New Bos At The Office

656 55 7
                                    

Gedung tinggi dengan arsitektur yang indah itu menjadi sibuk sedari pagi, beberapa karyawan berlarian kesana kemari mempersiapkan sesuatu yang akan terjadi. Tampilan rapih mereka menandakan bahwa hari ini adalah hari yang begitu penting, balutan jas dan dasi selalu melengkapi penampilan mereka. Berkumpul dalam satu ruangan untuk mendengarkan suatu pengumuman yang akan menjadi hal penting dalam kemajuan perusahaan ini kedepannya. Mereka duduk dengan tenang pada kursi yang sudah disediakan menunggu kedatangan seseorang yang menjadi kasta paling tinggi dalam tingkatan jabatan.

Pintu besar itu terbuka menunjukkan seorang wanita yang dengan elegannya berjalan kearah mimbar yang berada tepat diatas panggung. Semua pasang mata menatap kearahnya dengan tatapan hormat dan juga penasaran. Wanita tadi memberi instruksi kepada salah satu orang bahwa dia siap untuk hal ini. Mic itu mulai berbunyi, semua orang dalam ruangan dapat mendengar suaranya yang lembut namun juga tegas.

"Selamat pagi semua." Dia mulai berbicara, memberi sebuah sapaan untuk memulai suatu interaksi.

"Pagi Bu." Semuanya serentak menjawab memberi jawaban dari sapaan sang atasan.

"Kalian pasti udah tau tujuan saya berdiri disini ya kan? saya disini hanya ingin berterimakasih kepada semua yang sudah Berdedikasi dan mengabdi selama jabatan saya, semakin hari saya semakin tua, kinerja tubuh saya juga tidak selamanya bekerja dengan baik, dan Saat ini saya hanya ingin istirahat dari dunia kerja, merasakan hari tua saya dengan bersantai menikmati waktu yang ada. Saya akan pensiun dan melepas semua aset perusahaan ini agar hidup saya lebih tenang, dan Saya akan mengalihkan perusahaan ini kepada penerus saya." Pintu itu kembali terbuka memperlihatkan dua orang laki-laki yang sedang berjalan secara beriringan dengan yang lebih pendek mengaitkan tanganya pada lengan kekar yang lebih tinggi.

"Ini Gardana dan Fayesha, Menantu dan anak semata wayang saya yang akan menjadi penerus baru untuk perusahaan ini." Seluruh tepuk tangan terdengar disetiap sudutnya, semua pasang mata melirik kearah depan dengan tatapan yang berbeda-beda. Fayesha semakin mengeratkan tautan tangan ketika ia merasakan gugup diluar batas, berusaha mencari pengalihan pada Gardana berharap bisa meredakan rasa gugupnya. Gardana pun sebenarnya tak kalah gugup dari Fayesha namun dia berusaha untuk tetap tenang agar tak ada kesalahan apapun disana, mencoba untuk menenangkan Fayesha yang ada disampingnya dengan elusan pada tangan mereka yang tertaut.

"Gardana Ibu persilahkan kamu untuk berbicara." Gardana maju kemimbar sesuai perintah sang mertua, menormalkan degup jantungnya yang sekarang sudah berdetak dari batas normal, menatap kesemua audience yang sekarang sedang menunggunya untuk berbicara.

"Halo Semuanya, Saya Gardana manusia beruntung yang bisa mendapatkan kesempatan ini, kesempatan yang mana tidak pernah terlintas di benak saya barang sedetik pun. Saya berterimakasih kepada Ibu karna sudah bersedia memberikan kepercayaanya kepada saya dan Saya akan berusaha sekuat tenaga Saya untuk mempertahankan kepercaan itu. Fayesha suami kecil saya yang membawa keberuntungan dalam hidup saya, saya bukan siapa-siapa disini jika tidak dengan dia saya berdiri. Mungkin awal kisah kita tidak terlalu baik tapi dari situ kita sama-sama menjalaninya, waktu membawa kita dalam keterbiasaan dan kami berdua bisa melalui semua masa-masa sulit hingga saya berdiri disini sekarang. Saya hanya anak yang besar dipanti asuhan, bertahan hidup dengan kesederhanaan. Saya sudah bekerja dari usia dini, pada saat saya masih menginjak di usia 10 tahun, berjulan tisu dan koran berkeliling kota untuk mendapatkan sejumlah uang. Semakin dewasa semakin saya merasa kesulitan, keluar dari panti asuhan untuk memulai kehidupan sendiri, bekerja paruh waktu dan bersekolah untuk menggapai mimpi. Saya bukan tipe orang yang suka menghamburkan uang, saya mengumpulkan semua uang hasil saya bekerja hingga saya bisa membeli sebuah rumah di usia saya 17 tahun. Rumah kecil yang sekarang menjadi saksi kisah saya dengan Fayesha dan anak kami nanti. Saya tau saya saya hanya orang biasa yang sebenarnya tak pantas berada disini, tapi saya akan selalu berusaha untuk mengembangkan perusahaan ini sebagaimana mestinya. Saya tidak bisa memberikan janji, tapi saya akan berusaha sekuat tenaga saya untuk melanjutkan apa yang telah Ibu perjuangkan selama ini."

24/7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang