"kukira kehidupan disini akan berjalan sebagaimana alur dicerita novel buatanku, hingga aku tersadar bahwa kehidupan dinovel ini telah rusak".
"kukira hidupku sudah tamat dan tidak memiliki harapan lagi".
"berulang kali aku tewas dan hidup lagi".
"s...
Heru yang lenggah karena bertarung dengan kim seojun tidak menyadari akan diriku yang sedang berlari ke arahnya untuk membunuhnya.
Aku mulai melompat ke punggung heru dan memengang kepalanya.
"Cukup sampai disini saja, DASAR B4JINGAN!!!!!", Ucapku kepada heru sebelum aku menyembelih kepala heru.
Heru tewas begitu saja.
Aku melihat semua orang bertarung denis dan para viguran lainnya mulai membunuh para zombie sampai habis.
Sebuah lorong kelas berwarna pekat berubah menjadi merah pekat dengan banyak mayat tergeletak disana.
Disini tidak ada bau lain selain bau amisnya darah.
"Apa yang harus kita lakukan? Membunuh zombie rasaksa atau kembali ke kelas?" Tanyaku kepada orang yang ada disini.
"Lebih baik kita maju dan membunuh rasaksa tersebut", jawab denis.
Yang lainnya menutujui apa yang dikatakan oleh denis.
Tanpa kusadari para viguran hanya tersisa 2 orang saja, dari 10 anak laki-laki di kelasku hanya aku, denis, alex, andre dan 2 viguran saja yang tersisa.
Saat kami mulai keluar dari sekolah, 2 viguran mulai berlari mendahului diriku, sebuah kaki tepat menginjak keduanya sampai hamcur.
Kami melihat mereka hancur berkeping-keping.
Denis menarikku mundur untuk kembali ke kelas, kami kembali kelas dengan selamat, tapi hanya kami.
Saat kami baru saja sampai di lantai 2 dan tepat di depan kelas, sebuah tangan rasaksa menghancurkan tembok dinding.
Tangan tersebut meraihku dan mengangkat diriku.
Terlihatlah wajah rasaksa zombie tersebut.
Wajahnya memiliki satu mata rasaksa dan mulutnya yang menganga berisikin puluhan zombie yang siap merobek tubuhmu kapan saja.
Rasaksa tersebut sudah siap memakanku.
Alex melempar bom molotov tepat masuk ke mulutnya, rasaksa tersebut sangat kesakitan dan menjatuhkan diriku dari atas.
Untung saja aku jatuh tepat di atas tumpukan mayad zombie.
Aku mulai turun dari atas sana dan kembali menuju ke kelasku, tapi aku masih tidak tau siapa yang menumpuk mayad disana.
Aku melihat para gadis mulai membantu melempar bom molotov.
Rasaksa hanya dapat merasakan kesakitan saja di saat itu juga.
Sebuah monster zombie laba-laba terlihat disudut lorong sekolahan.
Dia memiliki tubuh manusia setengah laba-laba.
Monster tersebut mengeluarkan jaringnya yang berwarna merah pekat.
"Semuanya awas!!!!!!", teriakku kepada mereka semua.
Beberapa berhasil menghindar dan berlari sejauh mungkin, namun 5 viguran telah tewas.
Salah satu gadis yang awalnya mundur mulai kembali maju menuju monster tersebut.
Dia mulai menendang monster tersebut, dia mengeluarkan pisau dari bajunya dan memotong kaki-kaki monster tersebut, dan memenggalnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia adalah salsa anak dari kepala sekolah disini.
"Akhirnya balas dendamku selesai", ucap salsa di depan monster laba-laba tersebut.
Rasaksa mulai melakukan regenerasi dan sebelum melakukan regenerasi aku berlari dan dan mengambil salah satu dari bom molotov yang tersisa.
Aku melemparnya dan bom tersebut tidak langsung meledak melainkan menusuk dada rasaksa tersebut.
Bom molotov mulai di timbun daging hasil regenerasi.
Dan saat bomnya tertutup daging, bom tersebut meledak yang membuat dadanya berlubang.
Rasaksa tersebut sudah tidak sanggup melakukan regenerasi karena lukanya yang parah.
Akhirnya dia mati juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nadia mulai memperlihatkan wajahnya dengan sendirinya.
Aku berharap tidak ada yang akan mati lagi.
Dan saat itu juga aku bertemu diriku sendiri tapi rambutnya berwarna hitam. "Hai bryan, apa kabar??"
"Apa kau senang dengan semua hadiah dariku?"
"Ku harap kau senang dengan semua ini?"
______________________________________ "JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN DISINI!!"
