli.

"haruno san, kau ada jadwal pemeriksaan siang ini" suara katsumi menjadi penyelamat sakura saat ini, wanita itu menoleh melihat katsumi dengan berbinar-binar membuat gadis asisten sakura itu kebingungan.

"aku akan segera ke ruangan!" seru sakura dengan riang, ia melihat ke arah ino yang hanya menghela nafas, "bagaimana ini aku sedang sibuk ino, lain kali kita mengobrol lagi" ucap nya dengan wajah cemberut yang ingin sekali ino tampar, wanita berambut blonde itu hanya memberikan gesture mengusir.

Sudah dua minggu sejak malam tahun baru itu – dan juga hari pertama menjalin hubungan dengan lelaki konglomerat di Tokyo – haruno sakura benar-benar merasakan perubahan di hidup nya. Sebagai dua orang dewasa yang menjalin hubungan, jujur saja bahwa mereka tidak bisa mengutarakan bagaimana perasaan mereka secara manis layak nya anak muda yang menjalin kasih. Mereka menjalani hubungan ya – layak nya seseorang yang mulai berpacara? Seperti kencan, makan malam, mengobrol soal pekerjaan, dan melakukan hubungan seks – sakura berhenti menggulirkan pena nya di atas kertas resep obat pasien yang saat ini sedang menunggu nya. Perasaan menendang di perut nya seakan menghentak mengirim sinyal berdenyut ke vagina nya di bawah sana – haruno sakura memang sudah mempunyai kehidupan seks yang menggitu menggairahkan seminggu ini – bagaimana tidak?

Kehidupan seks nya? bagaimana sakura menggambarkan nya ya – yang jelas ia sudah berhenti bermain dengan diri nya sendiri – karena uchiha sasuke, sungguh...sungguh membuat kehidupan gairah seksual nya luar biasa. Wanita musim semi itu merasa terlempar kepada kejadian pagi ini sebelum ia berangkat kerja – bagaimana pagi tadi dia duduk di wajah tampan seorang uchiha sasuke yang menjulurkan lidah nya untuk menjilati kemaluan nya dengan lahap – seperti tidak ada kata jijik untuk nya saat menjilati bawah sakura. Membayangkan bagaimana kedua tangan kekar itu menahan pinggang nya dengan kuat ketika sakura mulai menggeliat dalam permainan dan lidah nya di clitoris sakura maupun lubang vagina nya yang sudah berdenyut ngilu dan nafas yang tak beraturan.

World Class SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang