Pagi yang indah datang, tidak seperti biasanya, hari ini aku masih hidup dan memimpin kelas ini.
Aku mulai memberanikan diri untuk melihat ke luar, melihat keadaan sekitar, apakah ada zombie atau tidak.
Tapi aku sama sekali tidak melihat zombie, satu pun tidak ada, lorong ini benar-benar kosong.
"Semuanya, tujuan kita adalah kantin lantai 2", kami harus mencari makanan lagi sebagai persediaan.
"Ayo, sebaiknya kita bergegas", ucap denis.
Aku dan denis ada di tim pelindung untuk melindungi tim pencari makanan, tim pelindung ada 4 dan tim pencari makanan ada 5, sisanya adalah tim masak yang berisi para gadis dikelas.
Dan kami hanya bersenjataan pisau dan tombak yang terbuat dari kayu yang memiliki ujung dari pisau.
Kami mulai berjalan menuju kantin.
Aku dan denis menjaga dibelakang.
Hingga kami sampai di kantin, kami sangat terkejut melihat kantin yang sangat rapi padahal kemarin terjadi pembantaian di sekolah ini.
Bahkan di tembok tidak ada bercak darah atau sebagainya.
Aku melihat seorang gadis sedang membersihkan sebuah noda di sisi dinding lainnya.
Aku pun mendekati gadis tersebut,
"Hei, siapa kau? Mengapa kau ada disini?".Gadis tersebut memutar kepalanya 180° ke belakang dan menatapku sambil tertawa tidak jelas.
Tim pelindung lain mulai mendekat.
Entah mengapa diriku bisa terangkat ke atas, padahal tidak ada yang mengangkatku.
Kakiku juga terasa seperti dicengkram dengan kuat,
"Akh.... Apa ini?".Aku dilempar dengan kuat ke sudut ruangan kantin.
Beberapa meja terguling karenaku.
Dan anehnya meja tersebut mulai tertata rapi dengan sendirinya.
Seorang viguran dari tim pelindung mengambil sebuah pisau di meja kantin, dan menusuk mata gadis tersebut.
Gadis tersebut mulai berubah menjadi monster dengan kaki yang sangat panjang dan memiliki 6 tangan yang agak transparan.
Dia mulai berteriak sejadi-jadinya sambil memegang matanya yang ditusuk dengan pisau.
Dia mulai mengayunkan semua tangannya ke segala arah, banyak orang yang terlempar di dinding bersama denganku.
"Semuanya hati-hati! Monster tersebut sangat berbahaya", aku tidak ingin ada yang mati disini.
Aku mulai mengambil pisau yang ku siapkan di jaketku, dan berlari secepat mungkin.
Aku melompati tubuh moster tersebut dan memotong 3 tangan transparannya dengan pisauku.
Namun aku diangkat dan dibanting lagi ke tembok.
Aku dan yang lainnya mulai berdiri dan menyiapkan senjata.
Denis menjadikan meja kantin sebagai tameng untuk melindungi tubuhnya.
Denis berhasil maju dan mendekati monster tersebut.
Viguran lainnya mulai melakukan hal yang sama dengan yang denis lakukan, yaitu menjadikan meja sebagai tamengnya.
Kami berhasil mengepungnya, dan denis juga berhasil memotong tangan transparan yang tersisa.
Beberapa viguran yang membuat tombak mulai menusuknya dengan tombak mereka secara bersamaan.
Monster tersebut hanya bisa berteriak dengan keras karena tangannya sampai tubuhnya yang lain sudah tertusuk dengan tombak.
Aku mulai memenggal kepala monster dan dia pun tewas.
"Kita sudah selesai dan menang", ucap salah seorang viguran.
"Apa ada yang terluka?" Tanya denis.
"Kurasa kakiku terluka karena cengkraman tadi", cengkraman yang sangat kuat dari monster tersebut kepadaku sebelum dia membantingku.
Tim pencari makanan mulai mencari makanan di kantin dan mengambil kompor yang ada disana.
"Apa sudah selesai?"
"Ya, ayo kita kembali!", Aku mulai mengajak mereka untuk kembali ke kelas
TUT
TUT
TUT
.
.
.
.
.
.
.
..
Suara nada dering di ponsel milik denis."Hai nia, ada apa?", ternya denis sedang ditelfon oleh nia.
"Ada seoarang yang mengngacaukan kelas kita"
______________________________________
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN DISINI.
BANTU SHARE JUGA:)
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVED
Mystery / Thriller"kukira kehidupan disini akan berjalan sebagaimana alur dicerita novel buatanku, hingga aku tersadar bahwa kehidupan dinovel ini telah rusak". "kukira hidupku sudah tamat dan tidak memiliki harapan lagi". "berulang kali aku tewas dan hidup lagi". "s...