HERU

24 6 2
                                    

Ternyata tangan tersebut milik heru, dia melihat kami sambil tersenyum dan berkata,
"Hai bryan dan denis, apa kabar? Apa kalian melupakan diriku?".

"Sekarang menjadi apa dirimu itu?", ucapku kepada heru karena dia telah berubah menjadi zombie mutans.

"Menjadi apa diriku ini? Entah lah? Aku juga tidak tau?", jawab heru sambil tersenyum.

Heru mengangat tangannya dan melontarkannya ke arah kami.

"Semuanya tiarap!!".

Aku dan beberapa orang yang sempat tiarap pun selamat, namun 2 viguran telah tewas di hantam tangan heru.

Tangan heru yang penuh duri bagaikan pisau membunuh 2 viguran dengan cepat dan hanya menyisakan bangian bawah tubuhnya saja.

"Bangs4t!!!!!!!!!!!!", aku berteriak kepada heru.

Heru hanya menatapku sembari tersenyum.

"Kim seojun pinjam satu pedang yang kau ambil dari zombie kemarin!".

Kim seojun memberikan salah satu pedangnya kepadaku.

"Kalian tetap disini! Aku tidak ingin ada yang mati lagi".

Aku berlari secepat mungkin sembari menebas zombie yang menghalangi.

Aku terus berlari hingga sampai di depan heru, aku mulai menyiapkan sebuah pergerakan untuk menebas heru.

Heru hanya tersenyum kepadaku.

Sebuah tentakel lengket melekat di punggungku, aku ditarik jauh dikebelakang, aku melewati tangga tempat denis dan yang lainnya bersembunyi.

Sebuah zombie berlari dengan cepat menuju arahku, dia menendang diriku dengan kaki yang kuat.

Aku terlempat dan terhempas ke dinding.

Aku telah di keroyok oleh 3 villans,
Zombie Wanita dengan 6 tentakel di punggungnya, zombie yang bisa berlari dengan cepat dan yang terakhir adalah heru.

Mereka bertiga menatapku sambil tersenyum.

Heru mulai mengangkat tangannya untuk membunuhku.

Sebuah pedang menebas tangan heru,
"Akh........ Bangs4t", teriak heru.

"Kim seojun, lari dan tinggalkan saja aku!!", ucapku kepada kim seojun.

"Tidak akan, kita ini kelompok! Jadi harus saling menolong!", jawab kim seojun.

Zombie pelari mundur dengan sangat cepat kebelakang menjauh dari kami.

Dia berlari hingga sampai di ujung lorong lantai satu ini.

Dia mulai mempersiapkan dirinya untuk lari secepat mungkin.

Dia meletakkan tangannya di lantai dan mulai berlari.

Denis dengan sengaja menunggu dari tangga penghubung antara lantai satu dengan lantai dua.

Dia mengeluakan sebuah kayu yang dia patahkan dari meja.

Denis mengangkat kayu tersebut ke depan dan ditabrak oleh zombie pelari.

Zombie pelari tersungkur ke lantai dengan darah yang keluar dengan sangat banyak.

Denis mengeluarkan pisaunya dan menikam kepala zombie pelari hingga tewas.

Andre, alex dan viguran yang tersisa melawan zombie biasa dengan pisau dan palu mereka.

"Alex, apa kita pakai saja bom molotov?", tanya andre kepada alex.

"Jangan, bom molotov bisa saja membakar gedung ini, dan lagi kita belum menyalakannya dengan api", jawab alex.

Alex mulai memukul kepala zombie dengan palunya, dan andre juga mulai membunuh zombie dengan pisaunya, begitu juga viguran lainnya mereka bertarung bersama dan saling melindungi.

Aku mulai berdiri untuk membantu yang lainnya.

Kim seojun dan heru sedang bertarung, heru menggunakan tangan satunya untuk bertarung dengan kim seojun.

Wanita dengan tentakel itu melihatku seraya berkata,
"Kau kuat juga, padahal tubuhmu sudah penuh dengan luka".

"Banyak omong kau j4lang", ucapku kepada wanita tersebut.

Dia mengeluarkan enam tentakelnya dan memengarahkannya kepadaku.

Aku menebas semua tentakel miliknya dengan pedang yang diberikan oleh kim seojun.

"Kau hebat juga ya?", ucap wanita tersebut kepadaku.

"Banyak omong!!!", aku pun menebas kepalanya dan meninggalkannya begitu saja.

Heru dan kim seojun masih bertarung.

Aku mulai berlari menuju heru.
______________________________________
"Jangan lupa vote dan coment kalian disini"
Share juga🗿🗿

SURVIVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang