"write it on my neck, why don't you? And I won't erase it..."
Haruno sakura duduk di depan cermin meja rias kamar nya bersama dengan seorang penata rambut yang di sewakan oleh uchiha sasuke bersama dengan make up artist. Ia tidak habis pikir lagi dengan hidup nya akhir-akhri ini yang jauh dari kata monoton, mungkin ini adalah hidup yang di cari-cari oleh orang seperti nya yang sudah terlalu muak dengan belajar dan kerja lalu tidur. Ia menoleh ke jendela kamar nya langit malam cukup bagus – sekarang menunjukan jam sembilan malam – ia punya sisa sejam lagi untuk memeriksa apakah tampilan nya sudah cukup baik. Dress yang akan ia pakai sudah di uap dan di siapkan oleh entah siapa lagi yang di sewakan oleh uchiha sasuke untuk nya, bahkan baju informal nya sudah berada di dalam koper kecil yang akan di bawakan nanti saat di jemput. Ia akan bermalam di hotel milik uchiha usai pesta selesai – maka dari itu ia sengaja membawa koper kecil karena berisi pakaian tidur dan dalaman – di tambah ia selalu ingin berenang lebih lama di fasilitas kolam renang mereka yang luar biasa bagus.
Ia mengadukan bibir nya usai di berikan lipstickpeach oleh MUA tersebut. Rambut nya di buat bergelombang – sebelumnya ia di pijat lalu di creambath – dengan make up naturalseperti yang biasa ia pakai, hanya saja teknik yang di gunakan oleh make upartist tentu beda dan lebih bagus. Sekarang mungkin ia merasa sangatcantik, tetapi tidak tahu nanti nya saat berada di ball room bertemudengan orang-orang luar negeri bahkan para konglomerat lain nya.
"tidak perlu murung" ucap penata rias yang sedang merapihkan barang-barang nya setelah selesai mendandani sakura – wanita musim semi itu memanyunkan bibir nya dengan helaan nafas, "kalau aku jadi kau, aku akan bersenang-senang dengan seorang konglomerat yang jatuh cinta pada ku di tahun baru"
Sakura tertawa pelan, "entahlah – rasa nya berat saja jika memang nanti nya hubungan kita serius"
Wanita yang seperti nya seumuran dengan nya menatap diri nya di cermin dengan pantulan sakura di sana, "percaya diri lah, kalau dia memilih mu berarti dia melihat mu bukan sebagai wanita sembarangan"
Benar juga, sakura tersenyum mengangguk untuk meyakinkan diri nya. Kitagawa mengambilkan parfum yang akan sakura pakai lalu membantu menyemprotkan nya di bagian-bagian tertentu, "semangat haruno san! Tidak heran dia memilih mu, karena kau secantik ini bahkan pintar. Kurang apa diri mu" wanita berambut blonde di ombre dengan warna pink itu menggelengkan kepala nya menyanjung sakura.
"baiklah kitagawa san, ku beri bonus sebagai pujian nya"
Keduanya pun tertawa – sedikit melepas rasa gugup sakura – ia pun berdiri dari duduknya untuk di bantu memakai dress formal untuk acara pertama nanti.
Ia menatap diri nya di cermin besar yang ada diujung ruangan kamar nya – kitagawa menggeleng kagum melihat lekuk tubuh sakuraserta kecantikan parpurna nya dalam balutan velvet dress maroon – sakurajuga tidak menyangka akan secocok ini di tubuh nya. Kitagawa mengeluarkankalung diamond dari kotak nya lalu menyampirkan nya di leher sakura yangterlihat semakin sempurna di padupadankan dengan heels merah beludrujuga.
" now you are ready to go!" seru kitgawa sambil memberikan tas berwarna putih cantik – sakura merasa seperti bintang malam ini – ia selalu di puji orang kalau diri nya cantik tetapi ia merasa mungkin itu bualan, atau mungkin mereka hanya menjadi baik dalam memuji, tetapi malam ini ia percaya bahwa sebagai seorang wanita ia cantik – dan semua wanita di dunia ini berhak merasakan cantik juga – ia menoleh ke arah jam dinding yang menunjukan jam setengah sepuluh di ikuti dengan ketukan di pintu nya.
"you look so gorgeus sakura – nah I don't even know how to describe it"
Selama dia hidup di dunia ini ia tidak pernah sedikit pun memuji wanita hanya sekedar mereka cantik atau menawan, sasuke sudah bertemu sekian dari banyak nya wanita dari mereka yang biasa saja sampai model dan artis. Tetapi, tidak ada yang pernah membutakan mata nya dengan kilauan kecantikan yang sangat tidak terbatas di hadapan nya ini. Ia mengulurkan tangan nya yang di sambut oleh sakura yang wajah nya memerah entah karena riasan nya atau memang dia merasa sangat salah tingkah karena sasuke memuji nya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
World Class Sinner
FanfictionMenjadi seorang wanita yang hanya mengikuti alur hidup hingga di usia dua puluh delapan sedikit membuat Sakura merasa bosan akibat kehidupan yang monoton, Sebagian orang akan berpikir seharus nya ia bersyukur karena hidup yang nyaman dan tenang. Tet...