Falling In Love With You

786 63 21
                                    

Kalian pasti akan kaget jika melihat situasi sekarang, situasi dimana terdapat dua orang sedang berpelukan dengan eratnya diatas kasur. Tidak memperdulikan kicauan burung dan teriknya matahari hari pagi di luar sana. Tubuh itu malah semakin dirapatkan mencari kenyamanan, tubuh yang lebih kecil terus mendusal pada dada bidang tubuh yang lebih besar. Kepalanya bertumpu pada lengan kekar yang menjadi bantal favoritnya mulai sekarang.

Deringan telpon sejenak mengganggu acara tidur mereka. Tangan kecil itu berusaha menggapai Handphone yang tergeletak diatas nakas samping tempatnya tertidur. Dengan malas dia mengangkat telpon itu menyapa dengan suara parau khas seseorang baru bangun tidur.

"FAYESHA BANGUN INI UDAH JAM BERAPA WOY KENAPA LU BELOM DATENG JUGA? ACARANYA UDAH MAU MULAI." Teriakan di sebrang sana membuat Fayesha seketika tersadar dan duduk menegakkan tubuhnya dengan ekspresi yang panik. Melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan waktu 8 pagi.

"OTW Gw OTW bang." Fayesha melempar Handphone nya asal keatas kasur dan menggoyang-goyang kan tubuh Gardana untuk membangunkan nya.

"Gardana bangun kita udah telat ke acaranya bang Shaka." Gardana hanya berdehem menggulingkan badannya kesamping semakin menyamakan diri memeluk guling

"Bangun nggak lu? Gw itung sampe tiga lu nggak bangun juga gw bawa embernya kesini gw mandiin lu disini."

"Bentar lagi Fay gw masih ngantuk."

"Nggak, nggak ada bentar-bentar cepetan anjir." Fayesha menarik tubuh besar Gardana hingga terduduk dengan paksa, menepuk-nepuk pipi itu supaya Gardana sadar sepenuhnya.

"Cepetan Gardana ihhhh, Satu, Dua, Dua setengah, Ihh Gardana cepet."

"Ck iya iya ini gw bangun." Masih dengan matanya yang terpejam Gardana berusaha untuk jalan keluar kamar kearah kamar mandi dengan Fayesha dibelakang mengikuti untuk menuju kamarnya mengambil barang-barang yang diperlukan. Mempersiapkan semua pakaian Gardana dan juga dirinya untuk mereka pakai keacara.

"MANDINYA CEPETAN GARDANA NGGAK USAH PAKE LAMA." Yah seperti itulah pagi Gardana hari ini padahal ini hari libur tapi tetap saja dia masih harus bangun dan mandi pagi.

"Ck lah Fay bilang sama Shaka ngapain si bikin acara di hari Minggu gw nggak bisa bangun lebih siang jadinya." Pukulan dipintu kamar mandi Gardana dapatkan, setelah mereka lebih dekat kenapa Fayesha jadi lebih galak sekarang?

"Mau cepetan atau gw bunuh lu sekarang?"

"Iya iya sayang sabar galak banget si!" Okey Fayesha sedikit tersipu disini. Memilih untuk kembali fokus pada pekerjaannya sambil menahan rasa malu yang membuat pipinya memerah seperti tomat.
.
.
.
.
.
.
Gardana dan Fayesha tiba setelah Shaka dan Wildan berada di atas altar, sedikit merutuki kebodohannya yang bisa-bisanya bangun kesiangan. Jalan kearah tempat yang sudah disediakan yang memang khusus untuk dirinya dan juga Gardana. Buket bunga ditangannya dia letakkan pada meja yang disediakan. Berbicara melalui kode kepada Shaka bahwa untuk bunganya sudah aman.

Shaka diatas sana menatap Fayesha dengan tatapan memicing dan hanya dibalas dengan cengiran oleh sang empu. Fayesha merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya dengan apik, menoleh kearah Gardana yang sekarang sedang memasang wajah galaknya.

" Nggak usah galak-galak gitu dong mukanya, senyum." Fayesha memperagakan sebuah senyuman kepada Gardana yang mana langsung membuat Gardana seketika mengikutinya, menatap tepat kearah mata Fayesha dengan begitu dalamnya.

"Lu terlalu cantik Fay, banyak orang yang ngeliatin lu dari tadi gw nggak suka."

"Dih posesif." Fayesha sebenarnya sedikit memerah dengan ucapan Gardana barusan namun sengaja dia tutupi dengan ucapan sarkasnya untuk Gardana.

24/7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang