Bab 08 - Berdansa.

337 92 65
                                    

"Tuan Duke Muda Beaumont memasuki aula!"

Ketika pelayan mengumumkan kehadirannya, orang-orang langsung memandangnya dan menghampirinya. Duke Beaumont tidak datang, sudah menjadi hal umum bagi pria yang lebih tua untuk tidak menghadiri pesta debutan. Meski begitu, hanya dengan kehadirannya seorang diri telah menarik banyak bangsawan. Tentu saja karena Beaumont adalah pedang kerajaan yang paling dihormati.

Di tengah derasnya perhatian, pandangan mereka bertemu. Seraphina menatapnya seolah tidak terjadi apa-apa. Dia merasa bersyukur para bangsawan mengelilinginya sehingga Gilles kesulitan untuk menghampirinya.

Suara pelayan yang mengumumkan kedatangan seseorang terdengar lagi.

"Nona Rhodes memasuki aula!"

Saat itu, tatapan mereka terputus. Gilles menoleh ke arah Rosette yang berada pintu masuk. Rosette tampak cantik seperti mawar merah muda, dia menghampiri Gilles dengan berani dan percaya diri.

Perjamuan dimulai dengan sungguh-sungguh. Terompet berbunyi mengumumkan kedatangan keluarga kerajaan. Aula yang bising dengan cepat menjadi tenang. Pintu emas yang berada di seberang pintu masuk terbuka. Orkestra memainkan lagu yang megah ketika Putri Aressea memasuki aula dengan memegang tangan Raja Arthur V.

Semua orang memusatkan perhatiannya pada wanita tercantik di kerajaan ini, Putri Aressea, yang muncul diantara para hadirin. Dia menggunakan gaun putih yang disulam dengan benang emas, rambut emasnya berhiaskan mutiara dan diikat dengan gaya setengah kuncir kuda yang tergerai ke belakang membuatnya tampak cantik seperti dewi matahari. Raja Arthur V. juga yang memiliki rambut keemasan dengan kharismanya yang luar biasa, beliau terlihat lebih mirip dewa matahari daripada manusia.

Lalu, tarian debutante dimulai. Sebuah waltz menjalin keindahan di lantai dansa. Raja Arthur V. dengan anggun memberikan putrinya kepada cavalier untuk menari.

Penampilan Carver Halstead, putra Marquis Halstead yang menjadi cavalier Putri Aressea cukup untuk membuat siapapun jatuh cinta padanya. Mereka berdansa dengan anggun diantara kerumunan. Sangat indah, sehingga Seraphina tidak bisa mengalihkan pandangannya pada karakter utama hari ini.

Musik berakhir, suara tepuk tangan memenuhi aula perjamuan. Keduanya melangkah mundur dan membungkuk dengan sopan. Para bangsawan mulai mengerumuni Putri Aressea untuk memberi ucapan selamat.

Sambil menunggu kerumunan di sekeliling Putri berkurang, Seraphina melihat ke arah tempat duduk keluarga kerajaan. Perjamuan sudah lama dimulai tetapi para pangeran, termasuk Ash, tidak ada di sana.

Mengesampingkan pikiran negatifnya, Seraphina mulai menghampiri Putri Aressea. Dia menundukkan kepalanya penuh hormat sebelum berbicara.

"Salam hormat untuk Tuan Putri Lendorr. Selamat atas debut anda, Yang Mulia. Saya sangat berterima kasih kepada anda karena telah mengundang saya."

"Terima kasih sudah datang, Marchioness Seymour. Saya harap anda menikmati perjamuannya."

Setelah berbincang sedikit dengan Putri Aressea, Seraphina menunduk hormat sebelum pergi memberi ruang bagi para bangsawan lain untuk menyapanya.

Saat Seraphina mengambil sampanye yang berada di dekatnya, pintu emas terbuka lagi. Aula kembali hening oleh kedatangan Ash. Dia mengenakan seragam warna ungu yang disulam dengan benang perak. Seragam yang sangat cocok dengannya seolah-olah menyatu dengan tubuh. Rambutnya ditarik dengan rapi ke belakang. Dengan setiap langkah dia berjalan, keanggunan dan kemewahannya mengalir. Dia berhasil menangkap dan membuat seluruh wanita di aula perjamuan terpesona dengannya.

Seraphina memandangnya dengan seksama melihat warna seragam yang Ash pakai tampak tidak asing, kemudian dia melihat pada gaun yang dikenakannya.

Ah, benar. Sungguh kebetulan yang tak pernah terduga, warnanya sama dengan gaun ku!

SERAPHINA : When Fate Finds UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang