" baby you know I can't control, I ain't playing game"
Aduan nafas berat menjadi salah satu bunyi ketika pintu kamar hotel terbanting.
Kedua insan yang masuk sudah tidak bisa menahan apa yang ada di dalam diri mereka dengan kedua bibir yang saling mengecap satu sama lain, tidak peduli saliva yang mulai bertetesan di dagu dan pinggir bibir mereka. Mengigit dan menghisap satu sama lain seraya kedua tangan wanita itu yang melepaskan kancing kemeja lelaki yang sedang menciumi nya tidak sabaran – tangan lelaki bersurai hitam itu juga tidak bisa diam menurun kan dua tali tipis dress satin yang di gunakan sakura.
The dress slide down easily.
Meninggalkan sakura dalam balutan panties putih renda nya dan payudara yang sudah tidak terbungkus, kedua telapak tangan besar itu menangkup payudara sakura yang berukuran sedang namun sintal dan kencang – sangat pas di tangan nya – dengan puting yang sudah mengeras seraya lepas nya pagutan dan ciumian hangat yang di layangkan oleh sasuke ke leher jenjang dan tulang selangka wanita itu. Sakura menghela nafas berat merasakan bibir tipis yang menciumi nya dengan pelan dan hangat – ia merangkulkan tangan nya di leher lelaki yang lebih tinggi dari nya itu. Mendapat kode lebih uchiha sasuke mengangkat tubuh kecil itu ke gendongan nya dengan kedua bibir yang kembali bertemu mengecup satu sama – kepala yang bergerak ke kanan dan kiri – menciptakan bunyi kecupan yang cukup nyaring di kamar hotel yang sakura tempati.
"hah..." sakura menghela nafas usai ciuman itu terlepas dan tubuh nya yang di tiduri di atas ranjang besar kamar tersebut, sasuke menaiki diri nya seraya melepaskan sisa kemeja yang kancing nya sudah tertanggal menampilkan tubuh atletis seorang uchiha sasuke yang sangat sempurna saat ini – tentu nya membuat sakura menggila dan semakin tidak bisa berpikir – kedua netra mereka saling tatap seakan pikiran yang sudah melayang entah kemana.
"ahh..." kedua tangan itu meremas payudara sakura dengan rasa gesekan di puting nya karena telapak tangan sasuke yang berada di sana, lelaki itu menciumi kembali leher sakura sedikit menghirup wangi wanita musim semi itu dan turun ke tulang selangka nya menuju dua bukit kembar yang sudah menegang cantik untuk di hisap oleh mulut nya.
Punggung sakura seketika terangkat ketika hawa hangat menyambut puting nya yang sudah menegang di dalam mulut lelaki itu – hisapan, jilatan, dan gigitan kecil menjadi sensasi yang gila di rasakan oleh sakura saat ini – kepala nya total pusing dengan rasa geli yang tertuju langsung ke tengah vagina nya. Seakan menghisap saja tidak cukup, lelaki itu meremas payudara yang tidak ia hisap dan menggelitik puting sakura. Membuat tubuh ideal haruno sakura menggeliat dengan kedua mata indah nya yang sudah menatap langit-langit dengan mulut terbuka dan erangan halus.
"sasuke – ahhh fuck.." sumpah nya ketika merasakan ereksi sasuke yang menekan di bawah sana, tubuh nya bergetar ketika puting nya di tarik perlahan sebelum di lepaskan oleh mulut sasuke. Ia kembali mengulum puting nya melakukan hal yang sama seperti seorang bayi yang kehausan – ereksi nya yang sudah membesar menggesek vagina sakura yang sudah basah hingga tengah panties nya sudah memunculkan bercak basah – gesekan penis di bawah itu sungguh membuat tubuh sakura tidak tahu lagi harus bagaimana lagi. Rasa nya panas dan ingin cepat hal itu memenuhi sakura.
Lelaki itu melepaskan hisapan nya menciumi kedua payudara sakura lalu turun menciumi perut rata dokter nya itu – ia menghirupi aroma tubuh sakura yang manis bercampur dengan parfum yang ia kenakan. Bahkan wangi keduanya yang bercampur saat ini menjadikan sebuah aroma yang memabukan – kedua insan yang saling mematik api serta mencampurkan aroma mereka dalam ruangan.
Perlahan tangan nya menarik ujung panties sakura yang lalu di turunkan menampilkan vagina sakura yang bersih dan terlihat basah di sana – sakura menelan saliva nya kasar karena rasa gugup yang ia rasakan saat ini – ia mengangkat kaki nya membiarkan sasuke melepaskan helai terakhir di tubuh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
World Class Sinner
FanfictionMenjadi seorang wanita yang hanya mengikuti alur hidup hingga di usia dua puluh delapan sedikit membuat Sakura merasa bosan akibat kehidupan yang monoton, Sebagian orang akan berpikir seharus nya ia bersyukur karena hidup yang nyaman dan tenang. Tet...