PROLOG

205 37 11
                                    

                                  .
                                  .
                                  .
                                  .
      Pagi yang indah seperti biasanya,
Burung-burung kecil yang berkicau, dan suara nyaring seorang gadis yang memanggilku dari luar.

"Hai bryan, ayo keluar sekarang!" Teriak gadis tersebut didepan pintu rumahku, gadis tersebut merupakan satu-satunya temanku di dunia ini.

Aku pun keluar dari rumahnya dengan bahagia, aku melihat wajahnya yang cantik dan senyumnya yang manis,
"Pagi lisa, ayo kita pergi!".

______________________________________
"Aku adalah bryan, disini aku menjadi MC dari cerita berudul YOU IS MY LOVE, sebuah novel romansa karanganku saat masih sma bersama sahabat perempuanku lia".

"Aku sendiri tak ingat, bagaimana aku bisa berada disini, di dunia karanganku waktu sma, tapi setidaknya disini aku bahagia".
______________________________________

"Kau ingat sekarang tanggal berapa?"
Tanya lisa kepadaku seraya mukanya menjadi merah merona, itu membuatnya semakin cantik saja.

"14 februari, memangnya kenapa?" Tanyaku untuk mengikuti dialog dinovel ini, sebenarnya aku sudah tau alur dari novel ini, lisa akan memberiku sebuah kue coklat berbentuk hati.

"Aku punya hadiah untukmu" ucap lisa sambil tersenyum manis.

"Hadiah apa? Bikin penasaran saja" aku harus terus mengikuti dialog novel ini supaya cerita berjalan lancar.

"Ta~~da~~~~, ini dia" lisa memberiku sebuah kue yang dimana kue tersebut dibungkus dengan platik dan sedikit hiasan dibungkusnya.

"Wah~~ sebuah kue, bagaimana rasanya ya?" Aku pun memakan kue tersebut, karena ini bagian dari alur cerita.

"Bagaimana rasanya? Aku membuat ini sendiri loh" ucap lisa dengan semangat yang membara untuk mendapat pujianku.

"Ini enak, oh ya, aku hampir lupa, nanti jam istirahat temui aku di ruang musik ya!" Bagaimana pun juga aku harus mengungkapkan perasaanku pada lisa nanti, karena ini termasuk dari ALUR.

"Baiklah, jam istirahat pertama ya!".

"Oke".

Aku dan lisa harus berpisah karena kelas kami berbeda, aku di kelas 2-A sedangkan lisa kelas 2-c, sangat disayangkan.

Aku mulai berjalan di lorong menuju kelasku.

Semua orang didunia ini hanya terlihat seperti bayangan hitam yang memiliki mata dan mulut saja.

Aku tidak terlalu mendengar suara mereka, kerena mereka hanyalah para viguran yang tidak memperoleh peran penting.

Aku pun sampai dikelas, aku mulai menunggu jam istirahat untuk mengungkapkan perasaanku dan ending yang bahagia.

Tepat dijam pelajaran ke 5 dimana saat itu sedang jam kosong, tapi aku tidak ingat pernah menulis alur jam kosong sebelum jam istirahat.

Tepat sekarang pukul 10:30, dimana aku harus izin ke kamar mandi pada ketua kelas, ketua kelas duduk tepat didepan mejaku, aku hanya perlu bilang aku mau ke toilet,
"Ketua kelas, aku izin ke toilet".

"Ya, silahkan".

Aku memang izin ke toilet tapi sebenarnya aku harus ke depan gerbang sekolah dan memanggil penjual bunga dipinggir jalan, bunga yang tepat untuk mengungkapkan perasaan pada lisa, dan ini bagian dari alur.

Setelah membeli bunga aku pun pergi menuju ruang musik.

Tepat disebuah lorong aku bersimpangan dengan viguran, tapi viguran tersebut memiliki warna tubuh yang aneh, sedikit kecampuran warna merah, di badannya ada sebuah kartu nama bertulisan indria,
"Mengapa namanya bisa terlihat?".

Aku pun mencoba tak acuh kepadanya dan pergi meninggalkan viguran tersebut.

Sampai diruang musik tepat waktu pada puku 10:45, pas waktu istirahat pertama.

Aku hanya menunggu lisa datang, dan mengungkapkan perasaanku kepadanya dan ending bahagia selamanya.

Tepat saat ini juga, lisa memasuki ruang musik, tapi dia terus menundukkan kepalanya, aku harus mengucapkannya sekarang,
"Lisa, aku menyukai dari dulu, maukah mau menjadi kekasihku?".

Lisa mulai menaikkan kepalanya untuk melihatku, lisa terlihat sangat pucat dengan mulut yang penuh darah.

"Tunngu ini tidak ada di ALUR".

Lisa mencoba menggigitku, untung saja aku sempat menangkap sembelum dia menggigitku, aku rasa dia menjadi zombie.

Aku hanya mengunci lisa di ruang musik, aku mencoba turun ke lorong bawah.

Aku melihat banyak figuran berwarna merah disini.

Aku hanya melihat saja.

Dengan tiba-tiba seseorang mendorongku mendorongku dari belakang, dia terlihat sama sepertiku tapi warna rambutnya hitam sedangkan milikku putih.

Dia tersenyum melihatku.

Beberapa viguran berwarna merah mulai mendekatiku, aku tidak tau maksud mereka.

Satu dari mereka duduk memegang perutku, dia mencengkramnya dengan kuat dan yang lainnya mulai mendekat juga.

Mereka mulai menggigitku dan memakanku sampai mati.
      
                                   *
                                   *
                                   *
                                   *
                                   *
Aku terbangun lagi karena teriakan lisa, aku sangat kaget kerena itu, kukira tadi hanya mimpi tapi ternyata aku terbangun di pagi yang sama saat aku tewas.

SURVIVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang