Chapter 4 : Lowkey

666 61 7
                                    

"us in a king-size, keep it a secret..."


Tiga hari kemudian usai kedatangan sasuke di kediamannya – tentu dengan sesuatu yang membuat sakura lowkey terkejut – membuat wanita musim semi itu sedikit mendapat distraksi dalam bekerja nya. Sebenar nya, she doesn't really give a fuck who he fuck with before meeting her – karena fakta bahwa sakura juga sering mencoba melakukan hubungan seksual meskipun tidak pernah berhasil – Tetapi, kenapa dia bertingkah seakan-akan menggoda nya – sialan sakura jadi berpikir apakah diri nya terlihat mudah untuk di goda? Apa lelaki itu memang tertarik dengan nya secara untuk bersenang-sennag saja? Persetan ia sangat pusing tiga hari memikirkan wangi wanita yang ada di leher uchiha sasuke. Sakura membanting pulpen nya dengan kasar di meja lalu beranjak dari duduk nya meraih tas, ponsel dan coat nya. Kaki nya melangkah dari ruangan kerja nya lalu menuju department dermatologis dengan langkah kasar nya.

"bitch let's out for drink"

Ino yang sedang membereskan barang-barang nya pun terkejut mendapati hari teraneh di dunia di mana sakura duluan yang mengajak nya untuk minum, "oke, hinata sudah ku kabari"

Berakhirlah mereka di beach club yang tidak jauh dari tempat tinggal sakura – suasana club yang di padu dengan suasana pantai sebagai pemandangan nya – dan lengkap nya minuman penyegar yang cocok dengan desiran ombak pantai. Martini blue menjadi cocktail pilihan ketiga nya untuk di teguk dengan rum sebagai minuman sampingan jika yang mereka teguk sekarang habis.

"hah..." sakura meletakan gelas nya kasar seraya bersandar dalam balutan celana hot pants dengan atasan tank top putih di tutupi dengan cardigan tipis berwarna hitam rajut. Ino dan hinata saling pandang melihat sakura yang sudah menghabiskan beberapa gelas sejak mereka datang – seperti sakura yang tidak biasa – namun mereka membiarkan sahabat nya itu menenangkan diri nya terlebih dahulu.

"apa kau ada masalah dengan pekerjaan?" tanya hinata seraya menguncir rambut nya karena angin yang terlalu menganggu menyapu rambut nya, netra hijau sakura menatap hinata dengan tatapan rengekan yang sangat jarang hinata lihat dari sahabat nya.

"apa kau mendapati partner one night stand tidak sesuai lagi?"

"ino ku tampar kau" jawaban itu membuat gelak tawa ino menggelegar, "aku akan menanyakan pendapat kalian, apakah pria kaya raya dan berwibawa juga bisa menjadi seorang brengsek – maksud ku seperti... mereka tidur dengan banyak orang?"

"hmmm..." ino menyandarkan tubuh nya sembari berpikir dan memakan kacang almond yang selalu ia pesan di club sebagai kudapan malam nya karena ia harus terus menjaga bentuk tubuh nya, "kalau di pikirkan lagi, dengan title kaya raya seorang pria akan selalu mudah mendapatkan hal yang dia mau apa lagi kalau wajah nya tampan. Wanita mana yang tidak mau meniduri pria semacam itu"

Sial, perkataan ino adalah fakta lapangan.

"dari pengalaman ku sendiri karena ayah ku seorang pengusaha, beberapa pria kaya raya hanya tidur dengan Perempuan untuk bersenang-senang. Tentu nya tidak bisa di justifikasi bahwa itu tindakan benar si" hinata menimpali memandang sakura yang semakin menjadi-jadi meminum minuman nya, "kau tahu setiap manusia juga pasti membuat sisi mereka yang lain terlihat se – lowkey mungkin agar kehidupan normal nya juga seimbang"

"kau benar...kita bertiga juga punya sisi lain yang kalau bisa tidak ada orang yang tahu seperti apa sisi kita yang lain. Pria kaya raya dan terlihat berwibawa juga pasti punya sisi koin mereka sendiri..." wanita musim semi itu menatap deburan ombak setelah merasakan kepala nya mulai pusing, kesadaran nya berada di tiga puluh persen saat ini akibat minum yang terlalu banyak.

World Class SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang