Part 3

632 41 0
                                    

Hari masih sangat pagi freen sudah berdiri di balkon rumahnya memandangi matahari terbit dengan segelas teh di tangannya

Pikirannya lagi-lagi memikirkan tentang keluarga nya, freen merasa khawatir dengan kesehatan mae nya akhir-akhir ini penyakit mae nya sering kambuh dan ekonomi nya lagi anjlok

Freen menghela nafas pelan lalu dia turun ke meja makan, melihat meja makan kosong seisi rumah sangat sepi, biasanya bnyak para maid berlalu lalang di rumahnya

Freen berjalan ke dapur melihat apa aja bahan makanan yg bisa di makan, ternyata tidak ada bahan makanan yg tersisa hanya tersisa roti sama susu

Setelah menyiapkan sarapan susu sama roti dia membawa ke kamar ibu nya

"Mae, ayo sarapan dulu" Ucap freen melihat mae nya sibuk dengan laptop di tangannya

Mae freen meletakkan laptopnya lalu mengambil sarapan pada freen

" Maaf mae cuma roti sama susu, di dapur tidak ada bahan makanan lain" Ucap freen pelan

Mae Seketika lemes membayangkan seumur hidup dia tidak pernah sesusah ini, dia pun menangis memeluk freen erat

" Mae minta maaf nak"

" Mae tidak salah, jangan berpikir seperti itu kita bisnis memang seperti ini Mae tidak selamanya kita sukses" ucap freen menenangkan momy nya

" Momy gagal mempertahankan company kita, company yg menghidupi kita selama ini" ujar Mae freen

" Gapapa mom, kita usahakan lagi kita berjuang dari nol lagi freen akan selalu membantu Mae"

Freen ikutan menangis melihat mae nya sangat terpuruk atas kehilangan company nya, dia membangunkan company nya bersama dengan kakek nya dulu dan ternyata company itu tidak bertahan sampe freen pegang alih

Jam sudah pukul 7 pagi freen pamit pergi sekolah pada mae nya

" Freen"

Freen menoleh melihat mae nya menatapnya dengan sendu, dia berjalan ke arah mae nya lalu bertanya kenapa

" kamu ada sisa tabungan berapa nak?"

Freen terdiam dia mengambil ponsel nya melihat sisa saldo di bank akun nya tidak lah banyak lagi, tabungan itu dia gunakan untuk bayar sekolah nanti

" Bentar mom"

Freen keluar dari kamar mae nya dia memasuki kamar nya mengambil card miliknya, serta celengan dari kecilnya, dia kadang-kadang memasuki uangnya di celengan krna celengan ini sudah dia simpan sejak kecil

Dulu kakek nya yang memberikan celengan itu, dia menyimpan nya sampe sekarang dia sangat menyayangi celengan itu

Freen memasuki kamar mae nya lagi dia meletakkan semua kartu dan celengannya depan momy nya, dia juga meletakkan ponsel, jam tangan, kunci mobil, dan jam tangan kesayangan nya

" Ini mae bisa ambil semuanya, freen rela tidak punya apa-apa asal kan mae jangan merasa sedih mae harus bahagia harus tersenyum,klo mae sedih freen juga ikutan sedih"

Mae freen kembali menangjs memeluk anaknya sangat erat freen juga kembali menangis

" Hiks.. Freen"

Mae melepaskan pelukannya menyeka air mata freen lalu dia mengambil ponsel dan kunci mobil milik freen

" Ini punya mu, ini hadiah ulang tahunmu momy tidak bisa mengambil ini nak"

Freen memandangi ponsel dan kunci mobilnya bagaimana pun dia sangat butuh ponsel dan mobilnya

Setelah beberapa saat freen pamit ke sekolah, di perjalanan sekolah dia kembali menangis dia menangis bukan karena kehilangan harta nya dia menangis karena tidak sanggup melihat air mata momy nya

PHINONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang