Fajar baru saja menyingsing, akhirnya Seraphina sampai di manor Seymour yang berada di ibu kota setelah melakukan perjalanan panjang yang menghabiskan waktu semalaman.
Seraphina turun dari kereta kuda. Semua pelayan berbaris di sepanjang tepi jalan halaman manor untuk menyambut kedatangannya. Sambutan pada setiap anggota keluarga Seymour yang datang berkunjung sudah menjadi kegiatan yang wajib dilakukan. Para pelayan akan bersiap dari satu minggu sebelumnya agar segala sesuatu berada dalam keadaan sempurna.
Seorang wanita tua dengan kacamata yang bertengger di batang hidungnya berjalan kearahnya dan menunduk penuh hormat sebelum berbicara.
"Selamat datang kembali, Nyonya."
Bonnie, kepala pelayan, memulai menyapa Seraphina dengan senyum cerah, semua pelayan lain mengikutinya menundukkan kepalanya ke arah Seraphina.
"Astaga, padahal hari masih gelap, tapi kalian sudah bersiap dengan rapi untuk menyambut ku."
"Tidak masalah, Nyonya. Kami senang anda datang lebih awal."
Seraphina berjalan masuk ke dalam manor setelah menyapa beberapa pelayan lain yang berdiri di belakang Bonnie dengan sopan dan anggun.
Manor megah berwarna putih dan atap biru memiliki ukuran dua kali lipat lebih luas daripada manor yang berada di March. Halaman depan dipenuhi oleh hamparan lautan bunga mawar biru yang dalam setiap kelopaknya yang anggun dan harum semerbak dapat memberikan efek ketenangan serta keindahan yang luar biasa.
Beragam jenis tanaman bunga seperti daisy, hortensia, kosmos, dan dahlia indah mewarnai taman belakang yang memisahkan paviliun dan bangunan utama.
Manor ini adalah tempat dimana mendiang ayahnya menghabiskan setengah usia hidupnya sebelum perang besar yang terjadi 20 tahun lalu, dibawah kepemimpinan Raja Arthur V untuk menguasai lautan milik Kerajaan Rachdale. Perang yang menyebabkan hilangnya ratusan nyawa itu berhasil menaklukkan setengah wilayah mereka dan membuat Kerajaan Lendorr menjadi kerajaan yang memiliki laut. Ayahnya berperan penting dalam kemenangan perang itu, ditunjuk oleh Yang Mulia Raja untuk mengurus lautan dan sebagian wilayah baru.
Setelah sampai di kamarnya, Seraphina segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Meski telah menyelesaikan pekerjaannya dari fajar sampai sore yang membuat tubuhnya lelah, tapi dia tidak dapat tidur disepanjang perjalanan.
Seraphina melihat keluar jendela. Fajar kebiruan telah memudar, dia akan beristirahat selama 3 jam ke depan sebelum bersiap untuk bertemu dengan tuan pemilik menara sihir.
-ˋˏ ༻✶༺ ˎˊ-
"Kita telah tiba, Nyonya."
Kereta kuda berhenti di depan sebuah restoran, tempat dimana dirinya akan bertemu dengan tuan pemilik menara untuk melakukan kesepakatan permintaan keduanya.
Di sepanjang perjalanan, Seraphina berpikir tempat pertemuan ini aneh. Restoran adalah tempat yang ganjil untuk melakukan kesepakatan permintaan yang dilakukan secara diam-diam.
Seraphina kembali membaca alamat yang tertera pada perkamen.
Grill Steak & Dessert, 143 Whitebridge, Lorvil, Lendorr.
Kemudian dia menatap bangunan restoran ke luar jendela. Tentu, tidak ada yang salah.
Saat Seraphina turun dari kereta, perhatian orang-orang yang berlalu lalang disekelilingnya tertuju padanya. Rambut perak berkilau dan pita topi miliknya berkibar di pangkal leher oleh tiupan angin. Gaun biru musim panas dengan gaya potongan bahu terbuka, memamerkan tulang selangka dan bahunya yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERAPHINA : When Fate Finds Us
FantasySeraphina Seymour adalah wanita muda yang cantik, ceria dan penuh percaya diri. Kulit putih pucat, rambut perak yang lurus bersinar dengan indah, mata biru yang cerah seperti langit di musim gugur, dan lekuk tubuh yang feminin dan cantik selalu mena...